tag:blogger.com,1999:blog-61898408539008111242024-02-18T18:51:36.421-08:00Drs. M. SOFYAN LUBIS, SH. MMLawyer, Advokat / Pengacara & Konsultan HukumADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comBlogger40125tag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-39352768764047795152016-08-16T17:06:00.002-07:002016-08-27T05:23:36.980-07:00MELIRIK PROBLEMA PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , sans-serif; font-size: 10.5pt; line-height: 13.5pt;">Problema yang
menyangkut nilai-nilai sosial sebagai suatu ukuran kepatutan dari nilai-nilai
rujukan masyarakat dalam hidup bersama baik itu menyangkut norma Agama, norma
Kesusilaan, norma Etika/Kesopanan dan norma Hukum sekarang ini secara umum
telah terjadi degradasi atau pendangkalan di dalam pemahaman dan
implimentasinya. Masyarakat kita begitu disibukkan oleh derasnya lautan
informasi yang masuk ke dalam dirinya melalui media sosial yang tak bisa “dibendung
dan dicegah”.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kondisi semacam ini
menstimulasi masyarakat untuk melakukan apa saja yang menarik diterimanya dari
media sosial terkadang secara berlebihan, emosional dan pada gilirannya
cenderung berbenturan dengan norma Agama, norma Kesusilaan, Norma Etika/Kesopanan
dan bahkan norma Hukum. Kompleksnya interaksi manusia di dalam masyarakat dan
ketidakberdayaan Pemerintah dalam menegakkan wibawa hukum melahirkan masalah
serius dari proses penegakan itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Masalah penegakan
hukum di Indonesia merupakan masalah yang sangat serius dan akan terus
berkembang jika unsur di dalam sistem itu sendiri tidak ada perubahan, tidak
ada reformasi di bidang itu sendiri. Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik
merupakan aktor utama dari segala ketidaksesuaian pelaksanaan hukum di negari
ini. Perlu ditekankan sekali lagi, walaupun tidak semua penegakan hukum di
Indonesia tidak semuanya buruk. Namun keburukan penegakan ini seakan menutupi
segala keselaran hukum yang berjalan di mata masyarakat. Begitu banyak kasus-kasus
hukum yang silih berganti dalam kurun waktu relatif singkat, bahkan bersamaan
kejadiaannya. Perlu ada reformasi yang sebenarnya, karena permasalahan hukum
ini merupakan permasalahan dasar suatu negara, bagaimana masyarakat bisa
terjamin keamanannya atau bagaimana masyarakat bisa merasakan keadilan yang
sebenarnya, hukumlah yang mengatur semua itu, dan perlu digaris-bawahi bahwa
hukum sebanarnya telah sesuai dengan kehidupan masyarakat, tetapi pihak-pihak
yang ingin mengambil keuntungan baik pribadi maupun kelompok merupakan
penggagas segala kebobrokan hukum di negeri ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Perlu banyak
evaluasi-evaluasi yang harus dilakukan, harus ada penindaklanjutan yang jelas
mengenai penyelewengan hukum yang kian hari kian menjadi. Perlu ada ketegasan
tersendiri dan kesadaran yang hierarki dari individu atau kelompok yang
terlibat di dalamnya. Perlu ditanamkan mental yang kuat, sikap malu dan
pendirian iman dan takwa yang sejak kecil harus diberikan kepada kader-kader
pemimpin dan pelaksana aparatur negara atau pihak-pihak berkepentingan lainnya.
Karena baik untuk hukum Indonesia, baik pula untuk bangsanya dan buruk untuk
hukum di negeri ini, buruk pula konsekuensi yang akan diterima oleh masayarakat
dan Negara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Jadi, penerapan dalam
pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga yang berbunyi “Negara Indonesia
adalah Negara hukum”, harus dilaksanakan, karena sudah demikian ketetapan itu
berlaku. Merupakan karekteristik yang harus tertanam dalam diri pribadi ataupun
kelompok kepentingan. Kita harus malu dengan Undang-Undang tersebut, harus malu
dengan pendiri bangsa yang rela menumpahkan darah demi memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, kita harus menghargai semua perjuangan itu dengan hal
yang tidak dapat membuat negeri ini malu di mata masyarakat ini sendiri bahkan
dunia luar. Bangsa yang besar tidak hanya berdasarkan luasan wilayahnya ataupun
betapa banyaknya jumlah penduduk, tetapi dengan menghargai perjuangan para
pahlawan terdahulu dengan menjalankan ketentuan hukum yang berlaku demi
terciptanya keamanan, ketentraman dan kesejahteraan masyarakat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<b><span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">ALTERNATIF SOLUSI YANG DAPAT DISARANKAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br />
<!--[endif]--><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Berbagai realita yang
terjadi di era reformasi sampai sekarang terkait dengan penegakan hukum yang
terdapat di Indonesia sudah tidak relevan dengan apa yang tertuang dalam
kontitusi negara ini. Indonesia dengan berbagai macam problem tentang
anarkisnya para penegak hukum, hal ini sudah tidak sesuai dengan apa yang di
cita-citakan oleh para pendiri bangsa terdahulu. Berbagai hal sudah bergeser
dari amanah konstitusi namun kita tidak sepantasnya untuk menyalahkan
sepenuhnya kegagalan tersebut kepada para penegak hukum atau pihak-pihak yang
menjalankan hukum karena bagaimana pun masyarakat adalah pemegang hukum dan
tempat hukum tersebut berpijak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Semboyan “Bhineka
Tunggal Ika” merupakan entri yang sangat menuju masyarakat kewargaan.
Masyarakat kewargaan pertama-tama akan mempersoalkan siapa-siapa yang termasuk
ke dalam kategori warga atau kewargaan dalam masyarakat. Reformasi hukum
hendaknya secara sungguh-sungguh menjadikan “eksistensi kebhinekaan” menjadi
agenda dan bagaimana mewujudkan ke dalam sekalian fundamental hukum. Kalau kita
belajar dari pengalaman, maka semboyan “Bhineka Tunggal Ika” lebih memberi
tekanan pada aspek ”Tunggal”, sehingga memperkosa eksistensi pluralism. Demi ketunggalan
atau kesatuan, pluralism tidak dibiarkan ada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Bertolak dari
pengakuan terhadap eksistensi pluralism tersebut, maka konflik adalah
fungsional bagi berdirinya masyarakat. Konflik bukan sesuatu yang harus
ditabukan, sebab mengakui kebhinekaan adalah mengakui konflik, sebagai sesuatu
yang potensial. Dengan demikian, filsafat yang dipegang adalah menyalurkan
konflik sedemikian rupa sehingga menjadi produktif buat masyarakat. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Masalah tentang
problematika penegakan hukum telah menjadi sebuah tema yang sangat menarik
untuk diangkat dalam berbagai seminar. Salah satu diantaranya tidak ada
kepuasaan yang dicapai subjek hukum yang tidak lain adalah manusia serta
berbagai badan-badan hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Saya mencoba untuk
memberikan beberapa pemecahan dari berbagai problematika penegakan hukum di
Indonesia. Yang pertama yakni bagaimana sikap serta tindakan para sarjana hukum
untuk lebih memperluas cakrawalanya dalam memahami atau menganalisis
masalah-masalah yang terjadi sekarang ini. Di sini dibutuhkan sebuah pandangan kritis
akan makna atau arti penting penegakan hukum yang sebenarnya. Selain itu
dibutuhkan ilmu-ilmu sosial lainnya seperti sosiologi dalam mengidentifikasi
masalah-masalah sosial serta penegakan hukum yang ada dalam masyarakat agar
dalam pembuatan hukum ke depannya dapat menjadikan kekurangan atau kegagalan di
masa lalu sebagai bahan pembelajaran.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Namun yang perlu
diingat bersama adalah adanya kesadaran dalam pelaksanaaan hukum serta adanya
keadilan tanpa memandang suku, agama, ras, serta budaya seperti yang terkandung
di dalam pasal 27 ayat 1 yang berbunyi sebagai berikut: “Segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Kemudian yang kedua,
cara untuk menyelesaikan berbagai masalah terkait hal tersebut yakni bagaimana
tindakan para aparat penegak hukum mulai dari polisi, hakim, jaksa, serta
pengacara dalam menangani setiap kasus hukum dengan dilandasi nilai-nilai
kejujuran, sadar akan namanya keadilan, serta melakukan proses-proses hukum
sesuai dengan aturan yang ada di dalam undang-undang negara kita. Bukan hanya
itu filosofi Pancasila sebagai asas kerohanian dan sebagai pandangan hidup
dalam bertindak atau sebagai pusat dimana pengamalannya sesuai dengan cita-cita
dan tujuan negara kita sebagaimana telah dijelaskan dalam pembukaan UUD 1945
yang terdapat pada alinea ke-IV. Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam
bentuknya yang paling kaku, arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa
keadilan yang tinggi, tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks
perundang-undangan hitam putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya
berdasarkan konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Cara yang ketiga yakni
program jangka panjang yang perlu dilakukan yakni penerapan pendidikan karakter
dalam setiap tingkatan pendidikan. Untuk mengetahui tingkat keefektifan program
tersebut dalam membangun atau menguatkan mental anak bangsa ditengah penurunan
kualitas sumber daya manusia bangsa Indonesia tidak semudah membalikkan telapak
tangan. Namun perlu kita pupuk dulu agar nantinya generasi-generasi penerus
bangsa tidak salah langkah dalam mengambil setiap keputusan. Program ini juga
mempunyai implikasi positif terhadap penegakan hukum yang dijalankan di
Indonesia karena para penegak hukum telah dibekali pembangunan karakter yang
akan melahirkan atau menciptakan manusia Indonesia yang unggul.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Untuk cara keempat
yakni adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan
terobosan-terobosan dalam penegakan hukum di Indonesia. Dengan adanya
penghargaan ini diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba untuk memberikan
terobosan yang bermanfaat bagi penegakan hukum di Indonesia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Meskipun saat ini
kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum masih sangat rendah.
Keberanian lembaga-lembaga hukum bangsa ini akan menjadi titik cerah bagi
penegakan hukum. Namun selain itu kesadaran masyarakat dalam menta’ati hukum
akan menjadi hal yang mempengaruhi penegakkan hukum di Indonesia. Karena
lemahnya penegakan hukum selama ini juga akibat masyarakat yang kurang menaati
hukum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #4b4f56; font-family: "tahoma" , "sans-serif"; font-size: 10.5pt;">Dirangkum Oleh : Advokat MSA Lubis</span></div>
ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-9097191259076757672016-08-16T17:04:00.000-07:002016-08-16T17:19:06.666-07:00Langkah Hukum Jika Ahli Waris Dihalang-halangi dalam Pembagian Warisan<div align="center" class="MsoNormal" style="background: white; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Di dalam Hukum
Perdata, orang yang berhak mendapatkan harta warisan atau yang berhak menjadi
ahli waris dan memiliki kepentingan langsung terhadap harta warisan tersebut
adalah para keluarga sedarah, baik yang sah maupun luar kawin, dan suami/istri
pewaris yang sah yang masih hidup. Maka suami dari adik Saudara tidak termasuk
dalam ahli waris karena suami dari adik Saudara bukan keluarga sedarah. Hal ini
diatur dalam Pasal 832 KUHPerdata yang berbunyi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">“Menurut undang-undang
yang berhak untuk menjadi ahli waris adalah para keluarga sedarah baik sah
maupun luar kawin dan si suami atau istri yang hidup terlama, semua menurut
peraturan tertera di bawah ini”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Sedangkan Pasal 174
KHI, menyatakan bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">(1) Kelompok-kelompok
ahli waris terdiri dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">a. Menurut hubungan
darah :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">- Golongan laki-laki
terdiri dari: ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki, paman dan kakek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">- Golongan perempuan
terdiri dari: ibu, anak perempuan, saudara perempuan dan nenek.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">b. Menurut hubungan
perkawinan terdiri dari duda atau janda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">(2) Apabila semua ahli
waris ada, maka yang berhak mendapatkan warisan hanya anak, ayah, ibu, janda
atau duda.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Begitu pula dalam
bukunya yang berjudul Kiat-Kiat Cerdas, Mudah, dan Bijak Memahami Masalah Hukum
Waris, Irma Devita Purnamasari, S.H., M.Kn., menyampaikan bahwa pada prinsip
pewarisan, orang yang berhak menjadi ahli waris adalah yang mempunyai hubungan
darah dengan pewaris baik secara langsung maupun orangtua, saudara,
nenek/kakek, atau keturunan dari saudara-saudaranya. Sehingga Saudara dan adik
Saudara termasuk dalam kategori ahli waris dari ayah Saudara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Saudara yang termasuk
sebagai salah satu ahli waris, berhak untuk menggunakan harta warisan yang
menjadi bagian Saudara. Sebagai salah satu ahli waris, Anda dapat meminta
pembagian warisan karena Anda sebagai ahli waris tidak diharuskan menerima
berlangsungnya harta peninggalan dalam keadaan tidak terbagi. Anda mempunyai
hak untuk menuntut pembagian, sebagaimana diatur dalam Pasal 1066 KUHPerdata
dinyatakan sebagai berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">“Tiada seorang pun
yang mempunyai bagian dalam harta peninggalan diwajibkan menerima harta
peninggalan tersebut dalam keadaan tidak terbagi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Pemisahan harta
peninggalan itu dapat sewaktu-waktu dituntut, meskipun ada ketentuan yang
bertentangan dengan itu.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Sedangkan di dalam
Pasal 188 KHI menjelaskan bahwa:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Para ahli waris baik
secara bersama-sama atau perseorangan dapat mengajukan permintaan kepada ahli
waris yang lain untuk melakukan pembagian harta warisan. Bila ada di antara
ahli waris yang tidak menyetujui permintaan itu, maka yang bersangkutan dapat
mengajukan gugatan melalui Pengadilan Agama untuk dilakukan pembagian harta
warisan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Jika saudara merasa
dihalang-halangi oleh suami adik Saudara dalam pembagian harta warisan
tersebut, Saudara dapat mengajukan gugatan pembagian harta warisan ke
Pengadilan Negeri ditempat tanah warisan tersebut berada, atau jika perkawinan
pewaris dicatatkan di Kantor Urusan Agama, Saudara dapat mengajukan gugatan ke
Pengadilan Agama di tempat tanah warisan tersebut berada.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Hal ini diatur dalam
Pasal 834 KUHPerdata yang berbunyi :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">”Tiap-tiap waris
berhak mengajukan gugatan guna memperjuangkan hak warisnya, terhadap segala
mereka, yang baik atas dasar hak yang sama, baik tanpa dasar sesuatu hak pun
menguasai seluruh atau sebagian harta peninggalan, seperti pun terhadap mereka,
yang secara licik telah menghentikan penguasaannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Ia boleh memajukan
gugatan itu untuk seluruh warisan, jika ia adalah waris satu-satunya, atau
hanya untuk sebagian jika ada berapa waris lainnya.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Atau dalam Pasal 188
KHI berbunyi demikian:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">“............Bila ada
diantara ahli waris yang tidak menyetujui pembagian harta warisan, maka yang
bersangkutan dapat mengajukan gugatan melalui Pengadilan Agama untuk dilakukan
pembagian harta warisan”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Oleh karena itu jika
suami adik Saudara menghalang-halangi pembagian harta warisan tersebut, maka
upaya hukum yang dapat Saudara lakukan sebagai ahli waris, yakni Saudara dapat
mengajukan gugatan guna memperjuangkan hak waris Saudara.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Mengenai perbuatan
suami adik Saudara yang menghalang-halangi proses waris bukan merupakan suatu
tindak pidana, jadi Saudara tidak dapat membawa permasalahan ini ke ranah
pidana, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan gugatan perdata.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Demikian semoga bermanfaat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">Dasar Hukum:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">1. Kitab Undang-Undang
Hukum Perdata;<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="background: white; line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm;">
<span style="color: #1d2129; font-family: "arial" , "sans-serif"; font-size: 12.0pt;">2. Kompilasi Hukum
Islam.<o:p></o:p></span></div>
ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-44672405137471649272016-01-18T03:40:00.001-08:002016-01-18T03:44:11.315-08:00DEMOKRASI, PEMILU dan PENEGAKAN HUKUMDemokrasi Modern menurut definisi aslinya adalah bentuk pemerintahan
yang di dalamnya banyak keputusan pemerintah atau di belakang kebijakan
yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak yakni dari
mayoritas di pemerintahan atau di belakang kebijakan yang menimbulkan
keputusan itu lahir dari suara terbanyak, yakni dari mayoritas di
pemerintahan (consent of a majority of adult governed). <br />
Namun
batasan konseptual yang mudah difahami tentang “demokrasi” adalah, suatu
proses dari system penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan suatu negara
yang dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.<br />
<br />
Sedang batasan operasional dari “demokrasi” adalah, bagaimana indikator
demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Dan itu dapat diketahui dengan
mengukur dan mempertanyakan indikator demokrasi tersebut, seperti :<br />
<br />
1. Tingkat sehat tidaknya penyelenggaraan Pemilu ; <br />
2. Tentang sehat tidaknya bangsa ini atau tokoh-tokoh politik dalam bermusyawarah (negosiasi); <br />
3. Tentang sehat tidaknya partisipasi rakyat dalam mempengaruhi kebijakan publik suatu Pemerintahan ; <br />
4. Tentang sehat tidaknya hak-hak wakil rakyat dipergunakan dalam
mengkontrol jalannya pemerintahan, seperti : hak angket, hak budget, hak
interplasi, hak amandemen dan hak-hak lainnya.<br />
<br />
Untuk mengukur
suatu negara demokratis atau tidak, harus diukur dari batasan atau
definisi operasi tentang demokrasi, bukan dari definisi konsep dari
demokrasi itu. <br />
Sudah menjadi fakta sejarah demokrasi di Indonesia
yang ada selama ini serasa jauh dari ruh atau tondi dari demokrasi itu
sendiri. Hal ini dapat diketahui dari :<br />
<br />
1. Partisipasi rakyat dapat dibeli dengan uang ; <br />
2. Pemilu dari masa kemasa penuh dengan kecurangan ; <br />
3. Pamer kekuatan massa menjadi kebanggaan dari banyak partai-partai politik untuk melakukan tekanan-tekanan ; <br />
4. Saat bangsa ini atau tokoh-tokokh politik berbeda pendapat di dalam
bermusyawarah atau bernegosiasi maka perbedaan tersebut menjadi bibit
permusuhan ; <br />
5. hak-hak DPR sebagai mekanisme kontrol terhadap Pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya ; <br />
6. Cita-cita jadi anggota Legislatif tidak diragukan apakah didasarkan
pada Nasionalisme yang bertujuan akan memperjuangkan cita-cita bangsa
ini sebagaimana terdapat di dalam alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 ;<br />
<br />
Cita-cita bangsa dan Nasionalisme inilah yang harus diperjuangkan dan
ditegakkan oleh para sang Caleg jika ia nantinya terpilih menjadi
anggota Legislatif di Parlemen. Sedangkan seperti kita ketahui
kebanyakan dari anak bangsa ini ingin jadi anggota legislatif hanya
sekedar mencari prestige atau gengsi sosial, sehingga kebanyakan dari
mereka setelah kekuatan dan modal dikerahkan oleh sang Caleg untuk
menjadi anggota legislatif dan jika ada diantara mereka yang gagal
akibat psikologisnya tentu tidak sedikit pula yang menderita stres
bahkan sakit jiwa.<br />
<br />
Mengingat fakta banyak para Caleg yang
terganggu kejiwaannya saat tidak terpilih menjadi anggota legislatif,
tentu tidak berlebihan kalau iman dan taqwa para calon pemimpin bangsa
ini dipertanyakan atau mungkin cara berpikir mereka ini memang
sebelumnya sudah pada sakit, karena kebanyakan mereka tidak faham betul
bagaimana seharusnya kita hidup berbangsa dan bernegara yang baik dan
sesesuai dengan ideologi Pancasila, atau mungkin juga mereka tidak faham
betul bahwa ikut dalam partai politik sesungguhnya mereka itu membawa
misi ideologi yang harus diperjuangkan untuk membuat bangsa ini
sejahtera, aman dan bermartabat, bukan hanya sekedar memperjuangkan
bagaimana mendapatkan kursi sebagai anggota legislatif atau berapa
banyak jumlah kursi yang bisa didapat oleh partai pengusungnya di
Parlemen. <br />
Bahkan mungkin juga kita tidak lagi memiliki ikatan
batin sebagai sebuah bangsa yang besar atau juga kita sudah kehilangan
jejak bagaimana menghormati sejarah luhur perjuangan bangsa ini dari
yang tadinya terhina akibat penjajahan menjadi bangsa yang merdeka yang
semua itu telah dibayar dengan darah, nyawa dan air mata para Pahlawan
bangsa ini.<br />
<br />
Kita sekarang memang tidak lagi dijajah oleh bangsa
asing, namun tidak dapat dipungkiri kita saat ini kita "dijajah" oleh
bangsa sendiri yang lebih mengakomodir kepentingan bangsa asing
ketimbang kepentingan rakyat, mereka (penguasa) lebih melayani bangsa
asing sebagai penanam modal dan telah menjadi pemilik mayoritas
perusahaan besar di Indonesia, dimana perusahaan asing tersebutlah yang
sekarang ini banyak menguasai hajat hidup rakyat banyak di Indonesia
ini, dan itu terjadi dimulai sejak jaman Orde Baru dulu.<br />
Salah
satu kelemahan anak bangsa ini, kita begitu mudah dipecah-belah oleh
kepentingan bangsa asing yang mana mereka sangat tahu bahwa sejati
bangsa kita telah terkotak-kotak dalam ikatan primordialisme dalam
bentuk prilaku SARA, (SUKU, RAS, AGAMA dan ANTAR GOLONGAN) yang
dampaknya jauh lebih kejam dari penjajahan bangsa asing itu sendiri.
Untuk menyelamatkan semua ini kita harus bangkit dan mengenal sejarah
dan cita-cita bangsa ini serta menjalankan demokrasi Pancasila yang
mengedepankan Iman dan Taqwa, Kemanusiaan dan Nasionalisme dalam budaya
prilaku kita terutama saat berdemokrasi khususnya dalam Pemilihan Umum
dan Pemilukada untuk mendapatkan kekuasaan yang sah demi mewujudkan
cita-cita bangsa ini ke depan.<br />
<br />
Namun dalam proses itu semua baik
itu di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara maupun saat hukum
dibutuhkan sebagai panglima yang menegakkan segala bentuk pelanggaran
PEMILU / PEMILUKADA, haruslah dilakukan melalui Penegakan Hukum yang
baik dan akuntabel, dimana untuk keperluan ini jauh hari sebelumnya
harus telah tersedianya Sumber Daya Manusia / Para Penegak Hukum yang
baik (good Law Enforcement) yang lurus, kredibel yang bekerja tanpa
diskriminasi untuk kepentingan tertentu, ditambah lagi adanya dukungan
dari seluruh rakyat bangsa Indonesia yang memiliki kesadaran dan
kepatuhan hukum terutama dalam setiap pesta demokrasi.<br />
<br />
Fakta
yang ada adalah, bangsa ini miskin pendidikan, miskin kesadaran tentang
perlu ada partisipasi politik, karena dalam banyak fakta ternyata
partisipasi politik takyat itu semu karena sebagian besar hak suara
mereka telah dibeli. Dalam banyak fakta negeri ini juga miskin keamanan
dan kebebasan dalam hidup rukun berdampingan dan miskin keadilan dan
kepastian hukum dalam setiap penyelenggaraan Pemilu. <br />
Pada saat
rakyat masih "miskin ekonomi dan miskin kesadaran politik", bukanlah hal
yang ideal untuk diajak berdemokrasi apalagi ditengah karut-marutnya
penegakan hukum, maka dalam situasi seperti ini mustahil tujuan negara
Indonesia dapat dicapai dengan baik oleh mereka yang memegang kekuasaan,
lebih jauh lagi mustahil demokrasi dan pemilu berjalan mulus tanpa ada
kecurangan.<br />
<br />
Dalam situasi seperti ini pembangunan cenderung
berdampak sebaliknya yaitu membuat rakyat semakin miskin, terjadinya
kerusaknya system dan prilaku sosial, rusaknya lingkungan hidup serta
merajalelanya budaya korupsi yang semakin sulit dicegah. Bukankah fakta
yang ada, dimana Indonesia dikenal sebagai sebuah negara dengan Sumber
Daya Alam (SDA) yang melimpah, namun rakyatnya miskin ditengah-tengah
kekayaan alamnya karena "semua" potensi Sumber Daya Alam Indonesia telah
dikelola dan dikuasai oleh perusahaan-perusahaan (Pemodal) asing,
akibatnya seluruh yang menguasai hajat hidup rakyat Indonesia ada di
tangan bangsa asing dan pada gilirannya kita akan dan/atau telah menjadi
kacung dan budak di negeri sendiri. Ironis bukan !!ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-32952147831739594472013-10-14T04:24:00.001-07:002013-10-14T04:24:07.646-07:00Mengurus Akta Kelahiran terlambat tidak lagi lewat Pengadilan Negeri<span style="background-color: white; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;">Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang
menggugurkan kewenangan pengadilan negeri mengadili permohonan akta kelahiran
yang telah lewat 1 tahun. Atas hal ini, Mahkamah Agung (MA) memerintahkan hakim
di Indonesia menghentikan mengadili hal itu, kecuali yang sudah terdaftar
sebelum putusan MK diucapkan.</span><span style="font-family: Arial, sans-serif; font-size: 10pt; line-height: 115%;"><br />
<br />
<span style="background: white;">Perintah ini dituangkan dalam Surat Edaran MA No
1/2013. "Sejak 1 Mei 2013, pengadilan tidak lagi berwenang memeriksa
permohonan penetapan akta kelahiran," kata Ketua MA Dr Hatta Ali dalam
surat edaran yang didapat detikcom, Kamis (2/4/2013).</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Surat tersebut ditandatangani Ketua MA, kemarin.
