This is default featured slide 1 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 2 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 3 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 4 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
This is default featured slide 5 title
Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.
Jumat, 22 Oktober 2010
"MAKNA KERELAAN HATI"
Tak banyak orang memahami akan hal ini..
Apa yang dilakukan selalu berorientasi pada diri sendiri dan gelap kebutuhan orang lain..
Manusia selalu ingin dipuaskan dalam menikmati segala sesuatunya..
Terkadang tanpa memikirkan apa yang sedang dirasakan oleh orang lain..
Saat melakukan apapun juga, maka yang ada di pikirannya hanya dirinya sendiri..
Kalaupun ada orang lain yang meminta sesuatu darinya,
Belum tentu dia menyanggupi dengan gembira dan senang..
Kalau pun ada yang melakukannya seringkali ada pamrih dan imbalan atas apa yang diberikan..
Sepertinya sulit untuk mendapatkan sebuah kerelaan yang lahir dari hati yang tidak egois..
Dunia telah melatih kita untuk hanya hidup bagi dirinya sendiri..
Kalaupun hidup dengan banyak orang, maka dialah yang harus diperhatikan terlebih dahulu..
Namun tahukah kita, apabila hati ini terbiasa untuk berbagi dengan banyak orang..
Pasti ada tambahan kesukaan dan sejahtera yang akan kita peroleh..
Mungkin kita akan berkata ya apabila yang kubantu tahu diri dan berterima kasih..
Pastinya hati ini menjadi senang dan merasa berharga apa yang kita kerjakan..
Namun apabila yang dibantu tidak tahu diri dan berterima kasih maka hati ini bisa runyam..
Mari kita lihat siapakah di dunia ini yang paling rela dengan diri kita ??
Bukankah Pencipta kita yang senantiasa 24 jam rela untuk menjagai kita tanpa terlelap..
Supaya hari-hari kita bisa dilewati dengan penuh kedamaian dan sukacita..
Apakah Dia menuntut terlalu berlebihan manakala kita pun tidak tahu diri dan tidak tahu berterima kasih atas anugerah dan kebaikan-Nya..
Bila kita mau belajar maka Pencipta mengajari kita untuk selalu punya hati yang rela dan ikhlas..
Hati dipenuhi kesadaran bahwa kerelaan menimbulkan kedamaian dan ketenangan..
Maukah kita belajar melihat kebaikan orang lain ketika berinteraksi dengan kita..
Perjalanan hidup masih terbentang luas di hadapan kita dan waktunya tidak ada yang tahu batasnya..
Bila ingin hidup ini bernilai, belajarlah untuk memiliki hati yang rela kepada siapapun juga..
Sebab tak ada manfaat yang kita peroleh apabila hati ini tersedia hanya bagi diri sendiri..
Tuhan menciptakan manusia untuk bisa saling berbagi dengan sesamanya..
Mulailah dengan perkara sederhana dimana setiap hari berterima kasih dengan hembusan nafas yang kita hirup..
Karena kerelaan… memberikan hidup menjadi lebih berharga dan bernilai bagi banyak orang…
"ANTARA SYUKUR DAN BENCANA"
Oleh : M. Sofyan Lubis.
Baik untuk direnungkan....!!
“Syukur” selama ini sering kali dimaknai dengan “terima kasih”, sehingga orang yang bersyukur diartikan orang yang pandai berterima kasih.
Seseorang merasa telah diberi rizki, nikmat dan karunia dari Tuhan, kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah seringkali diartikan orang tersebut telah berterima kasih kepada Tuhan Sang Pemberi.
Apakah sesederhana itu makna “syukur” diartikan manusia ? Sebenarnya kalau kita kaji lebih jauh, makna “berterima kasih” atau ”bersyukur” tidaklah harus diartikan secara harfiah. Sesungguhnya manusia yang pandai bersyukur kepada Tuhan atas segala pemberian Nya, adalah manusia yang pandai ”memelihara” atas segala nikmat Tuhan baik yang ada dalam kekuasaannya maupun yang ada di Dunia.
Orang yang bersyukur mempunyai semangat memelihara, membangun, memimpin atas segala pemberian Tuhan sehingga nikmat Tuhan akan tumbuh dan semakin berkembang. Harta yang dimiliki oleh seseorang yang pandai bersyukur, maka harta itu akan terus berkembang dan memakmurkannya. Hutan dan sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa yang pandai bersyukur, maka hutan dan sumber daya alam tersebut akan memakmurkan bangsa tersebut. Sekarang kita lihat bangsa kita Indonesia, yaitu bangsa yang merusak hutan-hutannya, menguras sumber daya alamnya tanpa memeliharanya, bangsa yang lebih kental ikatan primordialismenya, bangsa yang telah terkikis rasa nasionalismenya, bangsa yang terlalu banyak para politikusnya sedangkan sangat sulit dan sedikit sekali ada sosok negarawan.
Sekarang bangsa ini panen raya akan bencana yang silih berganti mulai dari gempa bumi, tanah longsor, lumpur lapindo, angin puting beliung, bencana banjir, kebakaran, kecelakaan pesawat terbang, kereta api, kapal laut, kenderaan angkutan darat yang setiap hari terjadi. Tidak ada hari tanpa bencana alam dan bencana kemanusiaan, ditambah lagi komplik SARA yang melahirkan perang saudara di Poso dan di sejumlah wilayah kita bahkan sesama warga satu kampung saling tawuran massal, serta banyak lagi bencana yang tidak bisa disebut satu demi satu. Semua itu merupakan panen raya bencana yang terjadi pada bangsa kita karena kita merupakan bangsa yang tidak pandai bersyukur.
Jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, atau hari esok lebih buruk dari hari ini, maka ini bukti konkrit kita tidak pandai bersyukur. Jika kepintaran manusia cenderung melahirkan bencana, maka sungguh kepintaran itu tidak bermanfaat bagi dirinya dan orang lain.
Naudzubillah...!
Beberapa Pendapat Orang Bijak Tentang "Cinta"
Inilah sekelumit pendapat orang bijak tentang "Cinta" sbb :
Cinta suci itu milik orang yang masih mempunyai harapan walaupun mereka telah dikecewakan.Milik mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati.Milik mereka yang masih mencintai, walaupun mereka telah disakiti.Dan milik mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan bahwa cinta bukan untuk sementara tetapi untuk selamanya.
Permulaan cinta adalah membiarkan orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri, dan tidak merubahnya menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanyalah mencintai pantulan dari diri sendiri yang kamu temukan di dalam dirinya.
Bercinta memang mudah. Untuk dicintai juga mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita cintai itulah yang sukar diperoleh.
CINTA sejati adalah saat kau dapat merelakan CINTA itu bahagia, bukan untuk mendapatkannya.
Satu-satunya cara agar kita memperoleh kasih sayang, ialah jangan menuntut agar kita dicintai, tetapi mulailah memberi kasih sayang kepada orang lain tanpa mengharapkan balasan. – Dale Carnagie -
Hanya cinta yang bisa, menaklukkan dendamHanya kasih sayang tulus, yang mampu menyentuhHanya cinta yang bisa, mendamaikan benciHanya kasih sayang tulus yang mampu MENEMBUS RUANG dan WAKTU-Titi DJ-