Buang
air kecil atau kencing adalah cara tubuh membuang limbah. Limbah ini dilepaskan
dari metabolisme sel-sel, masuk ke dalam darah dan akhirnya disaring oleh
ginjal dari aliran darah untuk dibuang lewat urin. Jika seseorang tidak bisa
buang air kecil maka dia akan sakit karena keracunan tubuh. Buang air
kecil sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan.
Setiap
orang memiliki frekuensi buang uang air kecil yang berbeda- beda. Beberapa
orang hanya buang air kecil 2 sampai 3 kali per hari, sementara ada orang
yang sampai 10 kali ke toilet untuk buang air setiap hari. Tidak ada patokan
berapa sebenarnya frekuensi yang normal. Wanita lebih sering pergi ke
toilet daripada pria. Hal ini berkaitan dengan volume kandung kemih, yang lebih
besar pada pria dibandingkan pada wanita. Pria memakan waktu lebih lama untuk
memenuhi kandung kemihnya sehingga mereka lebih jarang buang air kecil.
Banyak-sedikitnya Anda minum, cuaca udara, dan faktor lain juga berpengaruh
pada frekuensi kencing.
Namun,
bila Anda buang air kecil jauh lebih sering dari biasanya maka hal itu dapat
menunjukkan adanya masalah atau gangguan dalam tubuh. Kemungkinan
penyebabnya antara lain:
2. Diabetes. Sering buang air
kecil sering merupakan gejala awal dari diabetes saat tubuh mencoba
untuk membersihkan diri dari glukosa yang tidak digunakan melalui urin.
3. Prostatitis akut. Prostatitis akut adalah
pembengkakan dan iritasi kelenjar prostat yang berlangsung cepat. Prostatitis
akut biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri pada kelenjar prostat yang
menyebabkan dinding kandung kemih menjadi sensitif. Kandung kemih mulai
berkontraksi bahkan ketika masih memiliki sejumlah kecil urin
4. Kandung kemih terlalu aktif
(overactive bladder). Beberapa orang sering
buang air kecil karena kandung kemih yang terlalu aktif. Kondisi ini disebabkan
oleh kerusakan pada syaraf-syaraf yang mengontrol rangsang kemih pada otot-otot
di kandung kemih dan panggul.
5. Pembesaran prostat. Sering merasa ingin
kencing, terutama di malam hari, adalah salah satu gejala dini pembesaran prostat jinak (BPH), yang banyak
terjadi pada pria di atas usia 40 tahun.
6. Menstruasi. Hormon dalam tubuh
perempuan berubah terus sepanjang bulan. Tepat sebelum menstruasi biasanya
kelembaban wanita meningkat. Dalam beberapa hari menstruasi, kelembaban
ekstra itu meninggalkan tubuh sehingga meningkatkan frekuensi buang
air kecil.
7. Kehamilan. Pada minggu-minggu awal kehamilan rahim mengalami
perkembangan sehingga menekan kandung kemih, menyebabkan sering buang air
kecil.
8. Sistitis interstisial. Radang dinding
kandung kemih kronis yang tidak diketahui penyebabnya ini ditandai dengan nyeri
di daerah kandung kemih dan panggul. Gejala utama sistitis adalah dorongan kuat
untuk buang air kecil, setiap kalinya hanya mengeluarkan sejumlah kecil urin
(Jawa: anyang-anyangen).
9. Kafein. Kafein menghambat kerja hormon antidiuretik (ADH).
Hormon itu memastikan bahwa tidak terlalu banyak air dalam urin. Hambatan
terhadap ADH membuat produksi air urin meningkat. Disarankan bahwa
untuk setiap cangkir kopi Anda meminum segelas air putih untuk mengisi
kekurangan tersebut.
10.
Obat-obatan. Obat-obatan yang digunakan untuk
mengobati tekanan darah tinggi dapat membuat Anda
lebih sering pipis untuk sementara dan kembali normal setelah Anda
berhenti minum obat.
11.
Stroke atau penyakit neurologis lainnya. Kerusakan saraf yang
mengendalikan kandung kemih dapat menyebabkan masalah fungsi kandung
kemih, termasuk dorongan untuk buang air kecil yang terlalu sering dan
tiba-tiba.