Surat Edaran ini otomatis mencabut Surat Edaran Nomor 6/2012 tentang Pedoman
Penetapan Pencatatan Kelahiran yang Melampaui Batas Waktu Satu Tahun Secara
Kolektif.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">"Terhadap permohonan penetapan akta
kelahiran yang telah diregister diselesaikan sesegera mungkin supaya masyarakat
memperoleh haknya," perintah Ketua MA.</span><br />
<br />
<span style="background: white;">Dalam Pasal 32 ayat 2 UU No 23/2006 tentang
Administrasi Kependudukan berbunyi<span class="apple-converted-space"> </span><i>pencatatan
kelahiran yang melampaui batas waktu 1 tahun dilaksanakan berdasarkan penetapan
pengadilan negeri</i>. Atas berbagai pertimbangan matang, MK menghapus pasal
itu. Kini pengurusan akta sepenuhnya di tangan pemerintah lewat petugas catatan
sipil.</span><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--></span>Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-74226741257738179532013-10-14T03:41:00.002-07:002013-10-14T03:41:12.914-07:00"NASIHAT MEMCAPAI SUKSES DAN KEMULIAAN HIDUP "<table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" class="MsoNormalTable" style="mso-cellspacing: 0cm; mso-padding-alt: 0cm 0cm 0cm 0cm; mso-yfti-tbllook: 1184; width: 550px;">
<tbody>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"></td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> Author : Abdullah Gymnastiar<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
<tr style="height: 15.0pt; mso-yfti-irow: 3;">
<td style="height: 15.0pt; padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;"></td>
</tr>
<tr>
<td style="padding: 0cm 0cm 0cm 0cm;">
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;">Suatu
kaum atau seseorang yang hidupnya penuh kebencian dan permusuhan tak akan
pernah tenang, terhormat dan berjaya selain hina dan mender <br />
<br />
Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran
yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang
produktif. <br />
<br />
Masalah paling besar bangsa ini bukanlah karena kurangnya tanah lapang, namun
karena kurangnya hati-hati yang lapang. <br />
<br />
Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya,
mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya. <br />
<br />
Ketika kita merasa berjasa sedang orang lain merasa terhinakan, itu pertanda
kita tengah gagal. Sukses itu juga diukur lewat kebersamaan. <br />
<br />
Bertekadlah bahwa hidup yang sekali-kalinya ini tidak akan pernah merampas
hak kebahagiaan dan ketenangan orang lain. <br />
<br />
Bukan gelar atau jabatan yang membuat orang menjadi mulia. Jika kualitas
pribadi buruk, semua itu hanyalah topeng tanpa wajah Karakter kepemimpinan
itu adalah mempengaruhi. Saat ini kita butuh orang yang pandai mempengaruhi
ke jalan kebaikan. <br />
<br />
Mari kita bangun bangsa ini dengan fondasi kekuatan ruhiyah, sebab kekuatan
ini memiliki sandaran yang teguh, kokoh dan kuat. <br />
<br />
Perubahan zaman akan menghancurkan kita kalau ilmu dan wawasan kita tidak
berubah lebih cepat daripada perubahanitu. <br />
<br />
Ciri seorang pemimpin yang baik akan nampak dari kematangan pribadi, buah
karya, serta integrasi antara kata dengan perbuatannya. <br />
<br />
Seseorang tidak mendapatkan dari apa yang dia harapkan, tetapi akan
mendapatkan dari apa yang dia kerjakan. <br />
<br />
Banyak hal yang bisa dilakukan dengan kecerdasan, tapi cerdas tanpa hati
nurani lebih berbahaya karena bisa membuat kejahatan yang lebih dahsyat.
Pastikanlah setiap perkataan harus melalui proses pertimbangan yang matang.
Jangan sampai tergelincir dengan mengatakan sesuatu dusta. <br />
<br />
Orang yang ikhlas tidak pernah terkecoh apalagi merindukan pujian. Sebab ia
yakin pujian hanyalah sangkaan orang kepada kita belum tentu benar. <br />
<br />
Hakikat orang miskin bukanlah mereka yang tidak mempunyai harta dan kekayaan,
melainkan mereka yang tidak mempunyai iman dan ilmu. <br />
<br />
Jika orang lain takut tidak punya uang, maka orang yang dinaungi hidayah
takut kalau ia tidak mempunyai rasa jujur, rasa syukur dan jiwa besar. Jika
kita belum bisa membagikan harta, kalau kita tidak bisa membagikan kekayaan,
maka bagikanlah contoh kebaikan. <br />
<br />
Kesombongan bukanlah saat kita senang memakai pakaian bagus, namun
kesombongan adalah tatkala kita meremehkan orang lain dan menolak kebenaran. <br />
<br />
Termasuk diantara bakti kita kepada orang tua adalah bersungguh sungguh
mendidik keturunan kita menjadi orang yang mulia. <br />
<br />
Alangkah jeleknya sifat orang yang suka mengeluh atas segala kondisi yang dia
alami. Dalam hatinya nampak tidak ada rasa syukur. <br />
<br />
Kita harus bersabar tidak hanya dalam kesempitan, tetapi juga dalam
kelapangan. <br />
<br />
Barang siapa yang ingin dunia harus dengan ilmu, ingin akhirat harus dengan
ilmu, ingin dunia dan akhirat harus dengan ilmu. <br />
<br />
Sungguh bahagia apabila setiap manusia saling berlomba
melayani,membantu,menghormati dan membahagiakan saudaranya. <br />
<br />
Jangan pernah menyuruh orang lain sebelum menyuruh diri sendiri, jangan
pernah melarang orang lain sebelum melarang diri sendiri. <br />
<br />
Kekuatan doa akan jauh lebih efektif ketika dibarengi dengan kegigihan diri
untuk melakukan perbaikan sikap hidup. <br />
<br />
Seni yang paling baik dalam bersilaturahmi adalah banyak-banyak untuk
mengingat dan mengakui kekurangan dan kesalahan sendiri. <br />
<br />
Waspadalah ketika ibadah sudah mulai malas dan maksiat mulai sering
dilakukan, karena itu adalah pertanda mulai memudarnya perhatian Allah kepada
kita. <br />
<br />
Pastikan kita sudah bersedekah hari ini, baik dengan materi, dengan ilmu,
tenaga, atau minimal dengan senyuman yang tulus. <br />
<br />
Tidak pernah ada koreksi yang paling aman selain koreksi dari keluarga
sendiri karena mereka adalah darah daging kita. <br />
<br />
Kemerdekaan hakiki adalah bila kita tidak diperbudak keinginan dipuji,
dihargai, dihormati, dibalas budi oleh orang lain. Kemerdekaan adalah milik
orang yang ikhlas. <br />
<br />
Diri ini akan sengsara bila selalu menginginkan orang lain menilai lebih dari
kenyataan, jadilah manusia merdeka yang berani tampil apa adanya. <br />
<br />
Waspadalah terhadap barang mahal, bagus dan mewah, karena akan memperbudak
diri kita, takut rusak,hilang, minimal diperbudak ingin pamer. <br />
<br />
Orang yang sibuk membangun topeng akan selalu dijajah topengnya sendiri.
Orang yang membangun pribadi tak gentar kehilangan topeng. <br />
<br />
Semakin banyak keinginan duniawi semakin mencuri pikiran, waktu tenaga dan
kebahagiaan kita padahal kebahagiaan dan kecukupan adalah milik orang yang
bersyukur. <br />
<br />
Semakin sedikit keinginan duniawi untuk kepuasan diri, semankin banyak
keinginan duniawi untuk beramal, niscaya semakin tenang dan mulia hidup ini. <br />
<br />
Para pembohong akan dipenjara oleh kebohongannya sendiri, orang yang jujur
akan menikmati kemerdekaan dalam hidupnya. <br />
<br />
Jujur kepada diri tak berharap orang lain menilai lebih dari kenyataan,
adalah kunci ketenangan diri. Jangan gadaikan diri dengan menipu diri. Dengan
membiasakan diri hidup mewah, secara tidak langsung kita telah memancing
kecemburuan orang lain. <br />
<br />
Bersikaplah ramah karena ia lebih memudahkan urusan. Tanpa keramahan setiap
urusan akan terasa kaku dan menegangkan. <br />
<br />
Berhati hatilah jika kita zhalim kepada orang lain yang sedang berusaha taat
di jalan Allah, hal itu bisa mengundang kemurkaanNya. <br />
<br />
Jangan menyalahkan siapapun jika hidup kita terpuruk. Pada dasarnya, semua
itu terjadi karena kita zhalim terhadap nikmat Allah. <br />
<br />
Kekuatan seseorang untuk berhenti dari perilaku buruk yang diperbuatnya akan
menjadi salah satu kunci sukses dalam memburu pertolongan Allah.
Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah
perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualitas
ibadah. <br />
<br />
Bila memiliki banyak harta, kita akan menjaga harta. Namun jika memiliki
banyak ilmu, maka ilmu lah yang akan menjaga kita. Orang yang tidak punya
ilmu seperti memasuki hutan belantara tetapi tidak membawa peta. <br />
<br />
Jagalah hati dari bersemainya bibit kesombongan dan kedengkian, sebab jika
bibit-bibit seperti itu tumbuh maka lambat laun hati kita akan mati. Kalau
hati kita bersih, tak ada waktu untuk berfikir licik, curang atau dengki
sekalipun. <br />
<br />
Tidak ada penghinaan yang akan membuat kita sengsara jika kita jadikan hal
itu sebagai ladang amal untuk meningkatkan kemuliaan dengan memaafkan dan
sabar. <br />
<br />
Diantara yang membuat kita dihargai orang lain adalah karena Allah masih
menutupi aib, keburukan dan kekurangan kita. <br />
<br />
Tidak akan pernah tentram rumah tangga yang tidak mengarahkan anggota
keluarganya untuk bersungguh-sungguh taat kepada Allah. <br />
<br />
Seyogyanya tiada yang diucapkan tentang keluarga kita selain kebaikan. Tiada
yang ditiru selain kemuliaan. Tiada yang diperbincangan selain kehormatan. <br />
<br />
Sikapilah hidup dengan iman dan niat yang lurus serta amal yang disempurnakan
sehingga kapanpun ajal menjemput, kita akan siap menyongsongnya. <br />
<br />
Tidak pernah ada rizki yang termahal kecuali menebalnya iman. Dan menebalnya
iman itu adalah dibukakannya kegemaran akan ilmu. <br />
<br />
Jika kita bisnis dengan niat yang lurus dan cara yang benar, maka keuntungan
kita tidak sekedar uang tapi juga berupa amal kebaikan. <br />
<br />
Dua ciri entrepreneur sejati: Saat mencarinya, sangat menjaga keadilan dan
kejujuran. Lalu setelah mendapatkannya didistribusikan untuk kepentingan
masyarakat banyak. <br />
<br />
Sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong
lainnya, begitupun bohong selanjutnya, maka jadilah pembohong yang tak tahu
lagi mana yang benar. <br />
<br />
Setiap ketidakjujuran akan membuat diri ini selalu terancam. Hidup jujur,
tulus, berani tampil apa adanya membuat hidup ringan dan bahagia. <br />
<br />
Semakin sedikit dosa dan aib yang ada, semakin ringan dan merdeka hidup ini.
Tak takut ada yang terbongkar. Maka jagalah diri senantiasa. <br />
<br />
Hidup bersahaja, selalu saja mempesona karena cermin dari pribadi yang tak
diperbudak bermegah-megah, tak ditipu oleh hawa nafsu. <br />
<br />
Semakin banyak keinginan, semakin diperbudak. Inginlah selalu taat kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita. <br />
<br />
Kegemaran tampil dan pamer kemewahan adalah ciri - ciri orang yang kurang
percaya diri terhadap kekuatan dan kematangan pribadinya. <br />
<br />
Keindahan cinta yang hakiki adalah ketika kita merasakan betapa indahnya
mencintai Allah. <br />
<br />
Putuskan setiap harapan selain kepada Allah. Putuskan setiap kerinduan selain
rindu ingin berjumpa dengan Allah. <br />
<br />
Tindakan tepat menghadapi pemimpin yang zhalim adalah dengan sabar, yaitu
tidak mematuhinya ketika diperintah berbuat durhaka. <br />
<br />
Kalau kita tetap berjuang menegakan keadilan, tidak akan berkurang kemuliaan
kita walaupun dianiaya siapapun. <br />
<br />
Jika setiap orang dan saingan dicurigai atau dianggap sebagai musuh, maka
kita tidak akan pernah memperoleh kemajuan. <br />
<br />
Orang yang suka mengadu domba, dia meniru cara setan ketika menggoda manusia
agar saling bermusuhan. <br />
<br />
Orang jahat bukan hanya para pembunuh. Orang yang bermuka dua juga sangat
jahat, sebab ia mampu menghancurkan negara yang kuat sekalipun. <br />
<br />
Jangan pernah membela orang - orang zhalim agar menang dengan mencelakai
orang - orang shalih. takutlah akan balasan dari Allah!. <br />
<br />
Seorang ahli ikhlas akan menyembunyikan amal-amalnya dari pandangan manusia
sebagaimana dia menyembunyikan keburukan-keburukannya. <br />
<br />
Rontoknya iman terjadi pelan-pelan, terkikis sedikit demi sedikit sampai
akhirnya tanpa terasa habis tandas tanpa sisa. Untuk itu waspadalah!!!. Harta
manusia sesungguhnya terbagi tiga, yaitu apa yang dimakan lalu habis, apa
yang dipakai lalu lusuh, dan apa yang disedekahkan akan tersimpan untuk
akhir. <br />
<br />
Orang yang berpenyakit dengki itu punya ciri, yaitu: Senang melihat orang
lain susah dan susah melihat orang lainsenang. <br />
<br />
Salah satu ciri orang ikhlas adalah tidak suka menonjolkan diri, memamerkan,
dan menyebut-nyebut amalnya, kecuali dalam batas yang wajar dan proporsional.
<br />
<br />
Orang yang ikhlas tidak akan membedakan amal yang kecil atau besar, karena
kecil dalam pandangan manusia belum tentu kecil dalam pandangan Allah. Orang
yang berpenyakit dengki punya ciri yaitu, senang melihat orang lain susah dan
susah melihat orang lain senang. <br />
<br />
Harta manusia sesungguhnya terbagi tiga yaitu, apa yang dimakan lalu habis,
apa yang dipakai langsung lusuh, dan apa yg disedekahkan akantersimpan untuk
akhir. <br />
<br />
Seseorang tidak akan berubah lebih baik, kecuali dia punya keberanian untuk
melihat kekurangan dirinya. <br />
<br />
Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari
otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati. <br />
<br />
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak
mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih. Tanda
orang sukses itu adalah ketika ia diberi sesuatu (baik berupa kesempitan
ataupun kelapangan) selalu membuatnya semakin dekat dengan Allah. <br />
<br />
Lakukanlah segala pekerjaan dengan maksimal, sebab mengerjakan sesuatu
setengah-setengah menunjukkan keragu-raguan, dan ragu-ragu adalah sifat orang
munafik. <br />
<br />
Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang
salah dalam menyikapi masalah. <br />
<br />
Tidak layak orang takut resiko kritik, sebab orang tidak akan menjadi hina
dan jatuh harga dirinya karena dikritik. <br />
<br />
Kejujuran akan membuat seseorang jauh lebih mulia dari segala asesoris
duniawi yang dimilikinya. <br />
<br />
Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan-kebohongan lain yang akan
menyebabkan seseorang kehilangan jatidiri dan kemuliaannya. <br />
<br />
Tidak jarang kekayaan yang banyak malah membuat sebuah rumah-tangga
DIMISKINKAN oleh keinginan, ambisi dan kedengkian yang meluap-luap. <br />
<br />
Sedekah yang paling utama adalah sedekah ketika dalam kondisi lapang dan
mampu, maka janganlah kita menunda-nunda bersedekah sampai tiba waktu sempit.
<br />
<br />
Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan
silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi itu semua sesungguhnya adalah
bencana. <br />
<br />
Semoga allah menghujamkan keindahan dalam hati, dan tiada yang lebih indah
dari mensyukuri nikmat dari Allah. <br />
<br />
Sesungguhnya malang bagi mereka yang tidak mampu menjaga lidah bagaikan,
pisau yang akan menyayat siapapun yang tidak pandai menggunakannya. <br />
<br />
Sebuah keluarga yang saling menasihati dimisalkan sebagai cermin yang dapat
digunakan oleh orang lain memperbaiki penampilannya lebih baik lagi. <br />
<br />
Jikalau dosa kita menggunung tinggi, maka ampunan Allah melangit luas, jadi
jangan pernah sungkan untuk bertobat. bertobatlah dari sekarang. Kejujuran
membuat pesona tersendiri yang dapat menyentuh nurani dan menuai kekaguman
serta memanen kewibawaan. <br />
<br />
Mengobral janji adalah mudah, menepati janji adalah amanah, janganlah mudah
berjanji, dan ingatlah, ingkar janji adalah ciri orang munafik. Salah satu
ciri ikhlas adalah tidak suka menonjolkan diri, memamerkan diri, dan
menyebut-nyebut amalnya. <br />
<br />
Siapapun yang merindukan hatinya bercahaya,hendaknya ia berjuang untuk merubah
diri, merubah sikap hidup, dan menjadi orang yang tidak cinta dunia. <br />
<br />
Banyak orang menginginkan kebahagiaan, namunseringkai justru sebaliknya yang
dialami, sebab dia salah dalam memahami arti kebahagiaan itu sendiri. Bagi
orang yang sudah mengenal Allah dengan baik, maka ia akan yakin bahwa segala
hal yang menimpa dirinya adalah bagian dari nikmat yang Allah berikan. <br />
<br />
Sungguh beruntung bagi siapapun yang amalnya ikhlas karena Allah semata,
sehingga dia selamat dari tujuan selain Allah dan terjauh dari motif duniawi.
<br />
<br />
Jadikanlah setiap tutur kata kita penuh makna dan mengandung hikmah serta
jauh dari kesia-siaan. <br />
<br />
Ada nilai yang lebih tinggi dari doa, yaitu peluang perubahan diri menjadi
lebih baik, lebih bermutu, lebih cemerlang, dan lebih dekat dengan Allah.
Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan
untuk memperbaiki diri. <br />
<br />
Kebahagiaan hakiki dalam hidup didunia ini akan diraih oleh orang-orang yang
mempunyai rasa syukur dihatinya. <br />
<br />
Rahasia membangun kepercayaan adalah tiada hari tanpa bertambah ilmu, tiada
hari tanpa bertambah wawasan, tiada hari tanpa mendapatkan koreksi. Diri kita
merdeka, lapang dan bahagia, bila tak takut orang mengetahui diri ini apa
adanya. <br />
<br />
Sekali kita berbohong maka kita harus melindungi bohong dengan bohong
lainnya, begitupun bohong selanjutnya, maka jadilah pembohong yang tak tahu
lagi mana yang benar. <br />
<br />
Setiap ketidakjujuran akan membuat diri ini selalu terancam. Hidup jujur,
tulus, berani tampil apa adanya membuat hidup ringan dan bahagia. <br />
<br />
Semakin sedikit dosa dan aib yang ada, semakin ringan dan merdeka hidup ini.
Tak takut ada yang terbongkar. Maka jagalah diri senantiasa. <br />
<br />
Hidup bersahaja, selalu saja mempesona karena cermin dari pribadi yang tak
diperbudak bermegah-megah, tak ditipu oleh hawa nafsu. <br />
<br />
Semakin banyak keinginan, semakin diperbudak. Inginlah selalu taat kepada
Allah, niscaya Allah akan mencukupi segala kebutuhan kita. <br />
<br />
Kegemaran tampil dan pamer kemewahan adalah ciri - ciri orang yang kurang
percaya diri terhadap kekuatan dan kematangan pribadinya. <br />
<br />
Keindahan cinta yang hakiki adalah ketika kita merasakan betapa indahnya
mencintai Allah. <br />
<br />
Putuskan setiap harapan selain kepada Allah. Putuskan setiap kerinduan selain
rindu ingin berjumpa dengan Allah. <br />
<br />
Tindakan tepat menghadapi pemimpin yang zhalim adalah dengan sabar, yaitu
tidak mematuhinya ketika diperintah berbuat durhaka. <br />
<br />
Kalau kita tetap berjuang menegakan keadilan, tidak akan berkurang kemuliaan
kita walaupun dianiaya siapapun. <br />
<br />
Jika setiap orang dan saingan dicurigai atau dianggap sebagai musuh, maka
kita tidak akan pernah memperoleh kemajuan. <br />
<br />
Orang yang suka mengadu domba, dia meniru cara setan ketika menggoda manusia
agar saling bermusuhan. <br />
<br />
Orang jahat bukan hanya para pembunuh. Orang yang bermuka dua juga sangat
jahat, sebab ia mampu menghancurkan negara yang kuat sekalipun. <br />
<br />
Jangan pernah membela orang - orang zhalim agar menang dengan mencelakai
orang - orang shalih. takutlah akan balasan dari Allah!. <br />
<br />
Seorang ahli ikhlas akan menyembunyikan amal-amalnya dari pandangan manusia
sebagaimana dia menyembunyikan keburukan-keburukannya. <br />
<br />
Rontoknya iman terjadi pelan-pelan, terkikis sedikit demi sedikit sampai
akhirnya tanpa terasa habis tandas tanpa sisa. Untuk itu waspadalah!!!. Harta
manusia sesungguhnya terbagi tiga, yaitu apa yang dimakan lalu habis, apa
yang dipakai lalu lusuh, dan apa yang disedekahkan akan tersimpan untuk
akhir. <br />
<br />
Orang yang berpenyakit dengki itu punya ciri, yaitu: Senang melihat orang
lain susah dan susah melihat orang lainsenang. Salah satu ciri orang ikhlas
adalah tidak suka menonjolkan diri, memamerkan, dan menyebut-nyebut amalnya,
kecuali dalam batas yang wajar dan proporsional. <br />
<br />
Orang yang ikhlas tidak akan membedakan amal yang kecil atau besar, karena
kecil dalam pandangan manusia belum tentu kecil dalam pandangan Allah. Orang
yang berpenyakit dengki punya ciri yaitu, senang melihat orang lain susah dan
susah melihat orang lain senang. <br />
<br />
Harta manusia sesungguhnya terbagi tiga yaitu, apa yang dimakan lalu habis,
apa yang dipakai langsung lusuh, dan apa yg disedekahkan akantersimpan untuk
akhir. <br />
<br />
Seseorang tidak akan berubah lebih baik, kecuali dia punya keberanian untuk
melihat kekurangan dirinya. <br />
<br />
Bekerja keras adalah bagian dari fisik, bekerja cerdas merupakan bagian dari
otak, sedangkan bekerja ikhlas ialah bagian dari hati. <br />
<br />
Orang yang paling mulia diantara manusia adalah orang yang paling banyak
mengingat mati dan paling siap menghadapinya dengan bekal amal shalih. Tanda
orang sukses itu adalah ketika ia diberi sesuatu (baik berupa kesempitan
ataupun kelapangan) selalu membuatnya semakin dekat dengan Allah. <br />
<br />
Lakukanlah segala pekerjaan dengan maksimal, sebab mengerjakan sesuatu
setengah-setengah menunjukkan keragu-raguan, dan ragu-ragu adalah sifat orang
munafik. <br />
<br />
Tidak ada masalah dengan masalah, yang menjadi masalah adalah cara kita yang
salah dalam menyikapi masalah. <br />
<br />
Tidak layak orang takut resiko kritik, sebab orang tidak akan menjadi hina
dan jatuh harga dirinya karena dikritik. <br />
<br />
Kejujuran akan membuat seseorang jauh lebih mulia dari segala asesoris
duniawi yang dimilikinya. <br />
<br />
Kebohongan pertama akan melahirkan kebohongan-kebohongan lain yang akan
menyebabkan seseorang kehilangan jatidiri dan kemuliaannya. <br />
<br />
Tidak jarang kekayaan yang banyak malah membuat sebuah rumah-tangga
DIMISKINKAN oleh keinginan, ambisi dan kedengkian yang meluap-luap. <br />
<br />
Sedekah yang paling utama adalah sedekah ketika dalam kondisi lapang dan
mampu, maka janganlah kita menunda-nunda bersedekah sampai tiba waktu sempit.
<br />
<br />
Bisnis yang tidak menjadi amal, tidak menjadi ilmu, dan memutuskan
silaturahmi, walaupun menghasilkan uang tetapi itu semua sesungguhnya adalah
bencana. <br />
<br />
Semoga allah menghujamkan keindahan dalam hati, dan tiada yang lebih indah
dari mensyukuri nikmat dari Allah. <br />
<br />
Sesungguhnya malang bagi mereka yang tidak mampu menjaga lidah bagaikan,
pisau yang akan menyayat siapapun yang tidak pandai menggunakannya. <br />
<br />
Sebuah keluarga yang saling menasihati dimisalkan sebagai cermin yang dapat
digunakan oleh orang lain memperbaiki penampilannya lebih baik lagi. Jikalau
dosa kita menggunung tinggi, maka ampunan Allah melangit luas, jadi jangan
pernah sungkan untuk bertobat. bertobatlah dari sekarang. Kejujuran membuat
pesona tersendiri yang dapat menyentuh nurani dan menuai kekaguman serta
memanen kewibawaan. <br />
<br />
Mengobral janji adalah mudah, menepati janji adalah amanah, janganlah mudah
berjanji, dan ingatlah, ingkar janji adalah ciri orang munafik. <br />
<br />
Salah satu ciri ikhlas adalah tidak suka menonjolkan diri, memamerkan diri,
dan menyebut-nyebut amalnya Siapapun yang merindukan hatinya
bercahaya,hendaknya ia berjuang untuk merubah diri, merubah sikap hidup, dan
menjadi orang yang tidak cinta dunia. <br />
<br />
Banyak orang menginginkan kebahagiaan, namunseringkai justru sebaliknya yang
dialami, sebab dia salah dalam memahami arti kebahagiaan itu sendiri. Bagi
orang yang sudah mengenal Allah dengan baik, maka ia akan yakin bahwa segala
hal yang menimpa dirinya adalah bagian dari nikmat yang Allah berikan. <br />
<br />
Sungguh beruntung bagi siapapun yang amalnya ikhlas karena Allah semata,
sehingga dia selamat dari tujuan selain Allah dan terjauh dari motif duniawi.
<br />
<br />
Jadikanlah setiap tutur kata kita penuh makna dan mengandung hikmah serta
jauh dari kesia-siaan. <br />
<br />
Ada nilai yang lebih tinggi dari doa, yaitu peluang perubahan diri menjadi
lebih baik, lebih bermutu, lebih cemerlang, dan lebih dekat dengan Allah.
Jadikanlah setiap kritik bahkan penghinaan yang kita terima sebagai jalan
untuk memperbaiki diri. <br />
<br />
Kebahagiaan hakiki dalam hidup didunia ini akan diraih oleh orang-orang yang
mempunyai rasa syukur dihatinya. <br />
<br />
Rahasia membangun kepercayaan adalah tiada hari tanpa bertambah ilmu, tiada
hari tanpa bertambah wawasan, tiada hari tanpa mendapatkan koreksi. Diri kita
merdeka, lapang dan bahagia, bila tak takut orang mengetahui diri ini apa
adanya. <br />
<br />
Kejujuran akan memperindah diri seseorang jauh lebih indah dari apapun yang
dimilikinya. <br />
<br />
Marilah kita mulai kejujuran dari hal yang kecil sekalipun, pastikan tak ada
dusta yang terucap, setiap perkataan terjamin kebenarannya. Kegagalan
biasanya disebabkan oleh satu kelemahan manusia yaitu tidak adanya
keseimbangan antara keinginan dan kesungguhan dalam menyempurnakan ihtiar. <br />
<br />
Kesuksesan hanyalah milik orang yang amat gigih mengubah dirinya dan tidak
akan terjadi perubahan kecuali pada orang yang berani melihat kekurangan pada
dirinya sendiri. <br />
<br />
Seringakali kita menyangka seseorang bahagia dengan banyak harta. Padahal
tidak sedikit orang stress, gila, bahkan sampai bunuh diri karena hartanya.
Jangan bercita cita merubah orang lain sebelum mempunyai keberanian merubah
diri sendiri. <br />
<br />
Yang paling menjatuhkan seseorang itu adalah tidak seimbangnya antar yang
dikatakan dengan yang dilakukan. <br />
<br />
Waktu bekerja orang rajin adalah sekarang, sedangkan waktu bekerja orang yang
malas adalah besok. <br />
<br />
Modal utama kita adalah kredibilitas diri kita sendiri. Kunci kredibilitas
itu sebenarnya hanya satu: JUJUR!!!. <br />
<br />
Rumah tangga yang kurang ilmu adalah rumah tangga yang hanya akrab dengan
sikap emosi dan jauh dari kearifan. <br />
<br />
Jikalau Allah cinta kepada sebuah keluarga, maka salah satu cirinya adalah
keluarga itu dibukakan hati untuk ilmu agama. <br />
<br />
Orang yang hatinya kotor tidak akan peka dengan perilaku maksiat yang
dilakukannya. <br />
<br />
Siapapun yang ingin doanya dikabulkan, maka sertai doa itu dengan harapan
pada kemurahan Allah dan gelisah andai DIA mengabaikan doa kita. Keuntungan
lain dalam berbisnis adalah bertambahnya ilmu, pengalaman dah wawasan. <br />
<br />
Kiat hidup sukses dalam kesederhanaan yaitu sikap tenang, terampil, tertib,
tekun , tegar, dan tawadhu. <br />
<br />
Kejatuhan kita di sisi mana pun adalah kalau kita tidak sanggup serius
memimpin diri sendiri. <br />
<br />
Tidak dianggap mulia orang-orang yang mengangkat diri namun dengan cara
mencelakakan orang lain. <br />
<br />
Berlaku adillah terhadap siapapun, termasuk musuh, karena Allah telah
mengharamkan kezhaliman secara mutlak. <br />
<br />
Orang yang diangkat memegang amanah jabatan sedang ia tidak memintanya, akan
dapat banyak pertolongan dalam tugasnya. <br />
<br />
Alangkah beruntungnya jika orang yang kita teladani adalah orang yang sukses
dalam urusan dunia dan akhirat. <br />
<br />
Mencari seribu satu alasan untuk memaklumi orang lain adalah cara melatih
diri agar berprasakngka baik kepada orang beriman dan waspada kepada waspada
terhadap orang yang zhalim. <br />
<br />
Waktu adalah modal utama dalam hidup kita maka berbahagialah bagi siapaun
yang padnai mengatur dan memammfaatkan waktu sehinga tidak berlalu sia-sia.
Orang yang sukses sejati adalah orang yang terus menerus berusaha
membersihkan hati. <br />
<br />
Salah satu ciri orang sombong adalah suka membangga-banggakan diri dan
keluarganya di depan orang lain agar mereka kagum kepadanya. <br />
<br />
Kedudukan kekasih Allah dapat diraih ketika seseorang selalu berusaha menjaga
kesucian hati serta terus memperbaiki hubungannya dengan Allah. <br />
<br />
Orang yang ikhlas tidak pernah kecewa dengan amal baik yang telah dia
lakukan, karena yakin Allah Maha melihat dan akan membalasnya dengan adil.
Orang yang berilmu itu adalah orang yang mengamalkan amalnya dengan ilmunya
itu ia menjauhi apa-apa yang tidak disukai Allah. <br />
<br />
Formula kemuliaan yang Allah berikan kepada hamba-NYA adalah untuk selalu
membela kejahatan orang lain dengan cara dan sikap terbaik yang kita lakukan.
<br />
<br />
Puluhan tahun sampai sat ini kita hisap tenaga, keringat, air mata orang tua,
mereka sampai rela berkorban nyawa mempertaruhkan hidupnya, hanya untuk kita.
<br />
<br />
Bersabar dalam kemudahan, kesuksesan, dan pujian itu lebih berat dibandingkan
sabar dalam kesempitan. <br />
<br />
Orang kuat bukanlah orang yang memiliki otot besar, badan kekar, dan tenaga
super, melainkan orang yang mampu mengendalikan amarahnya. <br />
<br />
Kejujuran seseorang akan membuat dirinya jauh lebih kaya dari sebanyak apapun
kekayaan yang dimilikinya. <br />
<br />
Kesuksesan sejati adalah ketika kita berhasil meyakinkan bahwa semua yang
diperoleh pada dasarnya bersumber dari kemurahan Allah SWT. <br />
<br />
Orang yang ikhlas tidak silau oleh gemerlapnya dunia, sehingga dia tidak
pernah mencitai dunia melebihi cintanya kepada Allah. <br />
<br />
Kekurangan, kesalahan, atau kejelekan yang terjadi di tubuh bangsa ini, tidak
seharusnya membuat kita membara dalam api kebencian. <br />
<br />
Jadikanlah diri kita menjadi jalan limpahan karunia Allah SWt yang menyebar
kepada makhluk-Nya. <br />
<br />
Tegaknya peraturan dan hukum yang penuh keadilan akan membuat orang enggan
untuk berbuat buruk. <br />
<br />
Kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh tingginya jabatan atau melimpahnya
harta, melainkan oleh kualitas akhlaknya. <br />
<br />
Barang siapa bersungguh-sungguh takut kepada Allah, maka ia akan diberi jalan
keluar dan kecukupan rizki dari arah yang tidak diduga-duganya. <br />
<br />
Termasuk bakti kita orang tua adalah bersungguh-sungguh mendidik keturunan
menjadi anak shalih dan shalilah yang dapat menyejukkan pandangan. <br />
<br />
Biasakan anak-anak untuk mandiri, bebas dan berani bertanggung jawab,
sehingga mereka akan tumbuh dan berkembang dengan kepercayaan diri yang
tinggi. <br />
<br />
Tidak ada penderitaan dalam hidup ini kecuali orang yang membuat dirinya
menderita dan menganggap rumit kehidupan. <br />
<br />
Manusia seringkali tertipu dan sering melupakan dua kenikmatan yaitu waktu
sehat dan lapang yang menyebabkannya tidak bersyukur kepada Allah. <br />
<br />
Seorang manusia yang baik akan senantiasa mencintai saudaranya dengan tidak
saling menganiaya dan tidak pula membiarkan orang lain teraniaya. <br />
<br />
Alangkah indahnya jika kematian itu datang pada saat hati ini rindu
kepada-NYA, lisan ini basah menyebut nama-NYA dan kening ini merasakan
nikmatnya bersujud kepada-NYA. <br />
<br />
Semoga Allah menolong kita agar setiap perkataan yang diucapkan benar benar
kita sadari kebenerannya, sebab berbicara itu mudah tapi berat tanggung
jawabnya. <br />
<br />
BERAKHLAK BAIK. Apalah artinya kita rajin beribadah bila tidak dibarengi
dengan akhlak yang baik. <br />
<br />
Hati kita pedih menyaksikan musibah yang menimpa bangsa ini, penyebabnya bisa
jadi karena kelalaian dan kesalahan kita, maka taubat adalah kunci bagi kita.
<br />
<br />
Beribadah dengan benar hidup tanpa memaknainya sebagai ibadah ibarat hidup
tanpa pondasi yang kuat, beribadah dengan benar membuat kita semakin tawadhu.
<br />
<br />
Sangat berbahaya jika shalat kita lalai, ibarat membuat bangunan tanpa tiang,
maka bangunan itu akan ambruk. Tanpa shalat yang kokoh, akhlak kita akan
ambruk juga. <br />
<br />
Ingatlah Hidup hanya satu kali, ibadah adalah tiangnya. Tanpa tiang yang
kokoh hidup ini akan ambruk dan tidak akan pernah mencapai kebahagiaan yang
hakiki. <br />
<br />
Semoga hari-hari yang kita jalani membuat kita semakin mengenal pencipta kita
yang telah mengurus diri kita, dialah Allah sumber kebahagiaan bagi kita. <br />
<br />
Bangunan tanpa pondasi akan roboh, demikian juga hidup. Kita tidak akan hidup
sukses tanpa melakukan ibadah dengan niat benar dan sesuai contoh Rasulullah.
<br />
<br />
Berbahagialah bagi orang yang dibukakan hatinya untuk senang pada agama Allah
karena itu adalah salah satu ciri mulianya kedudukan seseorang disisi Allah. <br />
<br />
Allah menyuruh kita untuk berikhtiar sebab itu adalah amal shalih. dan Allah
melarang kita bergantung pada ikhtiar sebab hanya kepada allah kita
bergantung. <br />
<br />
Pastikan transaksi belanja kita bernilai ibadah yaitu tidak semata hanya
tukar menukar uang dengan barang saja, tapi harus mempunyai nilai lebih dari
itu. <br />
<br />
Beruntunglah bagi orang yang dititipi potensi kelebihan dan dikaruniakan
kesanggupan oleh Allah untuk memanfaatkannya bagi kebaikan masyarakat. <br />
<br />
Jangan takut kalau kita berbuat adil sesungguhnya pertolongan dari Allah
tidak akan tertukar. <br />
<br />
Jika anda merindukan keindahan maka berbuatlah kebajikan karena kebajikan
ialah budi pekerti yang indah sedangkan dosa ialah perbuatan yang menyesakkan
dada. <br />
<br />
Menengok ke bawah atau kepada mereka yang masih serba kekurangan adalah
sebuah upaya untuk tetap mensyukuri pemberian Allah. <br />
<br />
Seburuk-buruknya manusia disisi Allah adalah orang yang dibiarkan berbuat
kejahatan sesukanya oleh orang banyak karena mereka takut akan kejahatannya. <br />
<br />
Keuntungan itu tidak selalu berwujud materi, boleh jadi terhalangnya dari
materi adalah keuntungan bagi kita untuk mendapatkan ilmu dan hikmah yang
lebih berharga. <br />
<br />
Dua upaya yang harus kita lakukan untuk mencapai kesuksesan, yaitu mencari
dan memperbaiki kekurangan diri, serta menggali ilmu untuk meneladani
Rasulullah. <br />
<br />
Bekerja keras. Tahu tentang agama dan senang mengamalkannya tidak otomatis
membuat kita mulia dalam pandangan Allah, sebab kunci utamanya ada pada
keikhlasan hati. <br />
<br />
Bekerja keras. Ada orang yang bekerja keras namun akalnya kurang digunakan
secara optimal, maka hasilnya tidak akan sempurna. <br />
<br />
Bekerja keras. Allah tidak akan menerima amal kecuali amal yang ikhlas.
Jangan merasa berjasa atau paling mulia, karena sesungguhnya semua itu
hanyalah karunia Allah. <br />
<br />
Bersahaja dalam hidup. Jangan harap kita bisa menikmati hidup jika diri
sendiri saja sudah kita tipu. Apa yang tersisa pada diri kita andai melihat
diri sendiri saja tidak mampu. <br />
<br />
Hati-hatilah dengan segala kelebihan yang kita miliki, karena seringkali
itulah yang menyebabkan tergelincirnya kita kedalam kemaksiatan yang
menyesatkan. <br />
<br />
Allah ciptakan kekurangan bagi seseorang sebagai benteng perlindungan agar
dia terhindar dari kemaksiatan yang akan dilakukan andai dia memiliki
kelebihan. <br />
<br />
Sepanjang kita suka pamer, maka penyakit cinta dunia tidak akan hilang.
Fitrah manusia suka keindahan, tapi bukan berarti jadi diperbudak oleh
keindahan. <br />
<br />
Saudaraku, kebahagiaan dunia sesungguhnya bukanlah terletak pada dunianya
melainkan dari sikap kita yang benar dalam menyikapi segala kejadian yang
ada. <br />
<br />
Biasakanlah untuk mempermudah urusan orang lain sepanjang kemudahan itu
menjadi kebaikan baginya, karena siapapun suka akan kemudahan dalam segala
urusannya. <br />
<br />
Budayakan hidup bersahaja dan tinggalkan budaya mewah. Kalaupun harus
memiliki barang, pilihlah barang yang mempunyai nilai tambah bukan biaya
tambah. <br />
<br />
Ingatlah hidup adalah perpindahan dari satu cobaan ke cobaan lainnya. Cobaan
tidak selalu identik dengan kesusahan, tapi bisa juga berupa kemudahan. <br />
<br />
Kesusahan dan kemudahan yang menjauhkan kita dari Allah adalah musibah bagi
kita, dan segala sesuatu yang bisa mendekatkan kita kepada Allah adalah
nikmat. <br />
<br />
Tatkala ujian kesusahan membuat kita bermaksiat kepada Allah, maka ujian itu
menjadi musibah karena kita gagal dan salah menyikapinya. <br />
<br />
Kenikmatan bagi orang yang diuji dengan kesusahan karena dia berhasil
membuatnya lebih dekat kepada Allah dengan evaluasi diri, taubat dan
memperbaiki diri. <br />
<br />
Jika kemudahan yang kita dapatkan membuat kita semakin jauh dari Allah, itu
adalah musibah karena kita telah gagal menyikapi kemudahan itu. <br />
<br />
Bantu sesama. Kalau orang yang kita bantu kemudian membantu orang lain, Insya
Allah akan terjadi sinergi. <br />
<br />
Kaya raya bukanlah penyebab seseorang dinyatakan sukses, itu adalah
keberhasilannya membantu orang lain untuk sukses. <br />
<br />
Bersihkan hati selalu. Janganlah terkecoh oleh pujian, andai kita mau jujur,
pujian yang datang, tidak pernah ada yang sesuai dengan kenyataan yang
sesungguhnya. <br />
<br />
Bersihkan hati selalu. Allah hanya menerima amal yang ikhlas. Jangan merasa
berjasa terhadap segala hal. Semuanya hanya karena karunia Allah belaka. <br />
<br />
Renungkan apa yang akan terjadi kelak dilangit!! berapa wajah yang hari itu
bercahaya karena melihat Rabb-nya dan berapa wajah yang kusut karena takut?. <br />
<br />
Orang yang mampu menjalani hidup dengan penuh kenikmatan adalah orang yang
terbuka untuk mengenal Allah lebih dekat lagi dalam setiap saat. <br />
<br />
Orang yang paling mulia dalam pandangan Allah adalah yang berhasil membaca,
menggali dan memompa potensi diri hingga bisa berbuat yang terbaik di jalan
Allah. <br />
<br />
Rejeki itu tidak identik dengan uang dan harta, karena rejeki yang paling
berharga dalam kehidupan adalah kejujuran untuk mengakui kesalah yang
diperbuat. <br />
<br />
Visioner memiliki strategi yang tepat, dapat membaca potensi dan
menyinergikannya, serta mampu memotivasi adalah syarat bagi seorang pemimpin
besar. <br />
<br />
Pemimpin yang dibutuhkan bangsa ini adalah pemimpin yang kokoh imannya, mulia
akhlaknya, dan istiqamah ibadahnya dijalan Allah. <br />
<br />
Tidaklah berguna uang, harta, dan kebahagiaan kita jika orang-orang
disekeliling kita masih menderita karena teraniaya oleh perilaku kita. <br />
<br />
Orang yang tidak mendapat cahaya kebenaran akan selalu merasa takut, ragu,
khawatir, dan selalu merasa beresiko dalam setiap langkah hidupnya. <br />
<br />
Tiada hari tanpa mencari ilmu, tiada hari kecuali bertambah amal, dan tiada
hari kecuali akan menambah bersih hati kita dengan manajemen qalbu. <br />
<br />
Kendati bersimbah peluh berkuah keringat, menghabiskan tenaga, terkuras
pikiran, kalau tidak ikhlas, tidak ada nilainya di sisi Allah. <br />
<br />
Orang yang tulus tidak akan merekayasa aneka kata-kata agar penuh pesona,
tetapi dia upayakan agar setiap kata yang diucapkannya benar-benar disukai
Allah. <br />
<br />
Adakalanya ancaman hidup membuat seseorang lebih dekat kepada Allah, padahal
ujian dalam kelapangan jauh lebih berat dibanding ujian dalam kesempitan. <br />
<br />
Daripada saling menuduh, lebih baik kita bekerja keras untuk berahklak baik
dan membuktikannya dengan memberikan pertolongan kepada orang yang
membutuhkan. <br />
<br />
Rasa sakit yang kita alami jangan dijadikan kesempatan untuk bermanja agar
mendapat perhatian lebih dan membebani orang lain. <br />
<br />
Seorang kaya yang shalih memiliki kemampuan mengelola kekayaanya demi
kemashlahatan umat sehingga dia dihormati karena kedermawanannya bukan
kekayaannya. <br />
<br />
Hati adalah potensi yang bisa melengkapi otak cerdas dan badan sehat sehingga
seorang menjadi insan yang mulia dalam pandangan Allah. <br />
<br />
Wanita berpostur bagus tidak identik dengan kemuliaan, malah tidak sedikit
yang turun derajatnya karena gemar memamerkan keindahan tubuhnya. <br />
<br />
Orang yang berakhlak baik tidak tergantung pada terang ataupun gelap, karena
dia akan tetap berakhlak baik walau tak seorang pun melihatnya. <br />
<br />
Ketika manusia diuji kesulitan, banyak sekali yang selamat. Namun ketika
diuji dengan kemudahan, manusia cenderung jadi lalai sehingga sedikit sekali
yang selamat. <br />
<br />
Jika hati kita hidup dengan ilmu dan dzikir kepada Allah, dimanapun kita
tinggal, kita tidak akan terpengaruh oleh kemaksiatan. <br />
<br />
Penyebab kemarahan dan kekecewaan yang kita alami bisa jadi adalah karena
tidak terwujudnya keinginan dan harapan tinggi yang kita miliki. <br />
<br />
Ketika kita makin mengerti betapa besarnya penghargaan dari Allah, maka kian
tidak berarti penghargaan yang kita terima dari manusia. <br />
<br />
Kemuliaan seseorang tidak akan berkurang hanya karena dicaci, dimaki, dihina,
dilecehkan dan disakiti orang lain, karena letak kemuliaan kita ada pada
akhlak. <br />
<br />
Jangan jadikan keyakinan terhadap Allah sebagai tempat menyembunyikan diri
kita dari kemalasan dan kegigihan berikhtiar. <br />
<br />
Hati - hatilah kalau melihat amal yang kita lakukan mulai melemah ketika
diberi kesenangan, sebab itu adalah tanda bahwa kita kurang ikhlas dalam
beramal. <br />
<br />
Keikhlasan menjadikan pribadi menjadi lebih berani, kokoh, tegar dan penuh
dengan cahaya keindahan. <br />
<br />
Berhati-hatilah bagi orang yang ibadahnya temporal, karena bisa jadi
perbuatan tersebut adalah tanda-tanda belum sempurna keikhlasannya. <br />
<br />
Konsentrasi orang yang ikhlas cuma satu, yaitu bagaimana agara apa yang
dilakukannya diterima oleh Allah. <br />
<br />
Warisan termahal dan terbaik dari diri kita untuk keluarga, keturunan, dan
lingkungan adalah keindahan akhlak kita. <br />
<br />
Bekal kesuksesan kita adalah akhlak baik yang ternyata saat ini menjadi
sesuatu yang begitu mahal dan dirindukan karena sedikit orang yang
memilikinya. <br />
<br />
Ladang untuk berkarya amatlah luas. Hiduplah dengan menjaga kebersihan hati,
maka hidup ini akan menjadi indah dan penuh makna. <br />
<br />
Siapapun yang menginginkan perubahan dalam dirinya terjadi dengan cepat,
kuncinya adalah membangun keyakinan yang kuat kepada Allah SWT. <br />
<br />
Siapapun yang tidak mempunyai pondasi mengenal Allah dalam dirinya, ia akan
sulit memperoleh kesenangan, kebahagiaan dan kesuksesan diri. <br />
<br />
Seorang manusia amat mungkin menjadi bahan kebencian orang disekitarnya
ketika ia sombong atau merasa diri lebih dibanding manusia lain. <br />
<br />
Sesungguhnya perasaan rendah diri akan menjadi sesuatu yang sangat berharga
andaikata khusus dihadapkan kepada Allah. <br />
<br />
Merasa diri tidak sempurna itu wajar, yang tidak wajar adalah menyesali dan
tak dapat menikmati hidup karenanya. <br />
<br />
Pada dasarnya orang yang sukses adalah orang yang paling berhasil menata
diri, pikiran, mata, dan mulutnya sehingga hidup di jalan yang tepat yaitu
jalan yang diridhoi Allah. <br />
<br />
Orang yang sukses dalam pandangan Allah adalah orang yang beranggapan bahwa
kelapangan yang dia terima adalah amanah dan sekaligus ujian baginya. <br />
<br />
Merupakan sifat manusia jika diberi pujian atas keberhasilannya maka dia akan
merasa senang, wajarkah? sebenarnya, yang layak mendapat pujian hanyalah
Allah. <br />
<br />
Berbahagialah orang yang tidak pernah bergantung pada amal ikhtiarnya. Tubuh
bersimbah keringat, berkuah peluh, tetapi hati tidak 100* tawakal kepada
Allah. <br />
<br />
Ketetapan Allah pasti baik bila kita menjalaninya dengan niat dan cara yang
benar. Tak usah risaukan janji Allah, risaulah jika tidak bisa menyempurnakan
amal. <br />
<br />
Biasakanlah untuk mempermudah urusan orang lain sepanjang kemudahan itu
menjadi kebaikan baginya, karena siapapun suka akan kemudahan dalam segala
urusannya. <br />
<br />
Kita tidak pernah bisa mengubah negeri ini sebelum kita berani mengubah diri
dan kita tidak bisa merubah diri sebelum berani jujur melihat kekurangan diri
kita sendiri. <br />
<br />
Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran
yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang
produktif. <br />
<br />
Enterpreneurship adalah kemampuan untuk meng create dan men design suatu
manfaat dari apapun. <br />
<br />
Orang serakah tidak akan merasakan lezat dan manisnya kenikmatan, dia
bagaikan orang makan yang pernah merasakan kenyang dan nikmatnya makan. <br />
<br />
Awalilah setiap pekerjaan dengan perencanaan yang baik, karena gagal dalam
merencanakan sama dengan merencanakan kegagalan. <br />
<br />
Sempurnakanlah ikhtiar dan janganlah menjadi takabur manakala ikhtiar itu
berbuah sukses karena sukses adalah karunia Allah semata. <br />
<br />
Seringkali kita egois, hanya mau mengingatkan orang lain namun enggan
menerima masukan dari luar, padahal hal itu adalah kebaikan juga. <br />
<br />
Jika kita mengawali tindakan dengan mengetahui aturan main secara tuntas lalu
mentaatinya, itu akan lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya. <br />
<br />
Tidak ada orang miskin atau kaya. Yang ada hanyalah hamba Allah yang dititipi
rejeki yang berbeda sebagai bekal ibadah. <br />
<br />
Berbuat kebajikan bagi seorang hamba ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal
dari pandangan manusia seperti dia sembunyikan aib-aibnya. <br />
<br />
Konsentrasi orang yang ikhlas hanya satu, yaitu bagaimana agar apa yang
dilakukannya mendapat ridha Allah. <br />
<br />
Kita harus melatih hati kita agar tidak terlalu sensitif. Hati yang terlatih
dan kuat akan terpelihara dari segala macam bentuk dendam kesumat. <br />
<br />
Untuk mencapai derajat ahsan tidaklah mudah, tapi kita bisa belajar sejak
sekarang dengan cara tetap berbuat baik tanpa menghitung untung-ruginya.
Kemuliaan akan lahir dari kerendahan hati, bukan dari kesombongan yang
membuat mual orang yang melihatnya. <br />
<br />
Sesekali berhentilah sekedar untuk bersantai. Bukan untuk terlena, namun
membangun semangat untuk perjuangan berikutnya. <br />
<br />
Carilah ilmu dan hikmah dari orang-orang dermawan. Mereka mungkin tidak kaya
harta namun melimpah kasih-sayang. <br />
<br />
Jalinan kasih sayang tidak bisa dipaksakan. Bisa saja orang berpura-pura
pengasih tapi dengan cara itu kelak dia akan meringis perih. <br />
<br />
Sebaik-baiknya nasehat untuk manusia adalah kitab Allah. Jika manusia telah
mengabaikannya hendak kemana mereka mencari petunjuk?. <br />
<br />
Betapa indah para penyair merangkai kata-kata, namun sedikit saja dari ucapan
mereka yang membekas di hati. <br />
<br />
Carilah karunia ilmu dengan sungguh-sungguh, maka buah pencarian itu akan
setaraf dengan kesungguhan kita. <br />
<br />
Saudara kita adalah siapa yang terhubung ikatan keimanan antara kita dengan
mereka, walau tidak satu darah satu bangsa. <br />
<br />
Jangan sia-siakan kesempatan dan kekuatan untuk berbuat percuma, sebab kita
akan menyesal di belakang hari nanti. <br />
<br />
Mari kita membangun kebajikan, sebab jika semua orang ingin merusak, lalu
hendak kemana kita mencari tempat hidup. <br />
<br />
Jika kita mengawali tindakan dengan mengetahui aturan main secara tuntas lalu
mentaatinya, itu akan lebih menghemat waktu, tenaga dan biaya. <br />
<br />
Boleh saja kita marah asalkan tepat, adil dan kemarahan itu tidak menimbulkan
akibat lebih buruk. <br />
<br />
Orang sukses sejati adalah mereka yang berhasil menata diri, pikiran, mata
serta mulutnya sehingga kesemuanya berada diatas keridhaan Allah. <br />
<br />
Kita butuh sistem untuk meraih sukses dunia dan akhirat. Kesuksesan dunia
jangan sampai menutup peluang kita untuk meraih sukses akhirat. <br />
<br />
Kesuksesan adalah jatah semua orang, namun tidak semua orang tahu cara
mendapatkan kesuksesan itu secara benar. <br />
<br />
Tidaklah salah orang bercita-cita menjadi kaya. Yang salah adalah ketika
orang berpandangan bahwa kekayaan adalah segala-galanya. <br />
<br />
Hidup menjadi indah ketika kenyataan sesuai harapan, tapi tidak selamanya
akan demikian. Karena itu siap sedialah dengan apapun kenyataan. <br />
<br />
Keluarga sakinah bukan keluarga yang tanpa masalah, tapi mereka terampil
mengelola konflik menjadi buah yang penuh hikmah. <br />
<br />
Jangan pernah merasa mulia dengan merendahkan orang lain. Kemuliaan akan
dimiliki oleh mereka yang rendah hati. <br />
<br />
Kehormatan tidak dinilai dari kedudukan tapi dari kemampuan untuk jujur pada
diri sendiri serta istiqamah tidak keluar dari jalan Allah. <br />
<br />
Berlakulah lemah-lembut! Jika harus bertindak keras, itu adalah pilihan
terakhir, sebab bersabar itu lebih baik dan utama. <br />
<br />
Sosok orang tua tidak selalu sesuai harapan. Kita harus mencari kelebihan
mereka dan membantunya menjauh dari kehinaan. <br />
<br />
Beruntunglah wanita shalehah karena menjadi cahaya bagi keluarga dan
melahirkan generasi dambaan. Kelak dia akan menjadi bidadari surga. <br />
<br />
Salah satu tanda kebodohan orang dalam mensikapi sebuah kesempatan adalah
sering menunda nunda amal dan meremehkan akhirat. <br />
<br />
Orang yang yakin kepada Allah akan semakin berlindung kepada-Nya. Masalah
sebesar apapun tidak akan menggoyahkan keyakinannya, sebab ia adalah karunia.
<br />
<br />
Seseorang bisa memimpin negeri ini dengan baik jika ia terlahir dari keluarga
yang baik, menghargai kemuliaan, akhlak menjadi pilar dan taat sebagai
kekayaan. <br />
<br />
Menguatkan kaum laki-laki tanpa wanitanya akan memunculkan ketidak stabilan.
Keduanya harus sama-sama dikuatkan. <br />
<br />
Betapa indahnya budaya saling mengoreksi, menasehati, dan mengingatkan dalam
kebaikan karena dari sanalah rasa percaya diri akan tumbuh. <br />
<br />
Tugas pemimpin rumah tangga selain mengendalikan, juga mengatur, menentukan
arah, dan mengawasi sistem untuk mencapai tujuan. <br />
<br />
Orang berilmu pengetahuan ibarat gula yang mengundang banyak semut. Dia
menjadi cahaya bagi diri dan sekelilingnya. <br />
<br />
Orang ikhlas adalah orang yang berkarakter kuat, sikapnya tidak dipengaruhi
oleh ada atau tiadanya penghargaan manusia. <br />
<br />
Meraih keikhlasan tentu tidak mudah, tapi kita harus berlatih, sebab tanpa
ikhlas kita tidak akan memperoleh pahala ibadah dan ketenangan. <br />
<br />
Jika hidup kita senantiasa menebarkan kasih sayang tulus, maka semua pihak,
baik yang dilangit atau di bumi akan mencintai kita. <br />
<br />
Banyak orang punya keinginan, tapi sedikit yang mau bersusah payah meraihnya.
Cinta Allah adalah sesuatu yang tinggi, maka tebusan untuk itu tentu sangat
mahal. <br />
<br />
Nasehat yang baik adalah nasehat yang benar, penuh makna dan bermanfaat bagi
yang mendengarnya, bukan nasehat kepalsuan. <br />
<br />
Betapa buruk perilaku munafik, seseorang menasihati orang lain agar rendah
hati, padahal dirinya sendiri sedang berlaku sombong. <br />
<br />
Persoalan adalah bagian dari realitas hidup. Menyesali persoalan hanya akan
menambah persoalan menjadi lebih pelik. <br />
<br />
Hati menjadi resah dan gelisah ketika kita terbiasa berandai-andai dalam
menyikapi persoalan hidup. <br />
<br />
Betapa banyak orang merindukan terbebas dari belengu siksaan batin. Namun
sangat sedikit orang yang mau berjuang membebaskan diri darinya. <br />
<br />
Semakin gemar berdoa untuk kebaikan bagi orang lain, semakin mustajab doa
kita. Saat itu para malaikat turut berdoa untuk kebaikan kita. <br />
<br />
Keluh-kesah dan amarah tidak akan banyak mengubah keadaan selain akan lebih
mempersulit posisi kita sendiri. <br />
<br />
Siapakah orang yang kurang ilmu? dialah orang yang mengandalkan otot dan
amarah dalam menyikapi segala sesuatu. <br />
<br />
Akhlak yang baik dibina dengan berani melihat kekurangan diri sendiri serta
terus-menerus gigih memperbaikinya. <br />
<br />
Tukar watak permusuhan dengan kasih sayang dan saling memaafkan. Apa yang
kita anggap benar belum tentu benar disisi Allah. <br />
<br />
Kemampuan orangtua mendidik anak ada batasnya, sedang pintu pertolongan Allah
tiada terbatas. Maka iringi proses mendidik anak dengan doa. <br />
<br />
Ilmu yang benar akan membangkitkan sifat tawadhu. Seorang alim semakin
bertambah ilmu semakin sadar akan luasnya ilmu Allah. <br />
<br />
Kita harus memiliki kesungguhan untuk memberantas segala bentuk kemaksiatan
sebagai langkah awal agar hidup ini dinaungi pertolongan Allah. <br />
<br />
Orang yang mudah melemparkan kesalahan kepada orang lain akan memetik buah
dari perbuatannya berupa kegagalan perjuangan diri. <br />
<br />
Salah satu kelemahan kita adalah mudah terbuai oleh mimpi-mimpi. Kita hanya
larut dalam mimpi, tetapi tidak bergerak bekerja untuk meraihnya. Pernahkan
batin kita kecewa lantaran bermaksiat kepada Allah? Upaya perbaikan diri
bermanfaat membina ketentraman. <br />
<br />
Orang mukmin sejati akan selalu merindukan perjumpaan dengan Allah,
mempersiapkan bekal dan tidak terbuai lamunan mulu-muluk. Orang mukmin
hatinya terjaga, tidak tergoda bujuk rayu perhiasan dunia hingga hidupnya
berakhir dalam khusnul khatimah. <br />
<br />
Iman yang teguh adalah kekayaan termahal yang menjadi modal terpenting untuk
meraih kemudahan dalam hidupnya. <br />
<br />
Ciri amal tidak ikhlas adalah ketika muncul perasaan kecewa jika apa yang
dilakukan belum berbuah seperti yang di kehendaki. <br />
<br />
Memohon maaf atas kesalahan yang dilakukan adalah awal dari sebuah perbaikan
diri. Maka sempurnakan hal itu dengan doa dan amal kebajikan lainnya. <br />
<br />
Tidak setiap harapan harus diikuti. Harapan yang benar adalah yang mendorong
untuk berbuat taat dan mencegah keinginan dari bermaksiat. <br />
<br />
Jangan katakan pertolongan Allah datang terlambat. Boleh jadi kita sendiri
yang terlambat menjemput pertolongan itu. <br />
<br />
Kala musibah datang menimpa, maka segera kenakan pakaian sabar. Dengan sabar
musibah yang terjadi akan membuka jalan bagi datangnya nikmat. Kemampuan
merasakan nikmat sabar tergantung sejauhmana keimanan kita terhadap takdir
yang Allah tetapkan. <br />
<br />
Keindahan dan keluhuran pribadi akan nampak dari kesanggupan diri untuk
bersabar atas musibah dan kesulitan yang menimpa. <br />
<br />
Kesempatan untuk memperbaiki diri senantiasa terbuka lebar. Hanya saja ada
yang bersegera, terlambat, menunda nunda, bahkan lari darinya. <br />
<br />
Rendah hati akan memacu sesorang lebih cepat maju sebab dengan itu dia mau
mengakui kelemahan diri dan terbuka terhadap aneka koreksi. <br />
<br />
Hawa nafsu adalah kendaraan setan. Orang yang mengikuti hawa nafsunya akan
terhalang untuk berbuat amal saleh yang Allah ridhoi. <br />
<br />
Kenikmatan hawa nafsu adalah sesaat. Sekuat apapun orang memburunya,
keinginan nafsu itu tidak akan pernah terpuaskan. <br />
<br />
Orang yang ingin cepat menikmati hasil tanpa mempedulikan proses cenderung
kehilangan arah sebab dia selalu dipermainkan keraguan. <br />
<br />
Orang yang lemah ketika dihadapkan pada masalah cenderung memilih jalan
pintas, menghindari kesulitan atau lari dari masalah itu sendiri. <br />
<br />
Titik lemah manusia adalah ketika akalnya tertutup oleh hawa nafsu sehingga
membuatnya salah ketika memilih jalan dan keputusan. <br />
<br />
Nikmatnya rasa takut dan harap akan dirasakan seorang hamba mukmin ketika dia
mampu menggunakan akal sehatnya secara optimal. <br />
<br />
Kesedihan yang dirasakan seseorang akan bertambah buruk manakala dia memiliki
harapan-harapan muluk. Seharusnya justru dikesampingkan. <br />
<br />
Siapa yang memburu pujian, dunia, waktu dan tenaganya akan terkuras habis
untuk itu tiada sadar maut datang menjemput tiba-tiba. <br />
<br />
Saat kita melakukan ketaatan sebenarnya kita sedang mempersiapkan
kebahagiaan. <br />
<br />
Saat kita melakukan kemaksiatan sebenarnya kita sedang mempersiapkan
penderitaan, hanya taubat yang mampu membatalkannya. <br />
<br />
Saat kita meninggalkan amal shaleh saat itu kita kehilangan sesuatu yang
sangat berharga bagi hidup kita. <br />
<br />
Allah mencintai kita dengan dua hal, dalam laranganNya ada keburukan yang
dijaga bagi kita, dalam perintahNya ada kebaikan yang diberi kepada kita.
Allah lah pemilik cinta, cintailah Allah maka kita akan dicintai semua
makhluk Nya. <br />
<br />
Wujudkan setiap niat baik itu sesegera mungkin, jika ditunda mungkin kita
tidak punya kesempatan lagi. <br />
<br />
Seringkali terasa berat untuk membalas keburukan dengan kebaikan, jika mampu
melakukannya berarti kita memiliki keikhlasan yang hakiki. <br />
<br />
Saat sadar akan kesalahan, saat itu Allah mencintai kita, karena dengan kesadaran
itu kita akan bertaubat, saat itulah cinta dan ampunan Nya tercurah. <br />
<br />
Saat kita tersenyum tulus pada saudara kita, saat itulah kita sedang
membahagiakannya yang berarti membahagiakan diri kita sendiri. <br />
<br />
Berdoalah untuk sebanyak-banyaknya orang dengan sebaik-baiknya doa, maka
Insya Allah semua doa itu akan kembali kepada kita. <br />
<br />
Terkadang kita jarang menyadari saat kita diberi masalah sebenarnya saat
itulah Allah sedang mendewasakan kita. <br />
<br />
Didik dan besarkan putra-putri kita dengan penuh cinta, karena kelak mereka
akan memberi cinta kepada kita. <br />
<br />
Perasaan tentram dalam keluarga bisa dibangun melalui hubungan yang positif
baik dari segi rohani, pikiran maupun jasmani. <br />
<br />
Bagaimana kita bersikap kepada putra-putri kita begitu pula lah mereka akan bersikap
kepada kita. Maka berikan sikap yang terbaik kepada mereka. Keseimbangan
dalam keluarga akan tercipta manakala siapapun yang ada didalamnya berperan
sesuai fungsinya. <br />
<br />
Pernahkah kita bertanya sudah sempurnakah iman kita? maka bersyukur dan
bersabar adalah salah satu pertanda kesempurnaan iman seseorang. <br />
<br />
Tembok pemisah antara diri kita dengan kemaksiatan adalah rasa takut akan
siksa Allah dan berharap akan pahala Allah. <br />
<br />
Tidak ada kebaikan yang bisa kita dapatkan dari sebuah perpecahan, maka kunci
menghindari perpecahan adalah mensyukuri perbedaan. <br />
<br />
Biasakanlah untuk jujur, karena kejujuran itu menuntun kita pada kebaikan dan
kebaikan itu menuntun kita pada keselamatan. <br />
<br />
Jangan pernah mengabaikan dengan siapa kita berteman, karena teman menentukan
baik buruknya perilaku kita. <br />
<br />
Kunci kebahagiaan seorang hamba adalah jika dia mampu bersyukur atas
karunia-Nya, bersabar atas cobaan-Nya dan bertaubat atas dosanya. Jatuhnya wibawa
seseorang manakala tidak selaras antara apa yang dia ucapkan dengan apa yang
ia perbuat. <br />
<br />
Bukanlah kepuasan itu mendapatkan apa yang kita inginkan, tetapi manakala
kita mampu memberikan yang terbaik untuk orang lain. <br />
<br />
Jangan pernah mencoba untuk berpikir-pikir dalam mengerjakan kebaikan.
Lakukanlah segera kalau niat itu telah terhujam. <br />
<br />
Semakin kita merasa banyak berjasa, semakin banyak kekecewaan yang kita
rasakan, maka kunci agar tidak banyak kecewa adalah keikhlasan. <br />
<br />
Hendaklah kita tidak meremehkan kebaikan sekecil apapun, meski hanya menemui
saudara kita dengan wajah yang berseri. <br />
<br />
Mereguk kenikmatan dalam beramal adalah buah dari usaha meningkatkan kualitas
dan kuantitas ketika beramal. <br />
<br />
Tidaklah keikhlasan itu kita peroleh kecuali dengan memelihara saat akan
beramal, ketika beramal dan sesudah beramal. <br />
<br />
Apa yang bisa kita kerjakan hari ini belum tentu bisa kita kerjakan esok
hari, maka pelihara peluang hari ini untuk mengerjakan kebaikan. <br />
<br />
Sebaik-baik hadiah yang diberikan seseorang kepada saudaranya adalah nasehat
yang baik. <br />
<br />
Saat yang paling menguntungkan bagi seorang mukmin, manakala semakin
bertambah hari semakin baik kualitas dirinya. <br />
<br />
Orang yang cerdik akan mempelajari hikmah dibalik setiap kesalahan manusia
untuk memperoleh pelajaran agar ke depan bisa menjadi lebih baik. <br />
<br />
Menyibukan diri dalam aktivitas ibadah merupakan obat mujarab bagi seseorang
yang ingin bangkit dari kesedihan berkepanjangan. <br />
<br />
Larut dalam kesedihan justru akan menambah penderitaan sebab itu memberi
peluang setan untuk datang dengan bisikan-bisikannya. <br />
<br />
Allah meridhoi hambaNya karena amal, curahan cinta dan cita padaNya. Saat
kita menjadi anak sholeh pada orang tua kita dihadapan anak-anak kita maka
kita sedang membentuk kesholehan mereka. <br />
<br />
Setiap manusia memiliki kekurangan dan kesalahan, karena itu Allah menawarkan
ampunan. <br />
<br />
Kasih sayang Allah ada dalam setiap ketentuanNya karena ketidak tahuan lah
hanya sedikit manusia yang merasakannya. <br />
<br />
Kemaha kuasaan dan kebesaran Allah ada dalam setiap ciptaan Nya karena
kesombongan lah sedikit manusia yang menyadarinya. <br />
<br />
Setiap ketaatan berbuah kebaikan dan kebahagiaan, setiap kemaksiatan berakhir
dengan penderitaan. <br />
<br />
Seorang yang disukai siapapun adalah orang yang mampu membagi kebaikan yang
dimilikinya. <br />
<br />
Orang yang mulia adalah orang yang sibuk mencari kekurangan diri sendiri dan
memperbaikinya. <br />
<br />
Orang yang hina adalah orang yang sibuk mencari kesalahan orang lain dan
menyebarkannya. <br />
<br />
Kesabaran itu tidak menjadikan diri lemah dan terhentinya beramal. Manusia
terbaik adalah yang bertakwa dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. <br />
<br />
Beruntunglah orang yang diberi ilmu dan mampu mengamalkannya serta menjaganya
dengan keikhlasan. <br />
<br />
Semoga kita termasuk kedalam orang-orang yang masih memiliki kepekaan karena
andaikata kita kehilangan kepekaan yang akan kita hadapi adalah
kesulitan-kesulitan. <br />
<br />
Kita tidak pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita, tapi kita tahu
persis seberapa banyak bekal yang kita miliki untuk menghadapinya. <br />
<br />
Kita tidak akan mendapatkan kemenangan dan kehormatan dari setiap kebencian
dan permusuhan selain kehinaan dan penderitaan yang berkepanjangan. <br />
<br />
Sebuah musibah akan menjadi kenikmatan jika kita berhasil menyikapinya dengan
sukur, sabar dan tawakal serta mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian. <br />
<br />
Kemalangan adalah sebuah ujian yang harus dijadikan sebagai kekuatan yang
bernilai bukan kelemahan yang akan membuat hidup kita semakin terpuruk. <br />
<br />
Kekayaan termahal yang dimiliki oleh seorang pemimpin bukanlah jabatan dan
kedudukannya melainkan kesesuaian antara perkataan dan perbuatannya. <br />
<br />
Hati nurani yang hidup akan membuat seseorang sadar telah berbuat kesalahan
dan semangat untuk memperbaikinya sehingga kesalahan tidak akan terulang
lagi. <br />
<br />
Wanita yang cerdas adalah yang mampu menempatkan diri dengan baik sebagai
anak, istri, dan ibu serta mampu membaca potensi kebaikan dimanapun dia
berada. <br />
<br />
Kedengkian tidak akan mengubah sesuatu menjadi lebih baik kecuali akan
mengubah keadaan diri menjadi sengsara, hina, dan cenderung menzalimi orang
lain. <br />
<br />
Kasih sayang suami kepada istri tidak selalu identik dengan memberikan materi
tapi membimbingnya agar berahlak mulia dan menjadi pewaris surga.<o:p></o:p></span></div>
</td>
</tr>
</tbody></table>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-18284423650509393252013-10-14T03:33:00.001-07:002016-01-18T01:02:39.640-08:00Buang Air Kecil Terlalu Sering, Apa Sebabnya ?<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 7.5pt;"></span><br />
<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>EN-US</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Buang
air kecil atau kencing adalah cara tubuh membuang limbah. Limbah ini dilepaskan
dari metabolisme sel-sel, masuk ke dalam darah dan akhirnya disaring oleh
ginjal dari aliran darah untuk dibuang lewat urin. Jika seseorang tidak bisa
buang air kecil maka dia akan sakit karena keracunan tubuh. Buang air
kecil sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Setiap
orang memiliki frekuensi buang uang air kecil yang berbeda- beda. Beberapa
orang hanya buang air kecil 2 sampai 3 kali per hari, sementara ada orang
yang sampai 10 kali ke toilet untuk buang air setiap hari. Tidak ada patokan
berapa sebenarnya frekuensi yang normal. Wanita lebih sering pergi ke
toilet daripada pria. Hal ini berkaitan dengan volume kandung kemih, yang lebih
besar pada pria dibandingkan pada wanita. Pria memakan waktu lebih lama untuk
memenuhi kandung kemihnya sehingga mereka lebih jarang buang air kecil.
Banyak-sedikitnya Anda minum, cuaca udara, dan faktor lain juga berpengaruh
pada frekuensi kencing.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12.0pt; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Namun,
bila Anda buang air kecil jauh lebih sering dari biasanya maka hal itu dapat
menunjukkan adanya masalah atau gangguan dalam tubuh. Kemungkinan
penyebabnya antara lain:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 13.5pt; margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><a href="http://majalahkesehatan.com/infeksi-saluran-kemih-isk/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">Infeksi Saluran Kemih</span></b></a><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> (ISK).</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> ISK adalah penyebab
utama peningkatan frekuensi buang air kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Diabetes.</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> Sering buang air
kecil sering merupakan </span><a href="http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kencing-manis/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">gejala awal dari diabetes</span></b></a><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> saat tubuh mencoba
untuk membersihkan diri dari glukosa yang tidak digunakan melalui urin.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Prostatitis akut</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">. Prostatitis akut adalah
pembengkakan dan iritasi kelenjar prostat yang berlangsung cepat. Prostatitis
akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar prostat yang
menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif. Kandung kemih mulai
berkontraksi bahkan ketika masih memiliki sejumlah kecil urin</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Kandung kemih terlalu aktif
(</span></b><a href="http://majalahkesehatan.com/hobi-bertanya-lokasi-toilet-anda-mungkin-menderita-overactive-bladder/"><b><i><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">overactive bladder</span></i></b></a><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">).</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> Beberapa orang sering
buang air kecil karena kandung kemih yang terlalu aktif. Kondisi ini disebabkan
oleh kerusakan pada syaraf-syaraf yang mengontrol rangsang kemih pada otot-otot
di kandung kemih dan panggul.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Pembesaran prostat. </span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Sering merasa ingin
kencing, terutama di malam hari, adalah salah satu gejala dini </span><a href="http://majalahkesehatan.com/pembesaran-prostat-jinak-gejala-diagnosis-dan-penanganan/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">pembesaran prostat jinak</span></b></a><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> (BPH), yang banyak
terjadi pada pria di atas usia 40 tahun.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">6.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Menstruasi. </span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Hormon dalam tubuh
perempuan berubah terus sepanjang bulan. Tepat sebelum menstruasi biasanya
kelembaban wanita meningkat. Dalam beberapa hari menstruasi, kelembaban
ekstra itu meninggalkan tubuh sehingga meningkatkan frekuensi buang
air kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">7.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Kehamilan. </span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Pada </span><a href="http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kehamilan/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">minggu-minggu awal kehamilan</span></b></a><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> rahim mengalami
perkembangan sehingga menekan kandung kemih, menyebabkan sering buang air
kecil.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">8.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Sistitis interstisial.</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> Radang dinding
kandung kemih kronis yang tidak diketahui penyebabnya ini ditandai dengan nyeri
di daerah kandung kemih dan panggul. Gejala utama sistitis adalah dorongan kuat
untuk buang air kecil, setiap kalinya hanya mengeluarkan sejumlah kecil urin
(Jawa: anyang-anyangen).</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">9.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Kafein.</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> </span><a href="http://majalahkesehatan.com/manfaat-kopi-bagi-kesehatan/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;">Kafein </span></b></a><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH).
Hormon itu memastikan bahwa tidak terlalu banyak air dalam urin. Hambatan
terhadap ADH membuat produksi air urin meningkat. Disarankan bahwa
untuk setiap cangkir kopi Anda meminum segelas air putih untuk mengisi
kekurangan tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">10.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Obat-obatan.</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> Obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati</span><a href="http://majalahkesehatan.com/yang-perlu-anda-ketahui-mengenai-hipertensi/"><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt; text-decoration: none;"> tekanan darah tinggi</span></b></a><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"> dapat membuat Anda
lebih sering pipis untuk sementara dan kembali normal setelah Anda
berhenti minum obat.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin-bottom: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; vertical-align: baseline;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: .0001pt; margin: 0cm; mso-line-height-alt: 13.5pt; mso-list: l0 level1 lfo1; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt; vertical-align: baseline;">
<span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;"><span style="mso-list: Ignore;">11.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">Stroke atau penyakit neurologis lainnya</span></b><span style="color: black; font-family: "helvetica" , "sans-serif"; font-size: 14.0pt;">. Kerusakan saraf yang
mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan masalah fungsi kandung
kemih, termasuk dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan
tiba-tiba.</span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
Anonymousnoreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-56676012958257860292013-10-14T03:19:00.001-07:002013-10-14T03:19:56.633-07:00PUTUSAN "BEBAS" TIDAK BISA DIKASASI Oleh JAKSA/PENUNTUT UMUM<table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 590px;"><tbody>
<tr><td class="main_page"><div align="left">
<br /></div>
</td>
</tr>
<tr class="isi_kecil">
<td colspan="2"> <b> Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH., MM.</b></td>
</tr>
<tr>
<td></td>
<td class="isi_depan" height="490" valign="top"><div align="justify">
<table align="left" border="0" cellpadding="0" cellspacing="0" style="width: 570px;">
<tbody>
<tr>
<td></td>
</tr>
<tr>
<td><span class="isi"><img align="left" alt="" height="125" hspace="15" id="foto" name="foto" src="http://kantorpengacara-msa-lubis.com/foto_penulis/lubis_01.jpg" vspace="10" width="100" /></span><span class="isi_kecil"><br />
Pasal 244 Kitab Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang
berbunyi, “Terhadap putusan perkara pidana yang diberikan pada tingkat
terakhir oleh pengadilan lain selain daripada Mahkamah Agung, terdakwa
atau penuntut umum dapat mengajukan permintaan pemeriksaan kasasi kepada
Mahkamah Agung kecuali terhadap putusan bebas”.
Pasal 244 KUHAP ini adalah satu-satunya landasan hukum untuk melakukan
upaya hukum kasasi di dalam perkara pidana, dan seperti kita ketahui
jika disimak di dalam pasal tersebut kata demi kata tidak ada kata-kata
yang menerangkan putusan ‘bebas murni’ atau ‘putusan bebas tidak murni’.
Bahwa memang semua putusan Pengadilan, khususnya dalam peradilan pidana
terhadap pihak-pihak yang tidak puas dapat dilakukan upaya hukum, baik
itu upaya hukum biasa berupa Banding dan Kasasi, maupun upaya hukum luar
biasa berupa peninjauan kembali (herziening) sebagaimana diatur di
dalam Bab XVII dan Bab XVIII UU No.8 tahun 1981 tentang KUHAP.
<br /><br />
Namun khusus untuk putusan bebas dalam pengertian “Bebas Murni” yang
telah diputuskan oleh judexfactie sesungguhnya tidak dapat dilakukan
upaya hukum, baik upaya hukum biasa maupun upaya hukum luar biasa.
Ketentuan ini ditegaskan di dalam pasal 244 KUHAP sebagaimana dikutip di
atas.
<br /><br />
Namun dalam praktiknya Jaksa/Penuntut Umum selalu tidak mengindahkan
ketentuan ini, hampir semua putusan bebas (bebas murni) oleh Penuntut
Umum tetap dimajukan kasasi. Jika dicermati sebenarnya di dalam pasal
244 KUHAP tidak membedakan apakan putusan bebas tersebut murni atau
tidak, yang ada hanya “Putusan Bebas”. Tapi dalam praktiknya telah
dilakukan dikotomi, yaitu putusan bebas murni atau bebas tidak murni,
entah dari mana dan siapa yang melakukan dikotomi per istilah an
tersebut. Yang jelas Penuntut Umum beranggapan putusan yang ‘bebas
tidak murni’ dapat dilakukan upaya hukum kasasi.
<br /><br />
Adapun tentang alasan Jaksa/Penuntut Umum yang tetap mengajukan kasasi
terhadap putusan bebas murni selalu mengambil berdalih, antara lain :
<br /><br />
1) Pengadilan Negeri atau Pengadilan Tinggi (Judexfactie) telah salah
menerapkan hukum pembuktian sebagaimana dimaksud dalam pasal 185 ayat
(3) dan ayat (6) KUHAP ;
2) Cara mengadili yang dilakukan Judexfactie tidak dilaksanakan menurut
ketentuan Undang-undang ;
3) Putusan Judexfactie bukan merupakan putusan bebas murni (vrijspraak),
melainkan putusan “bebas tidak murni”.
<br /><br />
Sedangkan dalil hukum yang digunakan Jaksa/Penuntut Umum dalam memajukan
kasasi terhadap putusan bebas adalah selalu sama yaitu mengacu pada
Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.14-PW.07.03 tahun 1983 tanggal 10
Desember 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP (TPP KUHAP)
yang di dalam butir ke-19 TPP KUHAP tersebut ada menerangkan, “
Terdahadap putusan bebas tidak dapat dimintakan banding; tetapi
berdasarkan situasi dan kondisi, demi hukum, keadilan dan kebenaran,
terhadap putusan bebas dapat dimintakan kasasi. Hal ini didasarkan
yurisprudensi ”.
<br /><br />
Intinya TPP KUHAP ini menegaskan perlunya Yurisprudensi yang dijadikan
rujukan atau referensi untuk mengajukan kasasi terhadap putusan bebas.
Jadi kalau dipertanyakan apa kriteria TPP KUHAP terhadap kalimat,
“.. berdasarkan situasi dan kondisi, demi hukum, keadilan dan kebenaran,
terhadap putusan bebas dapat dimintakan kasasi.”
<br /><br />
TPP KUHAP tidak memberikan kriteria yang tegas selain hanya berdasarkan
penafsiran sepihak dari Jaksa/Penuntut Umum. Padahal kita sangat tahu
betul bahwa TPP KUHAP adalah merupakan Keputusan Menteri Kehakiman RI
No.M.14-PW.07.03 tahun 1983 tentang Tambahan Pedoman Pelaksanaan KUHAP
(TPP KUHAP) dan Keputusan Menteri Kehakiman ini derajadnya jauh di bawah
Undang-undang, dalam hal ini adalah UU No.8 tahun 1981 tentang KUHAP
yang merupakan produk Legislatif dan eksekutif. Sehingga TPP KUHAP yang
berkaitan tentang itu isinya bertentangan dengan KUHAP itu sendiri,
sehingga upaya hukum yang dilakukan oleh Penuntut Umum terhadap putusan
bebas adalah cacat hukum dan tidak boleh ditoleransi.
<br /><br />
Secara hukum dapat dipastikan TPP KUHAP dan Yurisprudensi tidak dapat
lagi dijadikan dalil hukum bagi Jaksa/Penuntut Umum untuk melakukan
kasasi terhadap putusan bebas sebagaimana dimaksud di dalam pasal 244
KUHAP. Sudah saatnya kita semua sebagai Penegak Hukum (Hakim,
Jaksa/Penuntut Umum, Penyidik POLRI dan Advokat) mencegah dan menolak
kebiasaan buruk tersebut, karena TPP KUHAP yang merupakan produk
Keputusan Menteri Kehakiman dan Putusan Hakim yang berkekuatan hukum
tetap yang telah menjadi (yurisprudensi) sejak tahun 2000 bukan lagi
merupakan sumber tertib hukum yang berlaku di Indonesia.
<br /><br />
Dalam TAP MPR RI No. III tahun 2000 telah menetapkan Sumber Hukum dan
Tata Urutan Peraturan Perundang-undangan sebagai Sumber Tertib Hukum
yang berlaku di Indonesia, yaitu : 1) UUD 1945 ; 2) Ketetapan MPR RI ;
3) Undang-undang ; 4).Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
(perpu) ; 5).Peraturan Pemerintah ; 6) Keputusan Presiden yang Bersifat
Mengatur ; dan 7). Peradturan daerah ;.
<br /><br />
Yurisprudensi dalam putusan bebas tidak dapat dijadikan dalil hukum oleh
Jaksa/Penuntut Umum, apalagi jika mengingat banyaknya Hakim di dalam
memutuskan suatu perkara menganut asas “opportunity” yang pada
gilirannya mengakibatkan tidak tegasnya apakah yurisprudensi dapat
menjadi sumber hukum atau tidak. Dimana hal ini terjadi dikarenakan di
satu sisi mereka (Hakim) dalam memutus perkara mengikuti aliran Legisme,
dengan alasan tidak boleh menyimpang dari apa yang diatur oleh
Undang-undang, namun di lain sisi mereka mengikuti Aliran
“Rechtsvinding” dengan alasan menyelaraskan Undang-undang dengan
tuntutan zaman. Bahkan tidak jarang terjadi di dalam praktiknya asas
“opportunity” melahirkan kecenderungan didasarkan pada kepentingan
pribadi dari Hakim yang bersangkutan, sehingga sudah saatnya kedudukan
“Yurisprudensi” harus ditertibkan kepada tujuannya semula yaitu,
Yurisprudensi hanya dapat dijadikan referensi dan berguna untuk mengisi
kekosongan hukum ketika dalam suatu perkara atau upaya hukum belum ada
aturan hukum atau Peraturan perundang-undangan yang secara tegas
mengaturnya.
<br /><br />
Tegasnya dalil hukum yang dijadikan dasar oleh penuntut umum untuk
selalu memajukan kasasi terhadap “putusan bebas”, di samping bertentang
dengan TAP MPR RI No.III tahun 2000 tentang Tertib Hukum yang berlaku di
Indonesia, menimbulkan tidak adanya kepastian hukum, juga bertentang
dengan Asas Hukum Universal yaitu, Lex superior derogat legi lex
inferiori (asas yang menegaskan bahwa hukum yang lebih tinggi
kedudukannya mengesampingkan hukum yang lebih rendah kududukannya )
</span></td>
</tr>
<tr>
<td height="30"></td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-45057510763550512702011-10-04T17:37:00.000-07:002011-10-04T17:38:35.094-07:00INDONESIA DALAM KRISIS KEPATUHAN HUKUM<!--[if gte mso 9]><xml> <w:worddocument> <w:view>Normal</w:View> <w:zoom>0</w:Zoom> <w:trackmoves/> <w:trackformatting/> <w:punctuationkerning/> <w:validateagainstschemas/> <w:saveifxmlinvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:ignoremixedcontent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:alwaysshowplaceholdertext>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:donotpromoteqf/> <w:lidthemeother>EN-US</w:LidThemeOther> <w:lidthemeasian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:lidthemecomplexscript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:compatibility> <w:breakwrappedtables/> <w:snaptogridincell/> <w:wraptextwithpunct/> <w:useasianbreakrules/> <w:dontgrowautofit/> <w:splitpgbreakandparamark/> <w:dontvertaligncellwithsp/> <w:dontbreakconstrainedforcedtables/> <w:dontvertalignintxbx/> <w:word11kerningpairs/> <w:cachedcolbalance/> </w:Compatibility> <m:mathpr> <m:mathfont val="Cambria Math"> <m:brkbin val="before"> <m:brkbinsub val=""> <m:smallfrac val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin val="0"> <m:rmargin val="0"> <m:defjc val="centerGroup"> <m:wrapindent val="1440"> <m:intlim val="subSup"> <m:narylim val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><!--[endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:latentstyles deflockedstate="false" defunhidewhenused="true" defsemihidden="true" defqformat="false" defpriority="99" latentstylecount="267"> <w:lsdexception locked="false" priority="0" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Normal"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="heading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="9" qformat="true" name="heading 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 7"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 8"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" name="toc 9"> <w:lsdexception locked="false" priority="35" qformat="true" name="caption"> <w:lsdexception locked="false" priority="10" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" name="Default Paragraph Font"> <w:lsdexception locked="false" priority="11" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtitle"> <w:lsdexception locked="false" priority="22" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Strong"> <w:lsdexception locked="false" priority="20" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="59" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Table Grid"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Placeholder Text"> <w:lsdexception locked="false" priority="1" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="No Spacing"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" unhidewhenused="false" name="Revision"> <w:lsdexception locked="false" priority="34" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="List Paragraph"> <w:lsdexception locked="false" priority="29" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="30" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Quote"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 1"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 2"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 3"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 4"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 5"> <w:lsdexception locked="false" priority="60" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="61" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="62" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Light Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="63" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="64" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Shading 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="65" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="66" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium List 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="67" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 1 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="68" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 2 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="69" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Medium Grid 3 Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="70" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Dark List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="71" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Shading Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="72" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful List Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="73" semihidden="false" unhidewhenused="false" name="Colorful Grid Accent 6"> <w:lsdexception locked="false" priority="19" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="21" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Emphasis"> <w:lsdexception locked="false" priority="31" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Subtle Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="32" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Intense Reference"> <w:lsdexception locked="false" priority="33" semihidden="false" unhidewhenused="false" qformat="true" name="Book Title"> <w:lsdexception locked="false" priority="37" name="Bibliography"> <w:lsdexception locked="false" priority="39" qformat="true" name="TOC Heading"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin-top:0cm; mso-para-margin-right:0cm; mso-para-margin-bottom:10.0pt; mso-para-margin-left:0cm; line-height:115%; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin;} </style> <![endif]--> <p style="text-align: center;" align="center"><strong><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"><br /></span></strong><span style="font-family: "Verdana","sans-serif";"></span></p> <p style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 10pt; font-family: "Verdana","sans-serif";">Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.</span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Budaya hukum sangat erat hubungannya dengan kesadaran hukum dan diwujudkan dalam bentuk prilaku sebagai cermin kepatuhan hukum di dalam masyarakat. Di dalam budaya hukum itu dapat dilihat suatu tradisi prilaku masyarakat kesehariannya yang sejalan dan mencerminkan kehendak undang-undang atau rambu-rambu hukum yang telah ditetapkan berlaku bagi semua subyek hukum dalam hidup berbangsa dan bernegara. Di dalam budaya hukum masyarakat dapat pula dilihat apakah masyarakat kita dalam kesadaran hukumnya sungguh-sungguh telah menjunjung tinggi hukum sebagai suatu aturan main dalam hidup bersama dan sebagai dasar dalam menyelesaikan setiap masalah yang timbul dari resiko hidup bersama. Namun kalau dilihat secara materiil, yang di dalam hukum pembuktian pidana selalu berpegang pada kebenaran yang senyatanya terjadi yang dalam hal ini disebut dengan kebenaran materiil, ternyata sungguh sulit membangun budaya hukum materiil di negeri ini, hal ini menunjukkan bahwa sesungguhnya kesadaran hukum masyarakat saja tidak cukup membangun budaya hukum di negeri ini, karena kesadaran hukum masyarakat masih bersifat abstrak, belum merupakan bentuk prilaku yang nyata, sekalipun masyarakat kita baik secara instinktif, maupun secara rasional sebenarnya sadar akan perlunya kepatuhan dan penghormatan terhadap hukum yang berlaku. </span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Pakar Sosiologi Hukum Prof.DR. Satjipto Raharjo, dalam bukunya “Sisi-Sisi Lain Dari Hukum di Indonesia, Penerbit Kompas, 2003”, secara implisit menyimpulkan bahwa, adanya perasaan tidak bersalah, sekalipun putusan judex factie ( PN dan PT) telah menyatakan yang bersangkutan bersalah, merupakan preseden buruk bagi tegaknya budaya hukum di negeri ini”. Pandangan kritis pakar sosiologi hukum itu patut menjadi renungan kita bersama, sebab di dalamnya terkandung pesan yang sangat dalam mengenai perlunya kita mentradisikan budaya hukum di negeri ini, karena tanpa tertanam budaya hukum mustahil dapat ditegakkan hukum yang berkeadilan.</span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Oleh karenanya sekalipun masyarakat kita sadar terhadap hukum yang berlaku di negaranya, belum tentu masyarakat kita tersebut patuh pada hukum tersebut. Kepatuhan terhadap hukum adalah merupakan hal yang substansial dalam membangun budaya hukum di negeri ini, dan apakah sebenarnya kepatuhan hukum itu ?.</span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><b style=""><i style=""><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Kepatuhan hukum adalah kesadaran kemanfaatan hukum yang melahirkan bentuk “kesetiaan” masyarakat terhadap nilai-nilai hukum yang diberlakukan dalam hidup bersama yang diwujudkan dalam bentuk prilaku yang senyatanya patuh terhadap nilai-nilai hukum itu sendiri yang dapat dilihat dan dirasakan oleh sesama anggota masyarakat.</span></i></b></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Perlu Penulis tegaskan lagi, bahwa kepatuhan hukum masyarakat pada hakikatnya adalah kesadaran dan kesetiaan masyarakat terhadap hukum yang berlaku sebagai aturan main (<i style="">rule of the game</i>) sebagai konsekuensi hidup bersama, dimana kesetiaan tersebut diwujudkan dalam bentuk prilaku yang senyatanya patuh pada hukum ( antara <b style=""><i style="">das sein </i></b>dengan <b style=""><i style="">das sollen</i></b> dalam fakta adalah sama) . Secara <i style="">a contra-rio</i> jika di dalam masyarakat banyak kita dapatkan bahwa masyarakat tidak patuh pada hukum hal ini dikarenakan individu dan masyarakat dihadapkan pada dua tuntutan <b style=""><i style="">kesetiaan</i></b> dimana antara tuntutan<span style=""> </span><i style="">kesetiaan </i>yang satu bertentangan dengan tuntutan <i style="">kesetiaan</i> lainnya. Misalnya masyarakat tersebut dihadapkan pada pilihan <i style="">setia</i> terhadap hukum atau <i style="">setia </i>terhadap “kepentingan pribadinya”, setia dan patuh pada atasan yang memerintahkan berperang dan membunuh atau setia kepada hati nuraninya yang mengatakan bahwa membunuh itu tidak baik, atau yang lebih umum seperti yang sering terjadi masyarakat tidak patuh pada aturan lalu-lintas, perbuatan korupsi, perbuatan anarkisme dan main hakim sendiri (<i style="">eigen rechting</i>) karena mereka lebih mendahulukan setia kepada kepentingan pribadinya atau kelompoknya, dll. </span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Apalagi masyarakat sekarang ini menjadi lebih berani tidak patuh pada hukum demi kepentingan pribadi karena hukum dalam penegakannya mereka nilai tidak mempunyai kewibawaan lagi, dimana penegak hukum karena kepentingan pribadinya pula tidak lagi menjadi penegak hukum yang baik, penegakan hukum dirasakan diskriminatif . Sehingga dalam hal ini, kesetiaan terhadap kepentingan pribadi menjadi pangkal tolak mengapa manusia atau masyarakat kita tidak patuh pada hukum.</span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Jika faktor kesetiaan tidak dapat diandalkan lagi untuk menjadikan masyarakat patuh pada hukum, maka negara atau pemerintah mau tidak mau harus membangun dan menjadikan rasa takut masyarakat sebagai faktor yang membuat masyarakat patuh pada hukum. Wibawa hukum akan dapat dirasakan jika kita punya komitmen kuat, konsisten dan kontiniu menegakkan hukum tanpa diskriminatif, siapapun harus tunduk kepada hukum, penegakan hukum tidak boleh memihak kepada siapapun dan dengan alasan apapun, kecuali kepada kebenaran dan keadilan itu sendiri. Disitulah letak wibawa hukum dan keadilan hukum.</span></p> <p style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Namun jika hukum diberlakukan secara diskriminatif, penuh rekayasa politis, tidak dapat dipercaya lagi sebagai sarana memperjuangkan hak dan keadilan, maka jangan disalahkan jika masyarakat akan memperjuangkan haknya melalui jalur kekerasan atau hukum rimba atau kekerasan fisik (<i style="">eigen rechting</i>). </span></p> <div style="border-width: medium medium 2.25pt; border-style: none none double; border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color windowtext; padding: 0cm 0cm 1pt;"> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%; border: medium none; padding: 0cm;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";">Dalam banyak fakta sekarang ini Indonesia telah mengalami krisis kepatuhan hukum karena hukum telah kehilangan substansi tujuannya, dan buadaya prilaku masyarakat telah memandang hukum ditegakkan secara diskriminatif dan memihak kepada kepentingan tertentu bagi orang-orang berduit, dan berkuasa. Quo Vadis Penegakan Hukum Indonesia…??</span></p> </div> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; line-height: 200%;"><span style="font-size: 10pt; line-height: 200%; font-family: "Verdana","sans-serif";"> </span></p> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-64123306419278652402010-11-21T16:40:00.001-08:002010-11-21T16:46:07.386-08:00EIGENRICHTING SEBUAH MEGATREND<span xmlns=""><p><span style=" ;font-family:Times New Roman;font-size:12pt;"><strong>Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /></strong></span></p><p style="text-align: center"><br /> </p><p style="text-align: justify">Fenomena umum bagi setiap orang untuk mendapatkan sesuatu sebenarnya ada dua cara, yang <strong><em>pertama</em></strong> dengan cara atau jalur "hukum" dan yang <strong><em>kedua </em></strong>dengan cara atau jalur "kekerasan". Jika dengan jalur hukum orang mengalami frustrasi maka mereka cenderung menggunakan cara yang kedua. Cara yang sah untuk memperjuangkan "hak" bagi setiap warga negara adalah berjuang melalui jalur hukum. Hukum adalah <em>rule of the game</em> bagi semua interaksi manusia dalam hidup berbangsa dan bernegara. </p><p style="text-align: justify">Supaya masyarakat menghormati hukum tidak dapat tidak hukum itu haruslah berwibawa agar dapat dipatuhi oleh semua warganegara. Namun dalam kenyataannya banyak masyarakat kita cenderung tidak patuh pada hukum karena wibawa hukum "tidak ada". Wibawa hukum sebagian besar terletak pada "<strong><em>komitmen, konsistensi dan kontinuitas</em></strong>" para Penegak Hukum dalam proses penegakan hukum itu sendiri. Seperti orang bijak berkata : "sebaik-baik hukum yang dibuat dan diberlakukan disuatu negara jika para Penegak Hukumnya brengsek maka artinya sama dengan brengseknya hukum itu sendiri". </p><p style="text-align: justify">Dalam kenyataannya dapat dibayangkan kalau "hukum" tidak lagi memberikan kepastian bagi seseorang untuk memperoleh keadilan yang menjadi haknya, dan/atau kalau "hukum" tidak lagi dapat dipercaya sebagai cara efektif untuk mengatur kehidupan bersama yang dapat memberikan rasa aman dan ketenteraman masyarakat, maka dapat dipastikan masyarakat akan cenderung menggunakan cara yang <strong><em>kedua </em></strong>yaitu dengan menggunakan "kekerasan" yang nota bene dengan cara main hakim sendiri ( <em>eigenrichting )</em>. Sebagai illustrasi kasus dapat kita segarkan kembali ingatan kita pada peristiwa hukum main hakim sendiri, antara lain : Perististiwa Pembunuhan dukun santet di Jawa-Timur, lebih kurang 200 orang dieksekusi mati tanpa proses hukum ; Konflik di Sambas dan Poso di Sulawesi ; Kerusuhan di Maluku ; Kekerasan di NAD ; Pengrusakan beberapa toko, kios dan rumah oleh mereka yang diketahui berpakaian ala ninja ; kekerasan yang dilakukan kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas atas dasar SARA ; tawuran antar kelompok mahasiswa, antar kampung dan yang paling pahit dan memalukan untuk dikenang adalah perkelahian antara sesama anggota DPR RI pada pembukaan sidang tahunan 2001 pada tanggal 01 Nopember 2001 yang langsung disaksikan oleh ratusan juta rakyat Indonesia melalui layar kaca. Banyak lagi peristiswa senada yang tidak bisa kita paparkan satu demi satu. Intinya adalah budaya main hakim sendiri agaknya telah menjadi "<strong><em>megatrend</em></strong>" dalam masyarakat kita. Dan ini belum termasuk bagi mereka yang menghakimi harta kekayaan negara (para koruptor) yang merupakan sisi gelap lainnya yang menjadi budaya pula di negara kita. Dan juga belum termasuk bagi oknum para Penegak Hukum yang telah menghakimi tersangka terlebih dahulu sebelum menyerahkannya kepada Hakim beneran ; Main hakin sendiri mempunyai konotasi bahwa siapa yang kuat dia yang menang, jadi lebih mengarah pada substansi pengertian hukum rimba. Bila suatu negara dalam kehidupan masyarakatnya lebih dominan berlaku hukum rimba ketimbang hukum normatif yang legal formal maka masyarakat tersebut akan cenderung tunduk kepada kelompok-kelompok atau perorangan yang mempunyai kekuatan phisik, seperti kelompok tertentu yang mempunyai basis massa yang kuat atau kelompok-kelompok premanisme. Apalagi setiap menjelang Pemilu jika tidak segera diantisipasi dapat dipastikan setiap persoalan yang muncul dalam Pemilu akan cenderung diselesaikan dengan cara-cara yang berbau kekuatan phisik. Agaknya main hakim sendiri melalui kekuatan phisik sudah menjadi <strong><em>megatrend </em></strong>dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik dalam kehidupan sosial-politik yang lebih mengandalkan "kekuatan phisik" atau berorientasi pada basis massa yang kuat dalam mencapai tujuan-tujuan politiknya ketimbang menjual program politiknya. Sedang dalam kehidupan sosial ekonomi ditandai dengan banyaknya muncul <em>"debt kolektor"</em> dan/atau menggunakan kelompok-kelompok tertentu yang mempunyai kekuatan phisik yang ditakuti ketimbang menyelesaikan masalah ekonominya melalui negosiasi dan hukum. Semua penomena tersebut menunjukkan bahwa kelompok masyarakat kita cenderung menyiapkan kekuatan phisik sebagai langkah antisipasi dalam menyelesaikan setiap masalahnya ketimbang menggunakan jalur hukum yang mereka nilai tidak efektif. </p><p style="text-align: justify">Budaya main hakim sendiri pada perkembangannya akan melahirkan cara-cara lain seperti teror baik dengan sasaran psikologis maupun phisik, atau yang lebih halus seperti intimidasi, pembunuhan karakter dan lain sebagainya. Maka dalam membangun masarakat madani yang sadar dan patuh pada hukum kita harus secepatnya membangun <em>moral force</em> (kekuatan moral) yang dimulai dari para Penegak Hukum dan para Pembuat Undang-undang, dan tentu agar hukum harus dipatuhi oleh masyarakat, pemerintah harus berani menindak tegas bagi setiap anggota / kelompok masyarakat yang <strong><em>main hakin sendiri</em></strong>. </p><p style="text-align: justify">Memang hal itu tidaklah mudah karena budaya main hakim sendiri masih sering terjadi pula di kalangan para Penegak Hukum dan Elite Politik. Inilah suatu problema dilematis kronis yang sedang dihadapi bangsa ini. Yang pasti jangan biarkan kita mempertanyakan masalah penegakan hukum dan budaya main hakim sendiri yang sering terjadi kepada rumput yang bergoyang. ----<strong><br /> </strong></p><p><br /> </p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-13292843553863932242010-11-21T16:22:00.001-08:002010-11-21T16:22:03.860-08:00“ A D V O K A S I “<span xmlns=''><p>Oleh : Drs.M. SOFYAN LUBIS, SH.<br /></p><p style='text-align: justify'><br /> </p><p style='text-align: justify'>Secara awam banyak difahami oleh masyarakat pengertian "advokasi" pasti berkaitan dengan tugasnya soseorang yang berprofesi sebagai advokat, dalam konteks ini advokat diartikan adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum dalam rangka melakukan pembelaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan yang memenuhi persyaratan berdasarkan ketentuan undang-undang advokat (vide UU No.18 tahun 2003 tentang Advokat). Sehingga tidak heran banyak para advokat juga mengartikan "advokasi" adalah sebagai bagian tugas dalam upaya pembelaan hukum terhadap hak-hak hukum kliennya. Begitu juga pengertian advokasi yang ada dibeberapa Lembaga Bantuan Hukum (LBH), semula program advokasi di LBH-LBH yang ada dititik-beratkan pada program pembelaan hukum yang dilakukan di pengadilan saja sebagai salah satu ciri khasnya, sehingga "advokasi" dimaknai sebagai kegiatan pembelaan di ruang-ruang pengadilan dalam rangka mencari keadilan serta menegakkan hak-hak hukum mereka yang dibela oleh pihak LBH, dan bidang yang menangani advokasi di LBH bersangkutan biasanya disebut dengan bidang <strong><em>Litigasi</em></strong> . Di Lembaga Bantuan Hukum atau LBH dulunya bidang advokasi merupakan bidang Litigasi yang lebih khusus diartikan sebagai upaya bantuan hukum yang diberikan secara cuma-cuma kepada masyarakat kurang mampu secara ekonomi, dan biasanya perkara yang ditangani adalah perkara struktural.<br /></p><p style='text-align: justify'>Di dalam perkembangannya advokasi tidak lagi difahami sebagai suatu upaya pembelaan hukum diruang pengadilan dalam rangka mencari keadilan, ruang pengadilan tidak lagi satu-satunya tempat untuk mewujudkan keadilan apalagi telah menjadi rahasia umum pengadilan yang koruptif justru menjadi tempat dan sumber ketidakadilan itu sendiri (<em>political stage</em>). Di samping itu berangkat dari fakta-fakta sosial tentang banyak terjadi ketimpangan sosial, ketidak-adilan sosial, keterbelakangan sosial di tengah masyarakat Indonesia, dimana diketahui akar masalah terjadinya ketidakadilan, keterbelakangan dan ketimpangan sosial itu selalu bersumber dari beberapa indikator yang antara lain ; <em>terhambatnya mekanisme keputusan politik atau kebijakan public service yang kurang memihak kepada rakyat banyak</em>, <em>kurang dihormatinya hak-hak asasi manusia</em>, <em>hak sipil-politik, hak ekonomi</em>, <em>hak sosial dan budaya</em>, <em>partisipasi politik rakyat banyak tidak terakomodir dengan baik dalam pengambilan keputusan politik dan kebijakan-kebijakan pemerintah</em>, sehingga kesemua itu pada gilirannya membuat kehidupan berbangsa dan bernegara tidak demokratis. Atas dasar ini "advokasi" memiliki dimensi pengertian yang sangat luas, bahkan pengertiannya sangat tergantung pada situasi secara kontekstual. Dalam konteks ini "advokasi" dapat diartikan: <strong><em>sebagai segala upaya legal yang sistematis dan terorganisir baik itu dalam mempengaruhi dan mensosialisasikan nilai-nilai yang bermanfaat bagi rakyat banyak sehingga terjadi perubahan prilaku dan kemampuan masyarakat luas untuk melakukan dan memperjuangkan seluruh hak-haknya secara mandiri, maupun segala upaya yang ditujukan kepada pemerintah dan/atau kepada semua -pihak yang menguasai hajat hidup orang banyak agar mengubah kebijakan, system dan program yang ada demi terciptanya keadilan sosial yang demokratis.<br /></em></strong></p><p style='text-align: justify'>Berangkat dari pengertian "advokasi" ini, advokasi bukan lagi sekedar pembelaan hukum yang dilakukan di ruang pengadilan untuk mewujudkan keadilan, advokasi merupakan suatu pembelaan terhadap hak-hak asasi manusia, hak sipil-politik, hak ekonomi, sosial dan budaya yang secara konprehensif diperjuangkan melalui akar masalahnya. Karena advokasi disini dilakukan secara sistematis dan terorganisir, maka advokasi merupakan kerja dari koalisi dari sumber daya manusia yang kapabel, mempunyai rumusan tujuan dan sasaran yang jelas, harus mempunyai data dan informasi baik kuantitatif maupun kualitatif dari semua aspek sasaran terkait, mempunyai paket-paket pesan yang jelas untuk disampaikan kepada sasaran dan seluruh pihak terkait, melakukan evaluasi agar ditemukan cara yang lebih tepat dalam mencapai target advokasi; dan yang tidak kalah pentingnya upaya advokasi harus memiliki dana yang cukup untuk mengoperasionalkan program-programnya, oleh karenanya advokasi harus mempunyai konsep yang menyangkut <strong><em>legitimasi</em></strong>, dan ini merujuk terhadap apa dan siapa yang diwakili supaya didengar oleh masyarakat dan pemerintah ; mempunyai <strong><em>kredibilitas</em></strong> dan ini merujuk pada hubungan baik antara organisasi dengan konstituennya agar advokasi dapat dipercaya ; mempunyai <strong><em>kekuasaan</em></strong> sebagai modal untuk bargaining dan ini biasanya merujuk pada jumlah orang yang dapat dimotivasi ; dan memiliki <strong><em>akuntabilitas</em></strong>, yaitu bentuk pertanggungjawaban kepada publik khususnya yang diwakilinya karena pertanggungjawaban itu memang merupakan hak mereka ; Advokasi sangat diperlukan dalam masyarakat kita agar nilai-nilai pembangunan dapat diserap dengan baik sehingga terbangun manusia Indonesia seutuhnya yang bermartabat yang mengerti hak dan kewajibannya sebagai warganegara dalam iklim yang sehat dan demokratis. Disini, peran dari LBH-LBH dan/atau LSM-LSM sangatlah besar, karena merekalah yang begittu <em>concern</em> dalam melakukan upaya advokasi.---------------<br /></p><p style='text-align: center'>==========================<br /></p><p style='text-align: justify'>Oleh <strong>: Drs. M. Sofyan Lubis, SH. <br /></strong></p><p style='text-align: justify'><strong>( Advokat, Sekretaris PERADI Bantul dan Pendiri LBH Konsumen & Kesehatan )</strong><br /> </p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-28876270873682954512010-11-20T20:15:00.001-08:002010-11-20T20:15:00.886-08:00Pesan Sang Ayah Kepada Anaknya<span xmlns=''><ul><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Written by beritaku<br /></span></li><li><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Posted August 19, 2008 at 7:55 pm, update now<br /></span></li></ul><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Untuk jadi bahan renungan kita semua…<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Dahulu kala ada 2 orang kakak beradik. Sebelum meninggal, ayah mereka berpesan dua hal :<br/>1. Jangan menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadamu<br/>2. Jika mereka pergi dari rumah ke toko jangan sampai mukanya terkena sinar matahari.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Waktu berjalan terus. Dan kenyataan terjadi, bahwa beberapa tahun setelah ayahnya meninggal anak yang sulung bertambah kaya sedang yang bungsu menjadi semakin miskin.<br/>Ibunya yang masih hidup menanyakan hal itu kepada mereka.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jawab anak yang bungsu :<br/>Inilah karena saya mengikuti pesan ayah. Ayah berpesan bahwa saya tidak boleh menagih hutang kepada orang yang berhutang kepadaku, dan sebagai akibatnya modalku susut karena orang yang berhutang kepadaku tidak membayar sementara aku tidak boleh menagih. Juga ayah berpesan supaya kalau saya pergi atau pulang dari rumah ke toko dan sebaliknya tidak boleh terkena sinar matahari. Akibatnya saya harus naik becak atau andong. Sebetulnya dengan jalan kaki saja cukup, tetapi karena pesan ayah demikian maka akibatnya pengeluaranku bertambah banyak.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kepada anak yang sulung yang bertambah kaya, sang ibupun bertanya hal yang sama.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Jawab anak sulung :<br/>Ini semua adalah karena saya mentaati pesan ayah. Karena ayah berpesan supaya saya tidak menagih kepada orang yang berhutang kepada saya, maka saya tidak menghutangkan sehingga dengan demikian modal tidak susut. Juga ayah berpesan agar supaya jika saya berangkat ke toko atau pulang dari toko tidak boleh terkena sinar matahari, maka saya berangkat ke toko sebelum matahari terbit dan pulang sesudah matahari terbenam. Akibatnya toko saya buka sebelum toko lain buka, dan tutup jauh sesudah toko yang lain tutup. Sehingga karena kebiasaan itu, orang menjadi tahu dan tokoku menjadi laris, karena mempunyai jam kerja lebih lama.<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Bagaimana dengan anda??<br /></span></p><p><span style='font-family:Times New Roman; font-size:12pt'>Kisah diatas menunjukkan bagaimana sebuah kalimat ditanggapi dengan presepsi yang berbeda jika kita melihat dengan positive attitude maka segala kesulitan sebenarnya adalah sebuah perjalanan membuat kita sukses tetapi kita bisa juga terhanyut dengan adanya kesulitan karena rutinitas kita.. pilihan ada di tangan kita.<br/>a. Berusaha melakukan hal biasa yang dikerjakan dengan cara yang luar biasa.<br/>b. Mengubah diri Anda sendiri, biasanya merupakan cara terbaik untuk merubah orang.<br /></span></p><p>(sumber : blog beritaku)</p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-917537283419864082010-11-19T16:56:00.001-08:002010-11-19T16:56:46.294-08:00"Mempertanyakan Idealisme Penegakan Hukum Kita"<span xmlns=''><p><br /> </p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'>Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /></span></p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'><br/>Faham tentang cita-cita penegakan hukum di Indonesia, sebenarnya tidak lari dari substansi nilai-nilai Pancasila, yang salah satunya adalah, "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Keadilan telah sejak zaman Yunani merupakan cita-cita hukum tertinggi. Tentang apakah makna dan batasan tentang "Keadilan" itu, sampai saat ini tampaknya belum ada satu definisi pun yang merepresentasi telah diakui dan diterima sumua pihak tentang apa batasan "keadilan" itu; bahkan relativitas keadilan memunculkan pendapat, bahwa "keadilan tertinggi itu adalah ketidak-adilan tertinggi". <br/><br/>Jika berpijak kepada pendapat ini, jelas kiranya kita sangat skeptis terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh seluruh pengadilan di semua negara, termasuk Indonesia. Apalagi kita ketahui dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia, para penegak hukumnya jarang konsisten tentang apa arti pentingnya hukum itu ditegakkan. <br/><br/>Sungguhpun ada yang tahu betul, dalam praktiknya mereka pura-pura tidak tahu, bahkan "tidak mau tahu" perlunya hukum ditegakkan, sehingga praktiknya terdapat jurang perbedaan antara <em>dassein</em> dengan <em>dassollen</em>, atau antara keharusan dengan kenyataan, atau antara idealita dengan realita tentang proses dan tujuan penegakan hukum itu sendiri.<br/>Sehingga budaya penegakan hukum di Indonesia bersifat oportunis, hypokrit dan tidak akuntabel. Penegakan hukum yang akuntabel dapat diartikan sebagai suatu upaya pelaksanaan penegakan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, bangsa dan negara yang berkaitan terhadap adanya kepastian hukum dalam sistem hukum yang berlaku.<br/><br/>Sudah menjadi rahasia umum bahwa penegakan hukum di Indonesia sangat memprihatinkan, sehingga muncul stigma adanya "Mafia Peradilan" (baca : bukan mafia pengadilan). Karena budaya penegakan hukum yang rusak yang mengakar dari lemahnya iman dan taqwa serta ekonomi Penegak Hukum. Bahkan ternyata tanpa disadari "masyarakat" ikut berperan atas rusaknya penegakan hukum di Indonesia. Salah satu penyebab ialah masyarakat kita lebih menyenangi proses penyelesaian hukum yang serba instan sehingga tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk "menyuap" penegak hukum asal masalahnya cepat selesai. Dan anehnya "masyarakatpun" malah mempersoalkan adanya "suap-menyuap" dalam penegakan hukum, padahal masyarakat sudah sangat terbiasa bagaimana mengatasinya jika terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukannya, apakah itu bentuk pelanggaran lalu-lintas, penyuapan agar kasusnya menang di pengadilan atau melakukan delik-delik umum, atau melakukan tindak pidana korupsi, tidak menjadi masalah lagi dimana sebagian besar masyarakat kita telah sangat hapal bagaimana mempengaruhi proses hukum yang berjalan agar ia dapat terlepas dari jerat hukum.<br/><br/>Kenyataan ini merupakan salah satu indikator buruknya kebudayaan dan prilaku hukum di negeri ini.<br /></span></p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'><br/>Kita perlu membangun sistem penegakan hukum yang akuntabel dan kebudayaan hukum dengan titik fokus membangun prilaku hukum, antara lain :<br/>1). Penyempurnaan atau memperbaharui serta melengkapi perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada ;<br/>2) Ditingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penegak Hukum baik dari segi moralitas, intelektualitasnya, dan kesejahteraan ;<br/>3). Dibentuknya suatu lembaga pengawas penegakan hukum di Indonesia yang independen yang dapat memberi merekomendasi tentang sanksi bagi penegak hukum yang nakal, dan melanggar Hak Asasi manusia (HAM) ;<br/>4) Dilakukannya sosialisasi hukum dan perundang-undangan secara intensif kepada masyarakat luas dan membangun kebudayaan hukum yang tercermin dari prilaku hukum yang hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai konsekuensi asas hukum yang mengatakan bahwa ; "setiap masyarakat dianggap tahu hukum" ;<br/>5) Membangun tekad (komitmen) bersama dari para penegak hukum yang konsisten. Komitmen ini diharapkan dapat lahir terutama yang dimulai dan diprakarsai oleh "Catur Wangsa" atau 4 unsur Penegak Hukum, yaitu : Hakim, Advokat, Jaksa dan Polisi, kemudian komitmen tersebut dapat dicontoh dan diikuti pula oleh seluruh lapisan masyarakat ;<br/>Namun usul langkah-langkah di atas untuk membangun sistem penegakan hukum yang akuntabel tentu tidak dapat berjalan mulus tanpa ada dukungan penuh dari Pemerintahan yang bersih ('<em>clean government'</em>), karena penegakan hukum ('<em>law enforcement'</em>) adalah bagian dari sistem hukum pemerintahan. Pemerintahan negara ( <em>'lapuissance de executrice'</em>) harus menjamin kemandirian institusi penegak hukum yang dibawahinya dalam hal ini institusi "Kejaksaan" dan "Kepolisian" karena sesungguhnya terjaminnya institusi penegakan hukum merupakan platform dari politik hukum pemerintah yang berupaya mengkondisi tata-prilaku masyarakat Indonesia yang sadar dan patuh pada hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penegakan hukum yang akuntabel merupakan dasar dan bukti bahwa Indonesia benar-benar sebagai Negara Hukum ( 'rechtsstaat' ). Di samping itu rakyat harus diberitahu kriteria / ukuran yang dijadikan dasar untuk menilai suatu penegakan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik guna menciptakan budaya kontrol dari masyarakat, tanpa itu penegakan hukum yang baik di Indonesia hanya ada di dunia maya.<br /></span></p><p><br /> </p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'>Penulis : seorang Advokat & Pengamat Sosial<br /></span></p><p><br /> </p><p><br /> </p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-83638110755413014792010-11-19T16:47:00.001-08:002010-11-19T16:47:40.743-08:00"Mempertanyakan Idealisme Penegakan Hukum Kita"<span xmlns=''><p><br /> </p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'>Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /></span></p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'><br/>Faham tentang cita-cita penegakan hukum di Indonesia, sebenarnya tidak lari dari substansi nilai-nilai Pancasila, yang salah satunya adalah, "keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia". Keadilan telah sejak zaman Yunani merupakan cita-cita hukum tertinggi. Tentang apakah makna dan batasan tentang "Keadilan" itu, sampai saat ini tampaknya belum ada satu definisi pun yang merepresentasi telah diakui dan diterima sumua pihak tentang apa batasan "keadilan" itu; bahkan relativitas keadilan memunculkan pendapat, bahwa "keadilan tertinggi itu adalah ketidak-adilan tertinggi". <br/><br/>Jika berpijak kepada pendapat ini, jelas kiranya kita sangat skeptis terhadap apa yang sedang dikerjakan oleh seluruh pengadilan di semua negara, termasuk Indonesia. Apalagi kita ketahui dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia, para penegak hukumnya jarang konsisten tentang apa arti pentingnya hukum itu ditegakkan. <br/><br/>Sungguhpun ada yang tahu betul, dalam praktiknya mereka pura-pura tidak tahu, bahkan "tidak mau tahu" perlunya hukum ditegakkan, sehingga praktiknya terdapat jurang perbedaan antara <em>dassein</em> dengan <em>dassollen</em>, atau antara keharusan dengan kenyataan, atau antara idealita dengan realita tentang proses dan tujuan penegakan hukum itu sendiri.<br/>Sehingga budaya penegakan hukum di Indonesia bersifat oportunis, hypokrit dan tidak akuntabel. Penegakan hukum yang akuntabel dapat diartikan sebagai suatu upaya pelaksanaan penegakan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik, bangsa dan negara yang berkaitan terhadap adanya kepastian hukum dalam sistem hukum yang berlaku.<br/><br/>Sudah menjadi rahasia umum bahwa penegakan hukum di Indonesia sangat memprihatinkan, sehingga muncul stigma adanya "Mafia Peradilan" (baca : bukan mafia pengadilan). Karena budaya penegakan hukum yang rusak yang mengakar dari lemahnya iman dan taqwa serta ekonomi Penegak Hukum. Bahkan ternyata tanpa disadari "masyarakat" ikut berperan atas rusaknya penegakan hukum di Indonesia. Salah satu penyebab ialah masyarakat kita lebih menyenangi proses penyelesaian hukum yang serba instan sehingga tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk "menyuap" penegak hukum asal masalahnya cepat selesai. Dan anehnya "masyarakatpun" malah mempersoalkan adanya "suap-menyuap" dalam penegakan hukum, padahal masyarakat sudah sangat terbiasa bagaimana mengatasinya jika terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukannya, apakah itu bentuk pelanggaran lalu-lintas, penyuapan agar kasusnya menang di pengadilan atau melakukan delik-delik umum, atau melakukan tindak pidana korupsi, tidak menjadi masalah lagi dimana sebagian besar masyarakat kita telah sangat hapal bagaimana mempengaruhi proses hukum yang berjalan agar ia dapat terlepas dari jerat hukum.<br/><br/>Kenyataan ini merupakan salah satu indikator buruknya kebudayaan dan prilaku hukum di negeri ini.<br /></span></p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'><br/>Kita perlu membangun sistem penegakan hukum yang akuntabel dan kebudayaan hukum dengan titik fokus membangun prilaku hukum, antara lain :<br/>1). Penyempurnaan atau memperbaharui serta melengkapi perangkat hukum dan perundang-undangan yang ada ;<br/>2) Ditingkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Penegak Hukum baik dari segi moralitas, intelektualitasnya, dan kesejahteraan ;<br/>3). Dibentuknya suatu lembaga pengawas penegakan hukum di Indonesia yang independen yang dapat memberi merekomendasi tentang sanksi bagi penegak hukum yang nakal, dan melanggar Hak Asasi manusia (HAM) ;<br/>4) Dilakukannya sosialisasi hukum dan perundang-undangan secara intensif kepada masyarakat luas dan membangun kebudayaan hukum yang tercermin dari prilaku hukum yang hidup di tengah-tengah masyarakat sebagai konsekuensi asas hukum yang mengatakan bahwa ; "setiap masyarakat dianggap tahu hukum" ;<br/>5) Membangun tekad (komitmen) bersama dari para penegak hukum yang konsisten. Komitmen ini diharapkan dapat lahir terutama yang dimulai dan diprakarsai oleh "Catur Wangsa" atau 4 unsur Penegak Hukum, yaitu : Hakim, Advokat, Jaksa dan Polisi, kemudian komitmen tersebut dapat dicontoh dan diikuti pula oleh seluruh lapisan masyarakat ;<br/>Namun usul langkah-langkah di atas untuk membangun sistem penegakan hukum yang akuntabel tentu tidak dapat berjalan mulus tanpa ada dukungan penuh dari Pemerintahan yang bersih ('<em>clean government'</em>), karena penegakan hukum ('<em>law enforcement'</em>) adalah bagian dari sistem hukum pemerintahan. Pemerintahan negara ( <em>'lapuissance de executrice'</em>) harus menjamin kemandirian institusi penegak hukum yang dibawahinya dalam hal ini institusi "Kejaksaan" dan "Kepolisian" karena sesungguhnya terjaminnya institusi penegakan hukum merupakan platform dari politik hukum pemerintah yang berupaya mengkondisi tata-prilaku masyarakat Indonesia yang sadar dan patuh pada hukum dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penegakan hukum yang akuntabel merupakan dasar dan bukti bahwa Indonesia benar-benar sebagai Negara Hukum ( 'rechtsstaat' ). Di samping itu rakyat harus diberitahu kriteria / ukuran yang dijadikan dasar untuk menilai suatu penegakan hukum yang dapat dipertanggungjawabkan kepada publik guna menciptakan budaya kontrol dari masyarakat, tanpa itu penegakan hukum yang baik di Indonesia hanya ada di dunia maya.<br /></span></p><p><br /> </p><p><span style='color:#333333; font-family:Arial; font-size:11pt'>Penulis : seorang Advokat & Pengamat Sosial<br /></span></p><p><br /> </p><p><br /> </p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-41480701716495710222010-10-22T19:10:00.001-07:002010-10-22T19:15:53.334-07:00"15 Ciri Lelaki Berbakat Kaya"<h6 class="uiStreamMessage" ft="{"type":"msg"}"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Oleh : Yustus Didi Riyadi</span></span></div><span class="messageBody"><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Wahai Sobatku yang Bijak apa kabar? maaf baru kali ini saya bisa berbagi kembali, karena kesibukan yang super ini. Namun ditengah itu saya ingin terus berbagi pada sobat semua khususnya sekarang kepada temen-temen cewek nih. Jika Sobat cewek dalam waktu deket ini hendak ingin menikah atau memang lagi cari cowok... beberapa ciri dibawah ini bisa dijadikan referensi untuk dijadikan pertimbangan dalam hal memilihnya sebagai pasangan hidup. dan untuk para cowok moga2 ciri2 dibawah ini membantu anda semua termasuk saya untuk sedikitnya tahu bahwa ada 15 ciri-ciri yang ternobatkan jika kita menjadi orang yang punya bakat kaya. Tentunya dalam hal ini sekali lagi, kekayaan disini boleh dipandang secara positif saja yah....</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Tidak sulit mencari lelaki kaya. Tapi tidak mudah menemukan lelaki yang pantas Anda cintai sekaligus membuat Anda tidak akan jadi “kaum duafa”. Sebelum memutukan menikah dengannya, lihat dulu apakah dia punya 10 dari 15 ciri ini.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">1. BEBERAPA REKENING</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Lihat apakah kekasih Anda punya rekning bank lebih dari satu. Ini bisa jadi indikasi dia berbakat kaya. Karena, biasanya orang yang punya rekening tabungan dua atau lebih cenderung berusaha mengatur uangnya dengan benar. Lelaki tipe ini memisahkan pos-pos pnghasilannya. Misal, satu rekening digunakan hanya untuk menerima transfer gaji dan belanja, rekening lainnya untuk tabungan.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">2. SUKA MENOLONG</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Tidak tepat jika orang yang suka menimbun harta, pelit, serta enggan berbagi dan memberi adalah orang yang berbakat kaya. Justru lelaki yang mudah tergerak hatinya dan gampang menolong oranglah yang pantas Anda lirik. Dia adalah tipe orang yang akan relatif mudah hidupnya. Entah bagaimana caranya, Anda berdua akan sangat jarang kesulitan uang. Dan yang terpenting, kenikmatan memberi itu memang tak ada penggantinya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">3. PUNYA CITA-CITA</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Jangan harap Si Dia berbakat kaya jika hidupnya dialirkan bagai sungai, entah hendak bermuara di mana. Lelaki yang berbakat kaya selalu punya rencana besar dalam hidupnya. Ada sesuatu di masa depan yang hendak diraihnya. Untuk itu, dia akan punya rencana jangka pendek dan menengah untuk mencapai cita-citanya. Dalam bercita-cita, dia tidak takut ada mmpi yang tampaknya mustahil.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">4. TAK BERHOBI SPESIFIK</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Lelaki yang punya hobi spesifik cenderung menghabiskan uangnya untuk hobinya. Ini juga berlaku untuk lelaki yang hobi berbelanja. Tentu saja ada orang yang punya hobi spesifik punya urat kaya. Namun, toh tidak semua orang punya nasib bisa kaya begitu saja. Lelaki yang tidak punya hobi spesifik biasanya akan mengeluarkan uangnya untuk berbelanja berdasarkan mood. Dia cenderung merasa tidak punya kebutuhan spesifik, sehingga enggan membeli seusatu.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">5. BUTA HARGA</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Dia tidak tahu persis apa bedanya barang mahal atau murah. Buatnya, kemeja ya kemeja. Bentuknya seperti itu, ada ukurannya yang pas dan pantas dipakai ke kantor. Lelaki seperti ini tidak akan bermasalah dengan kemeja murahnya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">6. HIDUNG BISNIS</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Apakah Anda pernah mendengar dia mengatakan (kurang lebih), “Ini bisa jadi peluang bisnis. Bisa dicoba.” Artinya, dia dapat melihat sesuatu, sekecil apa pun, sebagai sebuah peluang bisnis. Tiak banyak orang yang punya kemampuan seperti ini. Jadi, kalau dia kerap melontarkan komentar yang berhubungan dengan peluang bisnis, bisa jadi ia memang berbakat kaya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">7. PEKERJA KERAS</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Punya hidung bisnis saja tidak cukup tanpa kerja keras. Ini yang membedakan seorang pemimpi kelas berat dengan pengejar mimpi. Seorang pengejar mimpi akan berusaha sekuatnya untuk mewujudkan cita-citanya. Tentunya itu dengan kerja keras.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">8. KEAHLIAN KHUSUS</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Perhatikan deh apakah Si Dia punya satu atau dua keahlian khusus. Misalnya, dia menguasai komputer dengan baik, pandai melobi, atau apa pun. Kemampuan khusus ini bisa jadi modal dia dalam menjalani hidupnya. Lelaki tipe ini cenderung survive dalam hidupnya.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">9. BANYAK TEMAN</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Temannya ada di mana-mana. Tidak hanya mantan teman-teman SMA, kuliah, atau kantor. Tapi juga dari komunitas lain, yang mungkin Anda tidak pernah duga sebelumnya. Orang yang banyak teman bisa diartikan punya networking yang cukup luas sehingga ditaruh di mana pun dia akan bisa hidup (dengan baik).</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">10. MEMELIHARA PERTEMANAN</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Kadang Anda jengkel karena dia rajin menelepon atau SMS yang tidak penting ke teman-temannya. Just say hello saja bisa berkepanjangan. Mestinya Anda tidak perlu kesal karena ini adalah caranya untuk memelihara pertemanan. Orang boleh punya banyak teman, tapi jika dia tidak bisa memeliharanya, maka sia-sia saja.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">11. MUDAH BERTEMAN</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Hanya orang yang menyenangkan yang mudah berteman. Pergi ke tempat baru mana pun, dia bisa dengan mudah punya teman ngobrol. Ini menandakan dia orang yang terbuka, punya sense of humor, dan berwawasan cukup luas. Orang-orang seperti ini biasanya tidak sulit beradaptasi dengan lingkungan baru, termasuk jenis pekerjaan baru. Sehingga dia tidak perlu khawatir tidak punya pekerjaan yang baik.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">12. PERCAYA DIRI</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Dia tahu persis apa kelebihan dan kekurangannya, dan percaya orang lain pun begitu. Sehingga, dia tidak gentar ketika berinteraksi dengan orang lain, atau diharuskan melakukan sesuatu yang baru. Termasuk dia percaya bahwa dia bisa hidup layak hari ini atau esok lusa, bersama Anda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">13. FOKUS</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Dalam melakukan apa pun, dia fokus. Perhatiannya tidak mudah terceraikan oleh hal lain. Orang yang fokus biasanya punya tanggung jawab yang baik. Ini berhubungan dengan bagaimana dia berusaha mencapai cita-citanya, menyelesaikan pekerjaannya, dan serius membangun hidup bersama Anda.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">14. OPTIMIS</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Hampir tidak pernah Anda mendengar, “Ah, susah”, Enggak bisa”, “Mustahil aku bisa melakukannya” , “Malas ah”, dan yang sejenisnya. Lelaki pesimis akan sulit survive dalam hidupnya. Keoptimisan bisa membuat seseorang mampu melakukan sesuatu yang secara hitungan di atas kertas sulit.</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">15. SEHAT</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Lelaki penyakitan akan lebih banyak menghabiskan waktunya dengan tidak melakukan apa-apa.. Belum lagi ongkos dokter dan rumah sakit yang makin tidak masuk akal mahalnya. Uang Anda berdua bakal habis di sini. Selain itu, orang yang sehat akan bisa berpikir dengan lebih sehat. Jangan pernah terjebak pada penampilan luar dan mulutnya yang bilang, “Hidupmu terjamin sampai kapan pun Sayang.” Karena, yang terpenting Anda merasa nyaman hidup dengannya, dia bisa membuat hidup Anda berarti dan Anda bisa tertawa bersamanya</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">hehe.. semoga kita baik cewek atau cowok tetap positif dan selalu terus bersemangat dalam menjalankan hidup ini yang tentunya dengan bijak juga yah</span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><br /></span></span></div><div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">Oke salam persahabatan</span></span></div><div style="text-align: justify;"><a href="http://www.hidupbijak.com/" onmousedown="UntrustedLink.bootstrap($(this), "e4b8d", event);" rel="nofollow" target="_blank"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 0); -webkit-text-decorations-in-effect: none; "></span></span></a><a href="http://www.hidupbijak.com/" onmousedown="UntrustedLink.bootstrap($(this), "e4b8d", event);" rel="nofollow" target="_blank"><span class="Apple-style-span" style="font-weight: normal;"><span class="Apple-style-span" style="font-family:verdana;">www.hidupbijak.com</span></span></a></div></span></h6>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-11528812543893042902010-10-22T18:59:00.000-07:002010-10-22T19:07:59.623-07:00"MAKNA KERELAAN HATI"<div class="bar topic_bar clearfix"><h2> <span><a href="http://www.facebook.com/topic.php?uid=145133249025&topic=14867" style="text-decoration: none;">"KERELAAN HATI" </a></span></h2></div><div id="all_threads"><div class="thread" id="discussions145133249025:14867"><div class="bar summary_bar clearfix"><div class="summary"><br /></div><div class="summary"><span class="Apple-style-span" style=" font-weight: bold; font-size:11px;"> <span class="messageBody">Tak banyak orang memahami akan hal ini..</span></span></div></div><div class="DiscussionThread"><ul class="uiList uiStream"><li class="uiUnifiedStory uiStreamStory uiListItem uiListLight uiListVerticalItemBorder" id="post84281"><div class="storyContent"><h6 class="uiStreamMessage" ft="{"type":"msg"}"><span class="messageBody">Apa yang dilakukan selalu berorientasi pada diri sendiri dan gelap kebutuhan orang lain..<br />Manusia selalu ingin dipuaskan dalam menikmati segala sesuatunya..<br />Terkadang tanpa memikirkan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain..<br /><br />Saat melakukan apapun juga, maka yang ada di pikirannya hanya dirinya sendiri..<br />Kalaupun ada orang lain yang meminta sesuatu darinya,<br />Belum tentu dia menyanggupi dengan gembira dan senang..<br /><br />Kalau pun ada yang melakukannya seringkali ada pamrih dan imbalan atas apa yang diberikan..<br />Sepertinya sulit untuk mendapatkan sebuah kerelaan yang lahir dari hati yang tidak egois..<br />Dunia telah melatih kita untuk hanya hidup bagi dirinya sendiri..<br />Kalaupun hidup dengan banyak orang, maka dialah yang harus diperhatikan terlebih dahulu..<br /><br />Namun tahukah kita, apabila hati ini terbiasa untuk berbagi dengan banyak orang..<br />Pasti ada tambahan kesukaan dan sejahtera yang akan kita peroleh..<br />Mungkin kita akan berkata ya apabila yang kubantu tahu diri dan berterima kasih..<br />Pastinya hati ini menjadi senang dan merasa berharga apa yang kita kerjakan..<br />Namun apabila yang dibantu tidak tahu diri dan berterima kasih maka hati ini bisa runyam..<br /><br />Mari kita lihat siapakah di dunia ini yang paling rela dengan diri kita ??<br />Bukankah Pencipta kita yang senantiasa 24 jam rela untuk menjagai kita tanpa terlelap..<br />Supaya hari-hari kita bisa dilewati dengan penuh kedamaian dan sukacita..<br />Apakah Dia menuntut terlalu berlebihan manakala kita pun tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih atas anugerah dan kebaikan-Nya..<br /><br />Bila kita mau belajar maka Pencipta mengajari kita untuk selalu punya hati yang rela dan ikhlas..<br />Hati dipenuhi kesadaran bahwa kerelaan menimbulkan kedamaian dan ketenangan..<br />Maukah kita belajar melihat kebaikan orang lain ketika berinteraksi dengan kita..<br />Perjalanan hidup masih terbentang luas di hadapan kita dan waktunya tidak ada yang tahu batasnya..<br /><br />Bila ingin hidup ini bernilai, belajarlah untuk memiliki hati yang rela kepada siapapun juga..<br />Sebab tak ada manfaat yang kita peroleh apabila hati ini tersedia hanya bagi diri sendiri..<br />Tuhan menciptakan manusia untuk bisa saling berbagi dengan sesamanya..<br />Mulailah dengan perkara sederhana dimana setiap hari berterima kasih dengan hembusan nafas yang kita hirup..<br /><br />Karena kerelaan… memberikan hidup menjadi lebih berharga dan bernilai bagi banyak orang…</span></h6></div></li></ul></div></div></div>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-51537709494740599602010-10-22T18:43:00.000-07:002010-10-22T19:18:16.091-07:00"ANTARA SYUKUR DAN BENCANA"<p>Oleh : M. Sofyan Lubis.</p><p><br /></p><p>Baik untuk direnungkan....!!</p><p>“Syukur” selama ini sering kali dimaknai dengan “terima kasih”, sehingga orang yang bersyukur diartikan orang yang pandai berterima kasih.</p><p>Seseorang merasa telah diberi rizki, nikmat dan karunia dari Tuhan, kemudian ia mengucapkan <em>Alhamdulillah</em> seringkali diartikan orang tersebut telah berterima kasih kepada Tuhan Sang Pemberi.</p><p>Apakah sesederhana itu makna “syukur” diartikan manusia ? Sebenarnya kalau kita kaji lebih jauh, makna “berterima kasih” atau ”bersyukur” tidaklah harus diartikan secara harfiah. Sesungguhnya manusia yang pandai bersyukur kepada Tuhan atas segala pemberian Nya, adalah manusia yang pandai ”memelihara” atas segala nikmat Tuhan baik yang ada dalam kekuasaannya maupun yang ada di Dunia.</p><p>Orang yang bersyukur mempunyai semangat memelihara, membangun, memimpin atas segala pemberian Tuhan sehingga nikmat Tuhan akan tumbuh dan semakin berkembang. Harta yang dimiliki oleh seseorang yang pandai bersyukur, maka harta itu akan terus berkembang dan memakmurkannya. Hutan dan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa yang pandai bersyukur, maka hutan dan sumber daya alam tersebut akan memakmurkan bangsa tersebut. Sekarang kita lihat bangsa kita Indonesia, yaitu bangsa yang merusak hutan-hutannya, menguras sumber daya alamnya tanpa memeliharanya, bangsa yang lebih kental ikatan primordialismenya, bangsa yang telah terkikis rasa nasionalismenya, bangsa yang terlalu banyak para politikusnya sedangkan sangat sulit dan sedikit sekali ada sosok negarawan.</p><p>Sekarang bangsa ini panen raya akan bencana yang silih berganti mulai dari gempa bumi, tanah longsor, lumpur lapindo, angin puting beliung, bencana banjir, kebakaran, kecelakaan pesawat terbang, kereta api, kapal laut, kenderaan angkutan darat yang setiap hari terjadi. Tidak ada hari tanpa bencana alam dan bencana kemanusiaan, ditambah lagi komplik SARA yang melahirkan perang saudara di Poso dan di sejumlah wilayah kita bahkan sesama warga satu kampung saling tawuran massal, serta banyak lagi bencana yang tidak bisa disebut satu demi satu. Semua itu merupakan panen raya bencana yang terjadi pada bangsa kita karena kita merupakan bangsa yang tidak pandai bersyukur.</p><p>Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, atau hari esok lebih buruk dari hari ini, maka ini bukti konkrit kita tidak pandai bersyukur. Jika kepintaran manusia cenderung melahirkan bencana, maka sungguh kepintaran itu tidak bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.</p><p>Naudzubillah...!</p>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-33470536786150683482010-10-22T18:35:00.000-07:002010-10-22T18:40:23.980-07:00Beberapa Pendapat Orang Bijak Tentang "Cinta"<strong>Inilah sekelumit pendapat orang bijak tentang "Cinta" sbb :<p> </p>Cinta suci itu milik orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.Milik mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.Milik mereka yang masih mencintai, walaupun mereka telah disakiti.Dan milik mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan bahwa cinta bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya.<p> </p>Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanyalah mencintai pantulan dari diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.<p> </p>Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.<p> </p>CINTA sejati adalah saat kau dapat merelakan CINTA itu bahagia, bukan untuk mendapatkannya.<p> </p>Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. – Dale Carnagie -<p> </p>Hanya cinta yang bisa, menaklukkan dendamHanya kasih sayang tulus, yang mampu menyentuhHanya cinta yang bisa, mendamaikan benciHanya kasih sayang tulus yang mampu MENEMBUS RUANG dan WAKTU-Titi DJ-</strong>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-74967630382621512512010-08-14T01:35:00.001-07:002010-08-14T02:05:13.053-07:00DEMOKRASI, PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM<span xmlns=""><p>Oleh : Drs. M. SOFYAN LUBIS, SH.<br /></p><p>Demokrasi Modern menurut definisi aslinya adalah bentuk pemerintahan yang di dalamnya banyak keputusan pemerintah atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak yakni dari mayoritas di pemerintahan atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak, yakni dari mayoritas di pemerintahan (consent of a majority of adult governed). Namun batasan konseptual yang mudah dipahami tentang "demokrasi" adalah, suatu proses dari system penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan suatu negara yang dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedang batasan operasional dari "demokrasi" adalah, bagaimana indikator demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Dan itu dapat diketahui dengan mengukur dan mempertanyakan indikator demokrasi tersebut, seperti :<br /></p><p>1. Tingkat sehat tidaknya penyelenggaraan Pemilu ;<br /></p><p>2. Tentang sehat tidaknya bangsa ini atau tokoh-tokoh politik dalam bermusyawarah (negosiasi);<br /></p><p>3. Tentang sehat tidaknya partisipasi rakyat dalam mempengaruhi kebijakan publik suatu Pemerintahan ;<br /></p><p>4. Tentang sehat tidaknya hak-hak wakil rakyat dipergunakan dalam mengkontrol jalannya pemerintahan, seperti : hak angket, hak budget, hak interplasi, hak amandemen dan hak-hak lainnya.<br /></p><p><br /></p><p>Untuk mengukur suatu negara demokratis atau tidak, harus diukur dari batasan atau definisi operasi tentang demokrasi, bukan dari definisi konsep dari demokrasi itu. Sudah menjadi fakta sejarah demokrasi di Indonesia yang ada selama ini serasa jauh dari ruh atau tondi dari demokrasi itu sendiri. Hal ini dapat diketahui dari :<br /></p><p>1. Partisipasi rakyat dapat dibeli dengan uang ;<br /></p><p>2. Pemilu dari masa kemasa penuh dengan kecurangan ;<br /></p><p>3. Pamer kekuatan massa menjadi kebanggaan dari banyak partai-partai politik untuk melakukan tekanan-tekanan ;<br /></p><p>4. Saat bangsa ini atau tokoh-tokokh politik berbeda pendapat di dalam bermusyawarah atau bernegosiasi maka perbedaan tersebut menjadi bibit permusuhan ;<br /></p><p>5. hak-hak DPR sebagai mekanisme kontrol terhadap Pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya ;<br /></p><p>6. Cita-cita jadi anggota Legislatif tidak diragukan apakah didasarkan pada nasionalisme yang bertujuan untuk memperjuangkan cita-cita proklamasi bangsa ini sebagaimana terdapat di dalam alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 ; dimana cita-cita bangsa dan nasionalisme inilah yang harus diperjuangkan dan ditegakkan para sang Caleg jika ia nantinya menjadi anggota Legislatif di Parlemen.<br /></p><p>Sedangkan seperti kita ketahui kebanyakan dari anak bangsa ini ingin jadi anggota legislatif hanya sekedar mencari prestige atau gengsi sosial, sehingga kebanyakan dari mereka setelah kekuatan dan modal dikerahkan sang Caleg atau untuk menjadi anggota legislatif dan jika ternyata gagal tentu tidak sedikit pula Caleg tersebut menderita stress bahkan sakit jiwa.<br /></p><p>Adanya fakta semacam ini tidaklah berlebihan kalau iman dan taqwa para calon pemimpin bangsa ini dipertanyakan atau bahkan mungkin cara berpikir bangsa ini memang sudah pada "sakit", sehingga tidak paham bagaimana kita harus mensikapi hidup berbangsa dan bernegara. Atau mungkin juga kita tidak tahu betul bahwa ikut dalam partai politik sesungguhnya kita sedang membawa misi ideologi luhur yang harus diperjuangkan untuk membuat bangsa ini sejahtera dan bermartabat, boleh jadi kita tidak lagi memiliki ikatan batin sebagai sebuah bangsa yang besar bahkan kita sudah kehilangan jejak bagaimana menghormati sejarah luhur perjuangan bangsa ini dari yang tadinya terhina akibat penjajahan menjadi sebuah bangsa yang merdeka dan besar, dimana kemerdekaan yang kita nikmati sekarang sesungguhnya telah dibayar begitu sangat mahal dengan darah, nyawa dan air mata yang tidak terhitung banyaknya.<br /></p><p>Kita sekarang memang tidak lagi dijajah oleh bangsa asing, namun tidak dapat dipungkiri kita saat ini dijajah oleh bangsa sendiri yang terkotak-kotak dalam ikatan primordialisme yang dampaknya jauh lebih kejam dari penjajahan bangsa asing itu sendiri. Untuk menyelamatkan semua ini kita harus bangkit dan mengenal sejarah dan cita-cita bangsa ini serta menjalankan demokrasi Pancasila yang mengedepankan Iman dan Taqwa, Kemnusiaan dan Nasionalisme dalam budaya prilaku kita saat berdemokrasi untuk mendapatkan kekuasaan yang sah demi mewujudkan cita-cita bangsa ini ke depan.<br /></p><p>Namun dalam proses itu semua harus dilakukan melalui Penegakan Hukum yang baik dan tersedianya Sumber Daya Manusia dalam penegakan hukum (<span style="font-style: italic;">Law Enforcement</span>) yang diiringi adanya kesadaran seluruh rakyat bangsa Indonesia untuk selalu patuh dengan hukum terutama pada saat melakukan pesta demokrasi. Fakta yang ada adalah, bangsa ini miskin pendidikan, miskin partisipasi politik karena hak suaranya telah dibeli, miskin keamanan dan kebebasan dalam hidup rukun berdampingan dan miskin keadilan serta kepastian hukum dalam setiap penyelenggaraan Pemilu.<br /></p><p>Rakyat yang miskin bukanlah hal yang ideal untuk diajak berdemokrasi apalagi ditengah carut-marutnya penegakan hukum, maka dalam situasi seperti ini mustahil tujuan negara Indonesia dapat tercapai dengan baik, mustahil demokrasi dan pemilu berjalan mulus tanpa ada kekerasan dan kecurangan. Bahkan pembangunan cenderung berdampak sebaliknya yaitu membuat rakyat semakin miskin, merusak system dan prilaku sosial dan merusak lingkungan hidup serta merajalelanya budaya korupsi yang semakin sulit dicegah. Bukankah fakta yang ada, dimana Indonesia dikenal sebagai sebuah negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, namun rakyatnya miskin ditengah-tengah kekayaannya sendiri. Ironis !!<br /></p><p>Penulis, ada di Kantor Hukum LHS & Partners ( www.kantorhukum-lhs.com )<br /></p><p><br /></p><p><br /></p><p><br /></p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-40306315063955658382010-08-14T01:27:00.001-07:002016-08-27T05:26:08.838-07:00MARKUS DAN MAFIA PERADILAN<span xmlns=""></span><br />
<span xmlns="">Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.</span><br />
<span xmlns=""><br /></span>
<span xmlns="">Makelar Kasus (markus) di sini lebih dimaksudkan, siapa saja yang mencoba dan berupaya mempengaruhi Penegak Hukum yang sedang menangani suatu kasus, sehingga proses hukum menguntungkan orang-orang tertentu dengan memberi imbalan tertentu, sehingga perbuatannya merugikan mereka pencari keadilan yang seharusnya menerima keadilan itu ; Markus bisa dilakukan oleh orang yang bukan penegak hukum yang mempunyai hubungan baik dan akses dengan pejabat yang sedang menangani kasus tertentu, bahkan bisa juga dilakukan oleh Penegak Hukum itu sendiri. Sedang Mafia Peradilan di sini lebih dimaksudkan pada hukum dalam praktik, dimana system dan budaya penegakan hukum yang dijalankan oleh para Penegak Hukum, memberikan peluang untuk diselewengkan, dimana secara implisit "hukum dan keadilan" telah berubah menjadi suatu komoditas yang dapat diperdagangkan. Hukum dan keadilan dapat dibeli oleh mereka orang-orang berduit, sehingga ia menjadi barang mahal di negeri ini. Adapun antara Makelar kasus dengan Mafia Peradilan dua hal yang salingbersinergi atau saling membutuhkan, bahkan dalam praktiknya tidak bisa dipisahkan. Mafia Peradilan spektrumnya jauh lebih luas dari Makelar Kasus. Prinsip peradilan yang cepat, biaya ringan dan sederhana sulit untuk ditemukan dalam praktik peradilan.</span><br />
<span xmlns=""><br /></span>
<span xmlns="">Di negeri ini Law Enforcement diibaratkan bagai menegakkan benang basah kata lain dari kata "sulit dan susah untuk diharapkan". Salah satunya yang mempersulit penegakan hukum di Indonesia adalah maraknya "budaya korupsi" di semua birokrasi dan stratifikasi sosial yang telah menjadikan penegakan hukum hanya sebatas retorika yang berisikan sloganitas dan pidato-pidato kosong. Bahkan secara faktual tidak dapat dipungkiri semakin banyak undang-undang yang lahir maka hal itu berbanding lurus semakin banyak pula komoditas yang dapat diperdagangkan. Ironisnya tidak sedikit pula bagian dari masyarakat kita sendiri yang berminat sebagai pembelinya. Di sini semakin tanpak bahwa keadilan dan kepastian hukum tidak bisa diberikan begitu saja secara gratis kepada seseorang jika disaat yang sama ada pihak lain yang menawarnya. Kenyataan ini memperjelas kepada kita hukum di negeri ini "tidak akan pernah" memihak kepada mereka yang lemah dan miskin. " Sekali lagi tidak akan pernah… ! "</span><br />
<span xmlns=""><br /></span>
<span xmlns="">Sindiran yang sifatnya sarkatisme mengatakan, "berikan aku hakim yang baik, jaksa yang baik, polisi yang baik dengan undang-undang yang kurang baik sekalipun, hasil yang akan aku capai pasti akan lebih baik dari hukum yang terbaik yang pernah ada dinegeri ini". Tapi agaknya para Penegak Hukum, Politisi, Pejabat dan Tokoh-Tokoh tertentu dalam masyarakat kita tidak akan punya waktu dan ruang hati untuk dapat mengubris segala bentuk sindiran yang mempersoalkan eksistensi pekerjaan dan tanggungjawab publiknya, jika sindiran itu bakal mengurangi rejekinya.</span><br />
<span xmlns="">Buruknya proses pembuatan undang-undang dan proses penegakan hukum yang telah melahirkan stigmatisasi mafia hukum dan mafia peradilan di Indonesia, yang kalau kita telusuri keberadaannya ternyata mengakar pada kebudayaan mentalitas kita sebagai suatu bangsa. Sehingga apa yang disebut dengan mafia hukum dan mafia peradilan eksistensinya cenderung abadi karena ia telah menjadi virus mentalitas yang membudaya dalam proses penegakan hukum di negeri ini. Sehingga berbicara tentang Law Enforcement di Indonesia tidaklah bisa dengan hanya memecat para Hakim, memecat para Jaksa dan memecat para Polisi yang korup, akan tetapi perbaikan tersebut haruslah dimulai dengan pembangunan pendidikan dengan pendekatan pembangunan kebudayaan mentalitas kita sebagai suatu bangsa dan membangun moral force serta etika kebangsaan yang kuat berlandaskan pada Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.</span><br />
<span xmlns=""><br /></span>
<span xmlns="">Namun upaya untuk menempatkan hukum menjadi panglima di negeri ini diperlukan juga adanya polical will dari para elite politik dan gerakan moral dari seluruh anak bangsa yang perduli akan nasib bangsa ini, serta membrantas politikus busuk yang lagi sibuk merebut kekuasaan ! -----------</span><br />
ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-57457674585903230192010-08-14T01:22:00.001-07:002010-08-14T01:22:51.757-07:00KEBEBASAN HAKIM VS PENCARI KEADILAN<span xmlns=''><p>Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH. <br /></p><p>Sebenarnya pengertian "kebebasan hakim" dalam mengadili dan memutus suatu perkara secara limitatif telah dirumuskan dalam pasal 24 ayat (2) UUD 1945, Jo. Pasal 4 ayat (3) Jo. Pasal 16 ayat (1) UU No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Cuma prinsif rule of the law dalam praktiknya sangat dipengaruhi pada cara, sifat, sikap dan suasana kebebasan para hakim dalam menyelesaikan suatu perkara. Hakim lebih banyak menggunakan practical reason yang erat hubungannya dengan latar belakang masing-masing hakim bersangkutan. Apalagi dalam praktik, banyak hakim dalam kebebasannya memutus perkara selalu dipengaruhi oleh beberapa atribut yang selalu menjadi kerangka acuannya, antara lain hakim tidak bisa hanya berpegang pada prinsip legalitas saja (homo yuridicus), karena juga harus juga mendasari pada ethical principle atau keutamaan moral (homo ethicus) maupun keutamaan lainnya seperti keutamaan teological (homo religious). Sedang pemahaman tentang kebebasan hakim adalah, jika seorang hakim dalam memeriksa dan memutuskan suatu perkara, bebas dalam menggali, mengikuti dan memahami nilai-nilai hukum yang hidup dalam masyarakat, serta bebas dari segala pengaruh pihak luar yang dapat merubah keyakinannya tentang rasa keadilan yang dimilikinya. Namun menurut Yahya Harahap makna kebebasan hakim jangan diartikan kebebasan yang tanpa batas, dengan menonjolkan sikap sombong akan kekuasaannya (arrogance of power) dengan memperalat kebebasan tersebut untuk menghalalkan segala cara. Namun kebebasan tersebut harus mengacu pada penerapan hukum yang bersumber dari peraturan perundang-undangan yang tepat dan benar, menafsirkan hukum dengan tepat melalui pendekatan yang dibenarkan, dan kebebasan untuk mencari dan menemukan hukum ( recht vinding). Dalam praktiknya banyak pencari keadilan dikorbankan oleh praktik penyalahgunaan kebebasan hakim ini, karena hakim keliru memahami makna kebebasan peradilan (judicial independency), sehingga peradilan melalui hakim-hakimnya melakukan pelanggaran batas dan penyalahgunaan kewenangannya, yang mengakibatkan hakim identik dengan peradilan dan hukum. Hakim semacam ini tidak kekurangan alasan untuk membenarkan yang salah dan/atau menyalahkan yang benar. Sikap dan perilaku hakim semacam ini tentu telah menempatkan peradilan dan hakim di atas hukum, dimana penyelesaian dan putusan yang dijatuhkan bukan lagi berdasarkan hukum, akan tetapi menurut selera dan kemauan hakim yang bersangkutan. Dan biasanya dalam konteks ini, hakim bersangkutan dalam memutus suatu perkara berdasarkan "pesan sponsor" yang telah menyuapnya. Sedangkan bagi pihak yang telah dikalahkan, hakim tersebut cukup menggunakan alasan klasik dan mengatakan, "kalau anda tidak puas dengan putusan kami, silakan anda melakukan upaya hukum" baik banding atau kasasi. Salah satu untuk mengetahui bentuk penyalahgunaan kebebasan hakim ini dapat diketahui di dalam putusan Peninjauan Kembali atau (hierzening) di Mahkamah Agung. Dalam putusan PK, tidak heran dalam putusan tersebut terungkap bahwa : 1) Putusan didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang baru diketahui setelah vonis dijatuhkan ; 2) Putusan hakim dibuat atas dasar sejumlah bukti yang dikemudian hari ternyata palsu ; 3). Setelah perkara diputus, ditemukan bukti-bukti baru yang bisa mengubah putusan ; 4). Vonis menjatuhkan hukuman melebihi atau di luar tuntutan ; 5). Dalam perkara yang sama ada putusan yang saling bertentangan antara satu dengan lainnya ; 6). Hakim dalam putusannya jelas-jelas telah melakukan kekeliruan yang nyata ; Dll. Suburnya praktik mafia peradilan di negeri ini, selalu bersumber dari bentuk penyalahgunaan kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus suatu perkara. Kalau dilihat adanya prinsip hukum yang mengatakan, Res Judicata Pro Veritate Habetur yang artinya "putusan hakim harus dianggap benar" dimana putusan tersebut dijatuhkan, dengan irah-irah "Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa". Prinsip ini telah menempatkan sang hakim sangat begitu penting dalam proses penegakan hukum di negeri ini. Oleh karenanya kualitas keadilan dari setiap putusan yang dijatuhkan sang hakim sangat bergantung dari kualitas hubungan baiknya atau ketaqwaannya dengan Tuhan Yang Maha Esa. Apakah demikian kebanyakan dari para hakim yang dimiliki republik ini….?<br /></p><p>Penulis : Drs.M.Sofyan Lubis, SH. dari Kantor Hukum LHS & Partners.</p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-88675984706493221332009-12-24T06:22:00.001-08:002009-12-24T06:25:29.571-08:00UPAYA PRAPERADILANOleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /><br /><span xmlns=''><p></p><p>Dalam proses penegakan hukum pidana pada kenyataannya sering terjadi orang ditangkap dan ditahan tanpa adanya surat perintah penangkapan dan/atau penahanan, bahkan proses penangkapannya sering pula dilakukan tanpa mengindahkan hak-hak asasi manusia, atau melanggar pasal 18 ayat (1) UU No.39 tahun 1999 tentang HAM, terkait asas praduga tak bersalah, yang berbunyi ; "<em>Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan suatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya secara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang diperlukan untuk pembelaannya, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan</em>" dan berdasarkan pasal 4 UU yang sama, setiap orang memiliki "<em>hak untuk tidak disiksa</em>" dalam penegakan hukum. Dan dalam pasal 9 ayat (2) UU No.4 tahun 2004 tentang Kekuasaan Kehakiman Pejabat yang melanggar ketentuan tersebut di atas bukan lagi dapat dipidana akan tetapi "<em>dipidana".<br /><br /></em></p><p>Seperti yang kita ketahui Praperadilan adalah wewenang Pengadilan Negeri untuk memeriksa dan memutuskan tentang : a) Sah tidaknya suatu penangkapan dan atau penahanan atas permintaan tersangka atau keluarganya atau permintaan yang berkepentingan demi tegaknya hukum dan keadilan ; b) Sah tidaknya penghentian penyidikan atau penghentian penuntutan atas permintaan yang berkepentingan demi tegaknya hukum dan keadilan ; dan c) Permintaan ganti-rugi atau rehabilitasi oleh tersangka atau keluarganya atau pihak lain atau kuasanya yang perkaranya tidak diajukan ke Pengadilan ;Hal mana tentang Praperadilan tersebut secara limitatif diatur dalam pasal 77 sampai pasal 83 Undang-undang No.8 tahun 1981 tentang KUHAP. <br /></p><p>Sejauh ini di dalam praktiknya hak tentang Praperadilan tersebut hanya dilakukan oleh tersangka atau keluarga tersangka melalui kuasa hukumnya dengan cara melakukan Gugatan Praperadilan terhadap pihak Kepolisian atau terhadap pihak Kejaksaan ke Pengadilan Negeri setempat yang substansi gugatannya mempersoalkan tentang sah tidaknya penangkapan atau penahanan atau tentang sah tidaknya penghentian penyidikan atau penuntutan. Kita tidak pernah mendengar bahwa Kepolisian mempraperadilankan Kejaksaan tentang sah tidaknya Penghentian Penuntutan terhadap tersangka/terdakwa, atau sebaliknya pihak Kejaksaan mempraperadilankan pihak Kepolisian tentang sah tidaknya Penghentian Penyidikan. <br /><br /></p><p>Perlu untuk diketahui oleh masyarakat pada umumnya dan Penegak Hukum pada khususnya bahwa pasal 77 s/d pasal 83 KUHAP yang mengatur tentang Praperadilan tidak hanya memberikan hak kepada tersangka atau keluarganya untuk mempraperadilankan Kepolisian dan Kejaksaan, namun pasal tersebut juga memberi hak kepada Kepolisian untuk mempraperadilankan Kejaksaan begitu juga sebaliknya pasal tersebut juga memberi hak kepada Kejaksaan untuk mempraperadilankan Kepolisian. Jika suatu perkara pidana sudah di SPDP (P.16) dari Kepolisian ke Kejaksaan dan dalam perkembangannya menurut penilaian pihak Kejaksaan kasus tersebut telah memenuhi syarat untuk dilakukan penuntutan, namun ditengah jalan tiba-tiba pihak Kepolisian mengeluarkan SP3 (Surat Penetapan Penghentian Penyidikan) terhadap kasus tersebut maka demi tegaknya hukum dan keadilan seharusnya upaya akhir yang ditempuh pihak Kejaksaan adalah melakukan Gugatan Praperadilan terhadap pihak Kepolisian ke Pengadilan Negeri. Begitu juga jika suatu perkara telah dinyatakan cukup bukti oleh pihak Kejaksaan (P.21) dan/atau telah perkara tersebut telah dilimpahkan dari Kepolisian kepada Kejaksaan, namun ditengah jalan tiba-tiba Kejaksaan mengeluarkan SP3 (Surat Penetapan Penghentian Penuntutan), maka seharusnya demi tegaknya hukum dan keadilan pihak Kepolisian harus berani melakukan Gugatan Praperadilan terhadap pihak Kejaksaan ke Pengadilan Negeri. <br /><br /></p><p>Namun dalam praktiknya hal semacam itu sangat sulit terjadi karena masing-masing pihak berusaha saling menjaga hubungan baik atas dasar pertimbangan rasa segan sesama aparat dan/atau adanya rasa saling membutuhkan dalam system kerja dan/atau adanya rasa "saling pengertian". Dan kondisi semacam ini jika dibiarkan terus tanpa ada upaya untuk memperbaiki agar sesama penegak hukum tercipta budaya saling kontrol, maka iklim semacam ini pada gilirannya akan menganggu upaya penegakan supremasi hukum di negara kita ini. Dalam negara hukum yang berusaha menegakkan supremasi hukum sangat diperlukan suatu lembaga kontrol yang independen yang salah satu tugasnya mengamati/mencermati terhadap sah tidaknya suatu penangkapan, penahanan atau sah tidaknya penghentian penyidikan suatu perkara pidana atau sah tidaknya alasan penghentian penuntutan suatu perkara pidana baik itu dilakukan secara resmi dengan mengeluarkan SP3, apalagi yang dilakukan secara diam-diam.. <br /><br /></p><p>Di samping itu diharapkan juga pihak Kepolisian dapat mengontrol kinerja Kejaksaan apakah perkara yang sudah dilimpahkan benar-benar diteruskan ke Pengadilan. Begitu juga pihak Kejaksaan diharapkan dapat mengontrol kinerja Kepolisian di dalam proses penanganan perkara pidana apakah perkara yang sudah di SPDP (P.16) ke Kejaksaan yang dinilai telah cukup bukti pada waktunya benar-benar dilimpahkan oleh Penyidik ke Kejaksaan atau berhenti secara diam-diam. Di dalam era supremasi hukum ini Kepolisian harus berani mempraperadilankan pihak Kejaksaan jika suatu perkara yang telah dinyatakan cukup bukti (P.21) atau tahap 2, ternyata perkara tersebut tidak jadi dilimpahkan ke Pengadilan. Begitu juga sebaliknya. dan berbicara upaya prapradilan kayaknya ini hanya dapat diandalkan kepada pihak Advokat/Pengacara, sebagai penegak hukum yang independen. Yang jelas Praperadilan bukan hanya hak dari tersangka atau keluarga tersangka, tapi juga merupakan hak dari Kepolisian dan Kejaksaan. ( Oktober 2008 )<br /></p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-45669932321990990082009-12-24T06:18:00.001-08:002009-12-24T06:20:07.016-08:00VARIABLE DEMOKRASIOleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /><br /><span xmlns=""><p><span style="font-size:10pt;">Indonesia boleh saja disebut sebagai suatu negara "demokrasi", karena ukuran yang diambil adalah, adanya "kebebasan pers", pemilihan jabatan "presiden, Gubernur, Bupati dan Kepala Desa dipilih lansung oleh rakyat. Partisipasi politik rakyat dalam menentukan arah perjalanan bangsa, negara dan pemerintahan hanya sebatas itu. Celakanya lagi kebanyakan rakyat beranggapan dengan system demokrasi yang dijalankan tentu akan melahirkan kehidupan rakyat yang lebih baik, yaitu kehidupan yang aman, damai dan sejahtera.<br /><br />Namun pada kenyataannya negara Indonesia yang dikatakan telah menjalankan demokrasi, faktanya hasilnya melahirkan banyak kekacauan dan masalah yang tidak berkesudahan, jumlah penduduk miskin masih di atas 100 juta orang [45,2% dari jumlah penduduk dengan asumsi mempunyai penghasilan rata-rata 2$(duaUSD/hari)], kerusuhan sosial dan bencana kemanusiaan kerap terjadi, penegakan hukum yang buruk, anarkisme serta banyak terjadi "tirani" dari kelompok mayoritas terhadap kelompok minoritas yang bersumber dengan berkembangnya politik massa yang dijalankan selama ini.<br /><br />Sehingga tidak mengherankan jika Pemilu Indonesia hanya bersifat ritual politis atau ceremonial democratie, namun proyek itu harus dijalankan karena undang-undang mengharuskannya. Dari fakta ini sungguh dangkal pemahaman bangsa ini dalam melaksanakan sebuah negara yang demokratis. Sehingga tidak heran demokrasi yang dijalankan Indonesia selama ini telah menghasilkan fakta kehidupan rakyat yang lebih buruk dari fakta semasa rezim pemerintahan Soeharto, dimana pada waktu itu rakyat masih merasa aman dan mudah dalam mencari kebutuhan hidupnya sehari-hari.<br /><br />Rakyat harus tahu bahwa batasan pengertian, "demokrasi" adalah suatu proses penyelenggaraan system kekuasaan negara yang dilakukan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedang batasan pengertian secara operasional, "demokrasi" adalah bagaimana sikap dan prilaku rakyat dalam menjalankan Pemilu dengan baik., bagaimana rakyat atau para wakil rakyat bermusyawarah dengan baik, bagaimana para wakil rakyat di DPR dan atau di dalam semua rapat-rapat yang diselenggarakan dapat mengatasi perbedaannya dengan baik serta dapat menggunakan hak-hak DPR dalam proses pemerintahan dengan baik (seperti, hak budget, hak inisiatif, hak interplasi, dll), dan bagaimana prilaku rakyat dalam menyampaikan pendapat kepada institusi mana saja dapat dilakukan dengan baik, tertib dan damai tanpa anarkisme. Sehingga dari beberapa indikator tersebut tidak lagi terjadi anarkisme yang bersumber dari akibat dijalankannya demokrasi itu. Keseluruhan itu adalah merupakan variabel untuk mengukur apakah kita benar-benar sebuah negara yang menjalankan system demokrasi.<br /><br />Memang pada kenyataannya tanpa kemakmuran rakyat lebih dulu ada, proses demokrasi yang dijalankan tetap akan melahirkan kekacauan dan instabilitas di hampir semua sektor yang ada. Apalagi rakyat tidak memiliki pemahaman dasar dalam hidup berbangsa dan bernegara, dimana untuk hidup dalam negara domokrasi rakyat harus memahami dan menyadari minimal terhadap 4 (empat) hal yaitu, 1). Kita semua adalah mahluk ciptaan Tuhan, sehingga harus terjalin hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, sehingga apapun yang kita lakukan harus bertanggungjawab kepada Nya. ; 2). Kita semua adalah mahluk sosial, artinya kontribusi yang kita berikan dalam Pemilu tidak boleh memikirkan kepentingan diri sendiri, dan harus mengutamakan kepentingan nasib orang banyak.; 3). Kita semua harus sadar bahwa kita adalah warga dari suatu bangsa dan negara, yang oleh karenanya dalam berdemokrasi harus bertanggungjawab terhadap keselamatan dan keutuhan bangsa dan negara.Indonesia ; dan 4). Rakyat harus sadar bahwa kita adalah warga dari komunitas dunia, yang memiliki tanggungjawab sesama umat sebagai penghuni dunia/bumi ini, apalagi dalam menyelamatkan iklim global yang mengancam keselamatan dunia. Tanpa memiliki pemahaman ini dapat dipastikan kehidupan rakyat, bangsa Indonesia selamanya akan menuai bencana yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.<br /><br />Dalam berdemokrasi sudah saatnya rakyat banyak harus menentukan pilihan dan partisipasi politiknya dengan menggunakan akal sehatnya. Rakyat jangan mau lagi hak suaranya dibeli. Rakyat harus mendapatkan informasi yang lengkap terhadap para calon yang akan dipilihnya. Oleh karena itu dalam menjalankan pesta demokrasi Panitia Pemilu (KPU atau KPUD) harus dapat mensosialisasikan kelebihan dan kekurangan para calon wakil rakyat atau pemimpin yang akan dipilihnya. KPU atau KPUD bersama seluruh LSM yang ada harus dapat mendidik rakyat bagaimana memahami hidup berbangsa dan bernegara dalam system demokrasi. Sehingga rakyat tidak mudah termakan oleh propakanda partai-partai politik yang menjual janji-janji, sementara partai tersebut telah terbukti tidak dapat berbuat banyak untuk mensejahterakan rakyat, apalagi menciptakan rasa aman.<br /><br />Rakyat dituntut harus lebih banyak mendengar dan melihat fakta apa saja yang telah terjadi di negara ini yang membuat bangsa Indonesia ini terpuruk di segala bidang, sehingga rakyat menjadi sadar bagaimana harus bersikap dalam menggunakan haknya. Rakyat harus menjadi subyek demokrasi yang dijalankan, bukan menjadi obyek demokrasi, seperti yang selama ini terjadi. Semoga.</span><br /> </p><p><br /> </p></span>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-41647818138468291902009-06-07T00:21:00.000-07:002009-06-07T00:40:27.665-07:00KANTOR ADVOKAT SOFYAN LUBIS YOGYAKARTA<div style="text-align: justify;">Kantor Advokat Drs.M.Sofyan Lubis, SH.& Rekan, adalah Kantor Advokat / Pengacara / Konsultan Hukum bersama rekan advokat lainnya yang ada di Yogyakarta. Kantor kami bergerak memberikan jasa hukum dan/atau bantuan hukum kepada masyarakat luas yang membutuhkannya, dengan wilayah kerja diseluruh Indonesia. Kami adalah Advokat yang telah banyak memberikan jasa bantuan hukum kepada mereka pencari keadilan, baik dalam perkara Korupsi, Narkoba, Pidana pada umumnya, Sengketa Dagang, Perdata pada umumnya, Sengketa Tata usaha Negara, Dll.<br /><br />Kami menyadari profesi kami adalah bersifat kepercayaan dari anda, sehingga amanah anda kepada kami adalah kehormatan yang akan kami jadikan komitmen untuk ditindaklanjuti dengan konsistensi serta dipelihara dengan memperjuangkannya secara kontiniu. Kami tidak boleh menjanjikan yang muluk-muluk, selain dari memperjuangkan kepentingan hukum anda secara maksimal. Terima kasih.<br /></div><br />Jika anda memerlukan jasa/bantuan hukum, silakan menghubungi kami di : <strong><br />XL : 0818.27.1155. Halo : 0813.2823.8999.<br />Telp / Fax : ( 0274 ) 384129<br />Email : advokat.sofyanlubis@yahoo.co.id<br /><br /></strong>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-64474613714555606242009-04-22T17:29:00.000-07:002009-06-07T00:50:33.366-07:00DEMOKRASI, PEMILU DAN PENEGAKAN HUKUM<div style="text-align: justify;">Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /><br />Demokrasi Modern menurut definisi aslinya adalah bentuk pemerintahan yang di dalamnya banyak keputusan pemerintah atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak yakni dari mayoritas di pemerintahan atau di belakang kebijakan yang menimbulkan keputusan itu lahir dari suara terbanyak, yakni dari mayoritas di pemerintahan (consent of a majority of adult governed).<br /><br />Namun batasan konseptual yang mudah difahami tentang “demokrasi” adalah, suatu proses dari system penyelenggaraan kekuasaan pemerintahan suatu negara yang dijalankan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sedang batasan operasional dari “demokrasi” adalah, bagaimana indikator demokrasi berjalan sebagaimana mestinya. Dan itu dapat diketahui dengan mengukur dan mempertanyakan indikator demokrasi tersebut, seperti : 1. Tingkat sehat tidaknya penyelenggaraan Pemilu ; 2. Tentang sehat tidaknya bangsa ini atau tokoh-tokoh politik dalam bermusyawarah (negosiasi); 3. Tentang sehat tidaknya partisipasi rakyat dalam mempengaruhi kebijakan publik suatu Pemerintahan ; 4. Tentang sehat tidaknya hak-hak wakil rakyat dipergunakan dalam mengkontrol jalannya pemerintahan, seperti : hak angket, hak budget, hak interplasi, hak amandemen dan hak-hak lainnya.<br /><br />Untuk mengukur suatu negara demokratis atau tidak, harus diukur dari batasan atau dari definisi operasi dari demokrasi, bukan definisi konsep dari demokrasi itu.<br /><br />Sudah menjadi fakta sejarah demokrasi di Indonesia yang ada selama ini serasa jauh dari ruh atau tondi dari demokrasi itu sendiri. Hal ini dapat diketahui dari : 1. Partisipasi rakyat dapat dibeli dengan uang ; 2. Pemilu dari masa kemasa penuh dengan kecurangan ; 3. Pamer kekuatan massa menjadi kebanggaan dari banyak partai-partai politik untuk melakukan tekanan-tekanan ; 4. Saat bangsa ini atau tokoh-tokokh politik berbeda pendapat di dalam bermusyawarah atau bernegosiasi maka perbedaan tersebut menjadi bibit permusuhan ; 5. hak-hak DPR sebagai mekanisme kontrol terhadap Pemerintah tidak berjalan sebagaimana mestinya ; 6. Cita-cita jadi anggota Legislatif tidak diragukan apakah didasarkan pada Nasionalisme yang bertujuan akan memperjuangkan cita-cita bangsa ini sebagaimana terdapat di dalam alinea ke IV Pembukaan UUD 1945 ;<br /><br />Cita-cita bangsa dan Nasionalisme inilah yang harus diperjuangkan dan ditegakkan para sang Caleg jika ia nantinya menjadi anggota Legislatif di Parlemen. Sedangkan seperti kita ketahui kebanyakan dari anak bangsa ini ingin jadi anggota legislatif hanya sekedar mencari prestige atau gengsi sosial, sehingga kebanyakan dari mereka setelah kekuatan dan modal dikerahkan sang Caleg sekedar untuk menjadi anggota legislatif dan jika gagal tentu tidak sedikit pula yang menderita stress bahkan menderita sakit jiwa.Tidak berlebihan kalau iman dan taqwa para calon pemimpin bangsa ini perlu diragukan atau bahkan mungkin cara berpikir bangsa ini memang sudah pada sakit, sehingga tidak faham bagaimana kita hidup berbangsa dan bernegara. Mungkin juga banyak yang tidak faham bahwa ikut dalam partai politik sesungguhnya dia sedang membawa misi ideologi yang harus diperjuangkan untuk membuat bangsa ini makmur dan bermartabat. Bahkan mungkin juga kita tidak lagi memiliki ikatan batin sebagai sebuah bangsa yang besar atau juga kita sudah kehilangan jejak bagaimana menghormati sejarah luhur perjuangan bangsa ini dari terhina akibat penjajahan menjadi bangsa yang merdeka yang mana semua itu dibayar dengan darah, nyawa dan air mata para Pejuang kemerdekaan bangsa ini.<br /><br />Kita sekarang memang tidak lagi dijajah oleh bangsa asing, namun tidak dapat dipungkiri kita saat ini dijajah oleh bangsa sendiri yang terkotak-kotak dalam ikatan primordialisme yang dampaknya jauh lebih kejam dari penjajahan bangsa asing itu sendiri.<br /><br />Untuk menyelamatkan semua ini kita harus bangkit dan mengenal sejarah dan cita-cita bangsa ini serta menjalankan demokrasi Pancasila yang sudah disepakati serta mengedepankan Iman dan Taqwa, Kemnusiaan dan Nasionalisme dalam budaya prilaku kita berpolitik dan berdemokrasi ketika kita ingin mendapatkan kekuasaan yang sah demi mewujudkan cita-cita bangsa ini ke depan.<br /><br />Namun dalam proses itu semua harus dilakukan melalui koridor Penegakan Hukum Yang Baik dan tersedianya Sumber Daya Manusia yang baik dalam penegakan hukum (Law Enforcement) yang diiringi terbangunnya budaya prilaku bangsa Indonesia untuk selalu patuh dengan hukum setiap harinya, apalagi pada saat kita melaksanakan pesta demokrasi.<br /><br />Fakta yang ada adalah, bangsa ini miskin pendidikan, miskin partisipasi politik karena hak suaranya telah dibeli, miskin keamanan dan kebebasan dalam hidup rukun berdampingan dan miskin keadilan serta miskin kepastian hukum dalam hidup berbangsa dan bernegara apalagi pada setiap penyelenggaraan Pemilu. Rakyat yang miskin bukanlah hal yang ideal untuk diajak berdemokrasi, apalagi ditengah carut-marutnya penegakan hukum, maka dalam situasi seperti ini mustahil tujuan negara Indonesia dapat tercapai dengan baik, mustahil demokrasi dan pemilu berjalan mulus tanpa ada kecurangan. Bahkan pembangunan cenderung berdampak sebaliknya yaitu membuat rakyat semakin miskin, merusak system dan prilaku sosial dan merusak lingkungan hidup serta merajalelanya budaya korupsi yang semakin sulit dicegah. Bukankah fakta yang ada, dimana Indonesia dikenal sebagai sebuah negara dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, namun rakyatnya miskin ditengah-tengah kekayaannya. Ironis !!<br /><br />Penulis, Advokat dari Kantor Hukum LHS & Partners<br />( <a href="http://kantorhukum-lhs.com/">www.kantorhukum-lhs.com</a> )<br /><br /></div>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-6189840853900811124.post-30978376253603985102009-04-22T17:10:00.000-07:002009-06-07T00:44:43.692-07:00FENOMENA DISKRESI VS KORUPSI<div style="text-align: justify;">Oleh : Drs. M. Sofyan Lubis, SH.<br /><br />Menurut Penulis, Diskresi adalah kebijakan dari pejabat yang intinya membolehkan pejabat publik melakukan sebuah kebijakan dimana undang-undang belum mengaturnya secara tegas, dengan tiga syarat. yakni, demi kepentingan umum, masih dalam batas wilayah kewenangannya, dan tidak melanggar Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB).<br /><br />Sedang Pakar hukum Administrasi Negara UI, Prof. Benyamin Hossein mendefinikan “Diskresi, adalah kebebasan Pejabat dalam mengambil keputusan menurut pertimbangannya sendiri”. Sedang menurut DR.T.Gayus Lumbuun,SH., MH., “Diskresi adalah, kebijakan dari pejabat negara dari pusat sampai daerah yang intinya membolehkan pejabat publik melakukan sebuah kebijakan yang melanggar dengan UU, dengan tiga syarat. Yakni, demi kepentingan umum, masih dalam batas wilayah kewenangannya, dan tidak melanggar Azas-Azas Umum Pemerintahan yang Baik” dan penulis tidak sependapat dengan pendapat bung Gayus tersebut.<br /><br />Terkait dengan diskresi, memang batasan diskresi sampai saat ini masih kurang jelas,kurang tegas, alias abu-abu banyak kontraversial antara satu dengan lainnya, sehingga hak diskresi ini sangat berpotensi terjadinya tindak pidana korupsi dalam bentuk gratifikasi.<br /><br />Penulis sepakat Diskresi memang diperlukan karena lingkup aturan tidak menjangkau secara komprehensif dan detail bagaimana setiap Pejabat dapat menjalankan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya di lapangan, sehingga diperlukan ada pertimbangan dan kebijakan subyektif dari Pejabat publik bersangkutan demi kelancaran tugas-tugasnya. UUD 1945 tidak memuat ketentuan yang melarang pemberian diskresi. Namun dalam praktiknya tidak sedikit Pejabat cenderung menyalahgunakan hak diskresi yang dimilikinya, terutama pada Pejabat Penegak Hukum baik di tingkat Penyidik POLRI, maupun ditingkat Penyidik Kejaksaan. Sebagai contoh bagaimana diskresi digunakan dalam mensikapi pasal 31 ayat (1) juncto pasal 21 ayat (1) dan ayat (4) KUHAP Juncto pasal 35 dan 36 PPRI No.27 Tahun 1983 tentang Palaksanaan KUHAP.<br /><br />Adanya alasan subyektif memang memberikan diskresi atau keleluasaan pada pihak penyidik, penuntut umum, atau hakim untuk mengabulkan atau tidak mengabulkan permohonan keberatan atas dilakukan penahanan terhadap diri tersangka atau terdakwa, atau menyangkut adanya permohonan penangguhan atau pengalihan jenis penahanan terhadap diri tersangka/terdakwa. Karena kegunaan penahanan telah diatur dalam pasal 20 ayat (1), (2) dan (3) KUHAP dan dengan memperhatikan pasal 31 ayat (1) KUHAP pejabat bersangkutan dapat melakukan penangguhan dengan atau tanpa jaminan uang atau orang dengan syarat yang ditentukan. Namun dalam praktiknya walaupun secara hukum telah memenuhi syarat, belum tentu permohonan dari keluarga tersangka atau Penasihat Hukumnya tentang penangguhan atau pengalihan jenis penahanan tersangka atau terdakwa yang disertai adanya jaminan dapat dikabulkan begitu saja oleh Pejabat bersangkutan. Karena Pejabat bersangkutan punyak hak diskresi untuk menafsirkan sendiri baik untuk menolak atau mengabulkannya.<br /><br />Kalau untuk pejabat publik lainnya Asas-asas Umum Pemerintahan yang baik (AUPB) dapat sebagai ukuran digunakannya hak diskresi, namun bagi Pejabat POLRI, diskresi ada dasar hukumnya dan ini dapat dilihat dalam UU No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian dan UU No.8 tahun 1981 tentang KUHAP. Dalam pasal 15 ayat (2) huruf k Jo. Pasal 16 ayat (1) huruf l disebutkan, ”Dalam rangka menyelenggarakan tugas di bidang proses pidana, POLRI berwenang untuk mengadakan tindakan lain dalam bentuk tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan sbb : a) tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum ; b) selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut dilakukan ; c) harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya ; d) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa ; dan e) menghormati hak asasi manusia. Hak diskresi juga terdapat dalam pasal 18 ayat (1) dan (2) UU No.2 tahun 2002 yang menyebutkan, untuk kepentingan umum Pejabat POLRI dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya dapat bertindak menurut penilaiannya sendiri, yang dilakukan dalam keadaan sangat perlu dengan memperhatikan peraturan dan perundang-undangan, serta kode etik profesi POLRI.<br /><br />Tindakan diskresi dapat dianggap sebagai tindak pidana korupsi apabila Pejabat bersangkutan mendapatkan atau menjanjikan akan mendapatkan hadiah atau keuntungan yang berupa uang ataupun barang yang berkaitan dengan tugas, jabatan ataupun kewenangannya.<br /><br /><div style="text-align: left;">Penulis adalah Advokat di Kantor Hukum LHS & Partners (www.kantorhukum-lhs.com)<br /><br /></div></div>ADVOKAT SOFYAN LUBIShttp://www.blogger.com/profile/05538251186224742932noreply@blogger.com